"Tuhan nggak adil. Sejak dulu gue udah ditakdirkan buat kehilangan segalanya, apakah suatu saat nanti gue bakalan kehilangan kalian juga?"
~ Shafira
"Ada saatnya lo bisa kehilangan segalanya Ra, tapi gue nggak akan pernah ninggalin lo"
~ Reiga
"Lo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Batalin pertunangan lo sekarang juga Kal!" Tekan seorang gadis kepada seorang laki-laki yang saat ini berdiri tepat di depannya, gadis cantik dengan rambut sepinggang yang sangat menentang pertunangan sahabat masa kecilnya itu.
Shafira Fabricia namanya
Saat ini mereka berdua tengah berada di taman di salah satu kota. Ingin rasanya mengeluarkan keegoisannya hari ini juga. Cowok yang dia sukai tiba-tiba akan bertunangan dengan cewek lain.
"Seenak jidat lo aja nyuruh gue buat batalin pertunangan" Ujar Haikal dengan telunjuk yang dicondongkan kearah Shafira
"Kal, gue serius. Gue sayang banget sama lo, sampai kapanpun gue nggak bakalan ngijinin lo tunangan sama cewek lain, terutama sama Shena"
"Emang lo siapanya gue? Jangan hanya karena lo itu sahabat masa kecil gue mangkanya lo bisa seenaknya nyuruh-nyuruh gue ya"
''Kal lo jangan kayak gini dong Kal, gue cuma suka sama lo"
"Tapi gue nggak suka sama lo" bentak Haikal dengan penuh penekanan
"Tapi lo udah janji sama gue. Bakal selalu ada disisi gue, selalu ngejaga gue" Shafira tetap merengek dilengan Haikal
"Ra, itu cuma omongan bocah berumur lima tahun, kita berdua aja belum mengerti arti dari janji yang kita berdua ucapkan itu Ra" jelas Haikal
Memang dari dulu Haikal dan Shafira selalu bersama, mereka seperti sepasang merpati yang tidak pernah terpisahkan. Sejak kecil, Haikal sudah seperti pangeran bagi Shafira, selalu jadi superheronya Shafira.
Sampai suatu hari Shafira mendengar kabar bahwa Haikal akan bertunangan dengan Shena, musuh bebuyutannya di SMA Garuda. Hal itu membuat shafira kaget tidak percaya, semua kata-kata yang Haikal ucapkan sewaktu mereka masih bocah sekarang hanya tinggal kenangan
"Gue, bakal bully ntu cewek" ancam Shafira posesif
Haikal yang mendengar itu langsung mengarahkan telunjuk kearahnya "Coba aja kalau lo berani"
"Lo jahat kal, gue cuma punya lo kal, Mama Papa udah ninggalin gue" Shafira tetap memegang lengan Haikal dengan mata yang berkaca-kaca menahan air mata yang bersiap untuk tumpah
"Emangnya itu salah gue? Lo sendiri yang posesif, maunya deket-deket sama gue mulu" Bentak Haikal menepis tangan Shafira, kini bentakannya terasa sangat menekan daripada sebelumnya
