Sebelum baca, tekan bintang di pojok kiri dulu ya 🤗
HAPPY READING ⛅
°
°
°
°
°REIGA BAIK
_______________❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
______________________________________"Kak Rei, makasih untuk hari ini Kak" Ujara Shafira dengan mata yang berbinar-binar menatap Reiga yang sedang fokus mengemudi
"Sakit hatinya dah hilang?" Tanya Reiga memastikan
"Udah agak mendingan sih Kak" Ujar Shafira masih belum pasti. Entahlah, dia juga tidak paham akan hatinya saat ini, disatu sisi dia merasakan kebahagiaan seakan-akan semuanya berlalu begitu saja, tapi disisi lain ada sakit hati yang masih terselubung
"Masih belum hilang ya?" Tebak Reiga
"Ya bisa dibilang baru 10 persen yang hilang Kak" Jawab Shafira jujur
"Perlahan sakit hati lo pasti bakalan hilang Ra" Ujar Reiga kemudian memberhentikan Mobilnya tepat di depan fotocopy
Sesaat Reiga keluar dari mobil setelah memberhentikan mobilnya tepat di posisi seharusnya. Menghampiri Abang fotocopy tersebut dan kembali dengan membawa setumpuk kertas HVS yang berisi soal-soal
Shafira mengerutkan keningnya bingung, menatap kedua bola mata Reiga yang sempat tersenyum meski singkat "Ini buat gue Kak?"
"Iya buat lo semuanya, kumpulan soal-soal dari tahun 2016. Jawab semuanya pelan-pelan, sebelum SBMPTN semua soal-soal ini harus terjawab tanpa terkecuali" jelas Reiga panjang lebar
"Nggak bisa Kak, gue harus fokus sama sekolah dulu, gue itu IPA kak bukan IPS"
"Tapi lo ambil linjur Ra, itu udah keputusan bulat dari lo kan? Atau Lo mau ngejalanin UTBK dengan otak IPA lo yang nol itu?"
Tersentak Shafira kaget, baru kali ini Reiga ngomong seperti itu kepada dirinya "Kak Rei kok ngomong gitu sih"
"Itu keputusan lo, lo udah gede, harusnya bisa mengatur waktu, bikin schedule"
"Gimana bisa gue bikin schedule, tiap hari tiap jam Kak Rei selalu ngasih tugas"
"Gue kasih waktu ngumpulnya juga 24 jam kan? Harusnya lo bisa nyisain sekitar satu sampai dua jam dari 24 jam yang lo punya buat ngerjain soal UTBK"
"Terserah lo aja deh, gue capek ngobrol sama lo" finish Shafira tak ingin berdebat panjang lebar
Diam-diam Reiga tersenyum singkat, melihat wajah Shafira yang cemberut terlihat sangat menggemaskan. Meskipun Reiga enggan memperlihatkan rasa sayangnya, tapi percayalah bahwa Reiga sangat menyayangi Shafira lebih dari apapun
*****
"Akhirnya siap juga brownies cokelatnya" senyum Shafira terbit setelah kue buatannya selesai
Pagi ini Shafira bangun lebih pagi dari biasanya. Bukan karena ada ulangan atau apapun, tapi karena ia ingin membuat brownies cokelat kesuksesan Haikal. Dari sejak kelas 3 SD Shafira memang sangat hobi memasak. Masih terlintas dipikirannya masa-masa pertama kali dirinya diajarkan memasak brownies cokelat. Masa dimana hubungan mereka bertiga sangat dekat sedekat nadi.
Shafira membuka celemek yang membalut ditubuhnya, bergegas menuju kamar. Bersiap-siap berangkat sekolah dengan makeup secukupnya. Seperti biasanya rambut indahnya selalu tergurai tak terlihat kusut sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGA || On Going
Teen Fiction"Tuhan nggak adil. Sejak dulu gue udah ditakdirkan buat kehilangan segalanya, apakah suatu saat nanti gue bakalan kehilangan kalian juga?" ~ Shafira "Ada saatnya lo bisa kehilangan segalanya Ra, tapi gue nggak akan pernah ninggalin lo" ~ Reiga "Lo...