Sebelum baca, tekan bintang di pojok kiri dulu ya 🤗HAPPY READING ⛅
°
°
°
°
°PERSAHABATAN
____________________❤️❤️❤️
.
.
.
.
.
.
______________________________________"Gue kangen sama Tante, Kal" Cicitnya, membuat Haikal yang tadi fokus mengerjakan soal fisika beralih menatapnya
"Kira-kira Tante kapan ya pulangnya" sambungnya
"Lo kangen sama mama gue atau mamanya lo?" Tanya Haikal tepat sasaran
Dirinya memang merindukan Renata, tapi dibanding itu dirinya lebih merindukan sosok kedua orangtuanya. Tapi meskipun begitu melihat Renata yang tiap bulan selalu pulang membuat hati Shafira menghangat. Rindunya pada sosok orangtuanya terobati saat memeluk Renata tiap akhir bulan
"Lo masih sering kontakan sama mama lo Kal?" Tanya Shafira asal-asalan
Shafira mengumpat dirinya sendiri, betapa bodoh dirinya menanyakan hal yang sudah jelas dirinya ketahui. Tentu saja Renata selalu menghubungi Haikal setiap hari. Renata masih sama seperti dulu, tidak pernah berubah meski jarang bertemu. Tidak seperti kedua orangtuanya yang mengabaikan dirinya selama tiga tahun ini.
Karena terlalu sibuk mengelilingi kamar Hailkal, tanpa sadar sekarang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia langsung bersiap-siap untuk pulang
"Kal, gue pulang dulu ya, udah tengah malam gini soalnya" ujarnya berpamitan kepada Haikal
"Kalau mau pulang ya pulang aja, nggak perlu pamitan segala"
"Ih Haikal ucul banget deh, besok siang gue kesini lagi kok" ujarnya mencubit pipi Haikal gemas
Haikal dengan sigap menepis tangan yang tadi sempat mencubit pipinya "Jangan datang kesini lagi!"
"Eh, kenapa emangnya?"
"Lo lupa? Gue udah punya tunangan, nggak seharusnya gue bawa cewek lain ke rumah gue, apalagi masuk ke dalam kamar gue"
"Eh tapi kan selama ini gue emang rutin tiap hari datang ke rumah lo kal, masa nggak dibolehin lagi sih" balasnya membalonkan kedua pipinya
"Sekarang dah beda, dulu lo emang bisa sepuasnya dateng ke rumah gue, tapi mulai hari ini gue larang lo datang ke rumah gue"
"Terserah lo mau ngomong apa, intinya gue bakalan sering datang kerumah lo" ujar Shafira masih kukuh dengan pendiriannya
"Ra, lo nggak bisa seenak-"
Belum sempat Haikal menyelesaikan kalimatnya dengan sigap Shafira memotongnya
"Nyenyenyenye" gerutunya menutup kedua telinga dengan telapak tangannya
Shafira dengan lekas berlari keluar kamar dengan sangat tergesa-gesa, tepat di depan mobilnya Shafira mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang saat ini sedang meledak-ledak. Shena, tunggu aja besok pembalasan dari Shafira disekolah.
*****
"SHENA!!" Teriak Shafira menaikkan nada bicaranya
Shena yang sekarang berada tepat di depannya sontak menoleh kebelakang menatap kearahnya. Saat ini dia tidak sendiri, dia ditemani oleh dua temannya, Karin dan Cynthia
"Ngapain lo panggil-panggil nama gue?" Tanya Shena ketus
"Berani-beraninya lo deketin Haikal" Ujar Shafira mendekap tangan didepan dada
KAMU SEDANG MEMBACA
REIGA || On Going
Teen Fiction"Tuhan nggak adil. Sejak dulu gue udah ditakdirkan buat kehilangan segalanya, apakah suatu saat nanti gue bakalan kehilangan kalian juga?" ~ Shafira "Ada saatnya lo bisa kehilangan segalanya Ra, tapi gue nggak akan pernah ninggalin lo" ~ Reiga "Lo...