"aku pengen bilang sesuatu sama kalian" - chaca
"Kita ke taman yuk" - Haikal
"Ayuk" - davino
Mereka pun ke taman dan mereka menunggu david, yang sedang menjemput sang kekasih yaitu hejira..
Karna katanya hejira pengen bilang sesuatu smaa mereka.. dan mereka pun lengkap kecuali Marvel"Langsung ke intinya" - Asahi
"Dasar yah seniman kalau ada apa-apa mau cepat" - Haikal
"Oke jadi gw ketemu sama ryunita ke club kemarin, gw kira dia pergi sama elu, dan gw nelfon elu kan? Ternyata elu ada di rumah nenek kamu.. dan saat itu gw ikutin ryunita dan cewek mirip kamu, dia melakukan banyak hal di club itu dan ryunita yang nge video in cewek itu, dan saat mereka pulang gw nyuruh bodyguard ku buat nahan cewek yang mirip kamu.. ternyata dia benar-benar mirip sama kamu, nama dia hana, dia keluar negri dan operasi plastik di luar negri juga.. dan aku nggak tau kelanjutannya kenapa dia bisa mirip kamu, dia cuma di suruh oleh ryunita dan yejina" - hejira
"Pantesan waktu aku pulang dari rumah nenek ayah aku marah besar dan memuk--" - Chaca
Chaca harus menahan kata-kata saat tadi malam waktu dia di pukul oleh ayahnya dan Marvel sedang les saat itu.. dia tidak punya pertolongan yang lain karna Marvel pergi, dia juga harus menjaga privasi ayahnya karna ini akan bahaya bagi nya
"Memukul Elu?" David
"Nggak, ayah memelukku" - Chaca
Chaca harus berbohong, tapi mereka tidak percaya dengan perkataan Chaca tadi, kenapa Chaca sangat tersembunyi padahal kan mereka sudah dekat 3 tahun yang lalu.. dan saat itu winta memegang tangan Chaca tapi Chaca mereka kesakitan karna yang di Pegang winta adalah bekas lukanya saat dia menggoreskan tangan nya pakai cutter
"Akhh" - Chaca
"Ca!! Elu kenapa?" - Haikal
"Ak-aku nggak papa" - Chaca
Saat Haikal mau melanjutkan percakapan nya tiba-tiba bunyi bell istirahat bunyi
"Yaudah Cha kami pergi makan dulu, elu nggak mau nitip" - Haikal
"Gw nitip sandwich aja smaa air minum" - Chaca
"Oke tunggu disini yah" - Haikal
Mereka meninggalkan Chaca dan asahi.. kenapa Asahi masih di sini? Itu yang ada di fikiran Chaca
"Kak asa masih disini knpa?" - Chaca
"Darah di tangan elu" - Asahi
"Ahh?! Ehh ini anu, ehh mungkin tinta merah tadi" - Chaca
"Lu sering nyakitin diri lu sendiri?" - Asahi
Chaca mengangguk, dia tidak boleh berbohong dari Asahi karna Asahi orangnya keras kepala saat di tanya..dan saat itu Asahi sangat di Landa khawatir karna dia tidak pernah merasakan di posisi chaca, Chaca manusia kuat itu yang ada di fikiran asahi.. Asahi juga bahagia karna mama dan papa nya
Tambah berfikir panjang Asahi membuka jaketnya untuk memakainya ke badan Chaca supaya darah yang ada di baju Chaca tidak terlalu kelihatan.. dia juga membuka lengan tangan chaca, dia meringis sendiri melihat tangan Chaca yang penuh luka goresan.. dia mulai membersihkan darah itu pakai tissue (emang Asahi orang yang sering bawa tissue) dan luka di tangan Chaca mulai mengering karna darahnya sudah mengering juga"Udah pulang sekolah mau ikut gw nggak?" - Asahi
"Kemana?" - Chaca
"Kerumah Yoshi" - Asahi
"Emang boleh?" - Chaca
"Boleh, gw tunggu elu di parkiran" - asahi
Saat keheningan tiba, bell juga tiba berbunyi karna mata pelajaran berikutnya akan di mulai