Tiga

4.5K 258 6
                                    

"Prill"

Prilly menegang kala mendengar suara yang sangat di kenalnya.

Perlahan ia menoleh ke arah suara itu.

"Yah kenapa ?" Tanyanya berusaha biasa saja.

"Boleh duduk ?" Tanya pria itu lagi.

"Tentu saja Ali." Ucap prilly tersenyum. Alipun duduk berhadapan dengan prilly. Tak ada pembicaraan antara mereka karena kecanggungan yang terjadi.

Ali menggoyangkan kakinya dan mengetuk ngetuk meja pelan dengan jari jarinya.
Mereka masih terdiam.

"Mmm.. sama siapa kesini ?" Tanya Ali pada prilly padahal sebenarnya Ali sudah tau jawabannya.

Prilly menaikan satu Alisnya tanda ia heran dengan pertanyaan Ali. Namun akhirnya dia menjawabnya juga. "Sama ghina dan gritte" jawabnya datar.

"Ohh okee.. gimana kabar kamu ?" Tanya Ali lagi.

"Seperti yang lo liat gue baik baik aja. Lo sendiri gimana kabarnya ?"

Ali sempat terhentak kala mendengar prilly menggunakan kata elo-gue kembali. Dia menggaruk kepalanya yang tidak Gatal.

"Sama. Gu-gue juga baik baik aja."

"Ohh yaa gue liat koq. Hehehe"

"Mm prill" panggil Ali lagi.

"Yah kenapa ?" Kali ini prilly memberanikan diri memandang mata hitam pria di hadapannya ini.

"Mm.." ali masih ragu dengan apa yang ingin dia ucapkan.

"Prilllyyyyy" teriak ghina menghampiri prilly. "eh.. sorry." Ghina menutup mulutnya kala melihat Ali.

"Kenapa ghin ?" Tanya prilly. ghina menatap Ali sekilas lalu kembali menatap prilly.

"Ayok pulang acaranya udah selesai. Halik uda nunggu di parkiran. Dan lo tau dia menang lohh.." katanya sedikit berbisik pada prilly namun jelas Ali juga dapat mendengarnya membuat rahangnya mengeras seketika itu pula.

"Ohh yaa ? Ya udah ayok kalo gitu. Gue juga udah bosen banget. Lo tau kan gue gak suka yang rame rame kaya gini." Ucap prilly yang sukses membuat Ali membelalakan matanya.
"Mm.. li gue duluan yaa." Ucap prilly tanpa persetujuan Ali, prilly mengajak ghina untuk cepat cepat meninggalkan tempat itu.

Ali hanya bisa menatap nanar punggung prilly yang mulai menjauh. Dia pun beranjak dari tempat duduknya mencari Angela.

Ali memutar matanya mencari keberadaan gadis yang di carinya. Namun rahangnya kembali mengeras saat melihat prilly sedang Asik mengobrol dengan teman temannya dan tentu saja yang membuat Ali merasa risih adalah ketika melihat Halik yang menatap prilly dengan tatapan yang berbeda. Jelas Ali sangat tahu tatapan itu.

Halik mengandeng tangan prilly menuju mobilnya di susul pula oleh gritte dan ghina. Halik juga membukakan pintu depan penumpang untuk prilly.

"Aliiiiii kamu kemana aja sih ?" Ucap Angela merangkul tangan Ali manja.

Ali tersenyum "aku disini koq dari tadi aku nyariin kamu. Ya udah yuk pulang." Ajak Ali. Angela pun mengangguk dan mengikuti Ali.

____________

ALI POV

Ada apa denganku ? Aku tak sungguh tak mengerti. Ada rasa marah saat aku melihat prilly bersama laki laki lain. Sejak aku berbicara padanya tempo hari lalu di balapan aku terus memikirkannya. Wajahnya, senyumnya, sifatnya, dan semua yang ada pada dirinya tak bisa lepas dari ingatanku. Apa aku mulai mencintainya ?
Tentu saja tidak. Aku hanya mencintai Angela. Yaah. Gadis itu selalu membuat hari hariku bahagia walaupun entah mengapa aku sedikit merasa risih dengannya akhir akhir ini Angela tentu belum mengetahui jika hubunganku dan prilly sudah berakhir.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang