Prilly pov.
Aku menghembuskan nafas kasar saat aku duduk di bangku taman. Tidak ada gritte ataupun ghina disini. Hanya aku sendiri. Ya aku memutuskan untuk bolos kuliah dan mengatur pikiranku yang sangat kacau.
Aku menumpu kepalaku dengan kedua tanganku. Rasanya sangat pening. Entahlah mungkin ini efek aku kurang tidur. Atau karena aku sedang banyak pikiran akhir akhir ini ?
Ku atur nafasku pelan. Aku harus sudah mulai berfikir tentang kehidupanku setelah ini. Terlalu banyak hal hal rumit yang menghampiriku semenjak Ali dan halik muncul.
Oke sekarang kita mulai. Aku adalah sosok yang ceria. Aku sosok yang tidak mudah menyerah. Aku harus kembali. Bukan seperti ini. Oh god aku sangat kacau sekarang.
Aku akan melupakan Halik dan juga Ali. Aku tidak ingin mereka hadir kembali. Aku ingin mengulangnya dari awal.
Aku menolehkan kepalaku kesamping saat aku lihat seseorang duduk di sampingku dengan tatapan menyesal.
"Maafin aku.." ucapnya nyaris tak terdengar.
Aku memutar mataku jengah baru saja aku berpikiran untuk melupakan Halik namun dia sudah duduk di sampingku memohon maaf.
"Udahlah. Gue gak kenapa-kenapa ? Dan halik." Aku memanggilnya.
Dia mengadahkan kepalanya menatapku. Aku melihat raut wajah sedih serta kurang tidur dimatanya yang hitam. Dia menatapku sendu. Oh tuhan aku tak ingin mengatakan ini.
"Halik gue mohon lo jauhin gue." Ucapku lancar. Aku memberanikan menatapnya ku lihat wajahnya menegang. Aku kembali menundukan kepalaku.
"Separah itu prill ?" Tanyanya padaku. Aku menggelengkan kepalaku bingung.
"Aku sayang sama kamu prilly. Aku disini. Semua yang aku lakuin adalah karena aku cinta sama kamu. Aku gak mau kamu deket sama Ali. Iya ? Kenapa ? Karena dia nyakitin kamu prilly. Dia gak pernah nganggep kamu ada. Aku tau selama ini yang di cintai Ali adalah Angela. Sepupu aku. Aku tau gimana mereka dulu. Aku tau gimana Ali perjuangin Angela disaat Ali milih kamu jadi pacarnya. Aku cinta sama kamu prilly." Ucapnya yang berhasil membuatku berfikir keras dari apa yang di katakannya.
Aku tidak menjawab. Aku ingin sekali menangis jujur ini sangat menyakitiku. Namun aku berjanji untuk tidak pernah akan menangis lagi.
"Gue perlu waktu." Ucapku lalu aku berdiri dan melangkah meninggalkan halik.
.
"Aaarrrgggghhhh" aku berteriak di apartemenku sendiri. Rasanya kepalaku akan pecah memikirkan semuanya. Begitu rumit. Aku tidak pernah ingin terjebak lagi dengan perasaan yang tidak pernah terbalas. Aku bingung sekarang apa yang harus ku lakukan.
Aku memutuskan untuk merendam diriku dalam air hangat. Menyeduh teh hangat dan mencoba tidur.
Halik pov
Aku mencintainya.
Benar aku sangat mencintai prilly. Aku menyesal telah mengeluarkan kata kata kotor padanya. Namun sumpah semua itu aku lakukan karena aku marah melihat prilly bersama Ali syarief si pria brengsek yang menyia-nyiakan perempuan sebaik prilly. Dan apa maksudnya sekarang dia datang kembali ke dalam kehidupan prilly ? Menyakitinya lagi ? Aku benar benar marah.Setelah pertemuanku dengan prilly barusan aku berencana menemui Ali di kampus. Aku mungkin harus bicara secara laki laki dengan dia.
Aku menghentikan mobiku tepat di parkiran kampus. Mataku menatap tajam objek sialan yang sedang berjalan gontai ke arahku. Sepertinya dia belum melihatku. Aku keluar mobilku membanting pintu mobil dengan keras sampai Orang di hadapanku menoleh ke arahku. Matanya bertemu denganku menatapku benci. Tanpa mengalihkan pandanganku aku berjalan menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
RandomTidak ada Hal yang lebih menyakitkan dari menyakiti diri sendiri. disakiti memang sakit. tapi setidaknya ada yang bisa di salahkan. tapi aku ? aku menyakiti diriku sendiri. tak ada yang bisa ku salahkan selain aku. melihatnya tertawa bersama oran...