Akhirnya 20.15 wib mereka tiba di rumah, semua tampak lelah. Setelah membereskan semua perkakas piknik dari mobil semua bergegas ke kamar masing-masing lalu membersihkan diri.
Setelah usai mandi dan telah menggunakan piama mereka semua menuju meja makan dan makan malam bersama seperti biasa. Semua lahap memakan segala hidangan ludes dalam waktu yang singkat.
"Tadi saat di gunung dibalik pohon ketika ayah mendekat ada seorang nenek yang semua rambutnya telah memutih dan menggunakan jubah putih memegang tongkat berkepala harimau kecil." Jelas ayah seketika membuat semua yang mendengar menelan makanannya secepat mungkin didorong dengan segelas air lalu mata tanpa kedip beberapa detik tertuju kepada ayah.
"Terus, Ya?" tanya Athi penasaran dengan segera menyelesaikan makan dan mencuci tangan."Ia berpesan untuk segera pulang dan amankan apa yang sudah ditemukan. Lalu setelah itu ayah mengedipkan mata dan nenek itu menghilang." jawab ayah.
" Apa yang ditemukan, Yah?"
"Ayah menenemukan apa?" tanya Airan dan Aiko penasaran. Ayah yang bingung saling lirik dengan ibu dan kompak menggelengkan kepala menandakan tidak ada apapun yang ditemukan ayah ataupun ibu.Athi yang awalnya bingung lalu tersadarkan dengan sebuah buku yang ia temukan di bawah tumpukan dedaunan. Athi berpendapat mungkin itulah yang dimaksud nenek tua untuk dijaga, namun Athi masih memilih diam tidak memberitahukan apa yang ia temukan dan bawa pulang dari gunung tersebut.
"Mungkinkah benda yang bersinar di dalam tas kak Athi?" tanya Airan menyeletuk saat semua masih sibuk memikirkan.
" Tidak ada apa-apa di dalam tas kakak, cuma sebuah buku, pena dan juga dompet." jelas Athi menyembunyikan.
"Tapi tadi ada yang bersinar, Ka-kak." rengek Airan manja.
"Ya, Kakak gak tau benda apa? Kakak tidak menemukan apapun yang aneh."
Meja makan mulai gaduh, ayah dan ibu yang kebingungan dengan apa yang dimaksud lalu menenengkan dan menghentikan topik nenek tua yang berpesan.
"Sudah-sudah, ayo selesaikan makan." ucap ayah.
"Iya, sudah habis makan siap-siap istirahat lagi. Besok dilanjutkan" pinta ibu kepada tiga anaknya.Pukul 21.30 wib semua telah kembali ke kamar masing-masing. Airan dan Aiko kalau sudah masuk kamar pasti tidur karena merek berdua paling cepat tidur akhir-akhir ini. Athi yang masih penasaran dengan buku yang bersinar lalu membuka tas dan mengeluarkan buku tersebut dan meletkannya di atas meja belajar.
Diputar-putar, dibalik-balik buku tersebut namun tidak tampak ada yang aneh hanya buku biasa tanpa kata dan kosong isinya masih putih dan tidak ada coretan, apalagi sobekan sedikitpun tidak ada. Tidak pula satu huruf apalagi kata.Athi mencoba menuliskan namanya dengan sebuah pensil yang ada dihadapannya namun kertas pada buku itu tidak menimbulkan apapun. Masih bersih, pensil tak berfungsi untuk menulis di buku itu.
Semakin penasaran Athi mengambil pena lalu menuliskan nama di buku tersebut, lalu yang terjadi adalah tulisan itu muncul seketika dengan tulisan yang indah serta huruf cantik berhiasan bunga-bunga dan sekali muncul bersinar seperti pelangi."Wow." ucap Athi kagum sekaligus terkejut. Ia melanjutkan menulis tempat tanggal lahir dan lain-lain, seperti melengkapi data pribadi. Athi sengaja menuliskan data pribadi di buku tersebut agar buku tidak hilang dan selalu aman.
Usai menulis semua biodata yang menurutnya penting di halamam pertama Athi melanjutkan menulis di halaman kedua. Menuliskan keinginan dan harapan untuk hari esok yang lebih baik salah satu tulisan Athi adalah ia berharap besok akan makan lauk kesukaannya pada jam makan siang, karena sudah beberapa hari ini di tempat ia bekerja makanan tempe orek dan ikan bakar itu tidak tersedia, Athi sangat merindukannya. Selain itu dia juga berharap untuk mendapatkan beberapa rezeki dari pembeli yang langsung ia layani. Sebab itu juga sudah beberapa Minggu ini ia tidak mendapatkannya, biasanya seperti satu Minggu yang lalu ia selalu mendapatkannya hanya sekarang ia mengatakan belum menerimanya.
Mata mulai sayu, tangan mulai letih, badan juga lelah, perjalanan panjang seharian ditambah kejadian aneh dan sebuah buku yang unik ini semakin membuat Athi tak mampu menahan kantuknya walau hanya satu menit saja. Akhirnya Athi terlelap di atas meja belajar dengan buku yang masih terbuka.
Ditengah malam buku tersebut mengeluarkan sinarnya beberapa menit menerangi kamar Athi yang berlatar pelangi.
"Athi, bangunlah." Suara yang belum pernah terdengar mengagetkannya lalu tersentak dan bangun.
"Siapa kamu?" tanya Athi masih dengan mata yang masih setengah redup.
"Wajahmu sangat cantik, Athi." ucapnya lagi dan tersenyum kepada Athi. Athi membalas senyumnya lalu kembali tertidur lagi tanpa peduli suara yang terus memujinya tanpa henti, sedikit bising namun Athi tak peduli
"Athi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Athi dan Kehilangan
FantasyAthi adalah anak pertama dari tiga bersaudara mengikuti liburan bersama keluarga dan mengikuti permainan mencari harta karun yang sudah direncakan oleh kedua orang tua mereka dan mereka bermain dengan riang dan bahagia. Sampai suatu saat Athi menemu...