Apple pie membuka kedua matanya dan menyadari dirinya sudah ada di atas kasur yang sangat lembut dan terbuat dari awan khusus. Apple pie menggulingkan tubuhnya di atas kasur. Saat sudah sampai di tepi kasur, Apple pie berguling menuju arah sebaliknya.
Apple pie terus melakukan hal yang sama hingga ia merasa bosan, setelah itu ia duduk di atas kasur dengan rambut yang berantakan dan pakaian yang kusut. Kedua lubang hidung Apple pie mengendus aroma makanan lezat yang dibuat oleh Thafeza. Ia pun turun dari kasur dengan berhati-hati dan berjalan menuju dapur tempat Thafeza memasak.
Thafeza yang menyadari keberadaan Apple pie pun membawa Apple pie ke dekatnya dengan kekuatannya. Tubuh Apple pie kini berada di atas awan yang dapat mengangkat tubuhnya seperti sebuah benda keras. Meskipun awan itu terasa sangat lembut, namun masih bisa membawa tubuh seseorang.
Thafeza menyendokkan sebuah makanan yang terbuat dari adonan dan buah-buahan, sebuah pai buah. Apple pie membuka mulutnya lebar-lebar sementara Thafeza memasukkan makanan yang paling disukai oleh Apple pie.
Pai buah itu meleleh dengan sempurna di dalam mulutnya, rasa buah-buahan pun menyebar dan memberikan cita rasa yang tidak pernah Apple pie benci. Apple pie menepuk kedua tangannya dam berseru,"Sangat lezat! Akan kuberi sepuluh ibu jari untuk Pai ini!"
Thafeza tersenyum melihat senyuman cerah milik Apple pie. Kemudian ia ikut melahap Pai buah itu dan mengangguk setuju dengan pernyataan Apple pie yang berwujud anak sepuluh tahun.
Sarapan selesai, Thafeza memberikan piring kotornya kepada makhluk awan yang dibuat olehnya. Meskipun Thafeza tidak memberikan makhluk-makhluk itu nama, tetapi Apple pie menamai mereka sebagai "Peaches".
Thafeza menoleh ke arah Apple pie dan bertanya, "Hari ini ingin melakukan apa?"
Apple pie menarik jubah Thafeza dan berseru, "Aku ingin membuat lebih banyak koin emas!"
"Lagi?"
"Iya! Uang itu segalanya! Dunia itu kapitalisme!"
Thafeza menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Baiklah, ayo! Ah, aku juga akan mengajarimu cara menggunakan petir sepertiku."
Apple pie hanya tersenyum dan ikut bersama Thafeza yang menggiringnya menuju sebuah ruang tengah. Thafeza mencabut sehelai rambutnya dan meremasnya. Tak lama setelahnya, puluhan koin emas jatuh dari tangan Thafeza tanpa henti.
Apple pie melompat-lompat. "Wahh!! Hujan uang!"
Kemudian Apple pie memasukkan koin itu ke dalam kantong yang terbuat dari kain putih terlembut yang dijahit sendiri oleh Thafeza dan dilengkapi dengan sihir perluasan spasial dan perlindungan.
Kantong berwarna putih itu terbuka, puluhan koin emas yang diciptakan oleh Thafeza masuk ke dalam sana dengan lancar. Bahkan jika Apple pie mengisi kantong itu dengan koin emas sebanyak dua gunung besar, kantong itu tidak akan kehabisan tempat.
Thafeza bertanya, "Sudah berapa banyak koin emas di dalam sana?"
Apple pie tertawa dan berseru, "Sudah lebih dari tiga miliar koin emas! Terima kasih, Thafeza!"
Pria yang diajak bicara tersenyum dengan sombong dan seolah mengatakan, "Lihatlah siapa diriku! Aku adalah Theriathan Fathmeza Ermyth Calethas!"
Apple pie yang tahu persis maksud dari senyuman Thafeza hanya menganggukkan kepalanya, sementara pikirannya masih sibuk memikirkan apa saja yang dapat ia beli di dunia ini.
Selanjutnya Apple pie naik ke atas pangkuan Thafeza yang sedang duduk bersila di lantai marmer. Ia menepuk lengan Thafeza dan bertanya, "Thafeza, kapan kau akan mengajariku cara mengendalikan awan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chaotic Child Descends to The Surface
FantasyApa yang akan terjadi ketika seseorang berwujud anak kecil yang suka berduel turun ke permukaan?