Sugarboo [ Taekook ] • Slow Update

7 : Temptation

꧉

Semilir angin malam merambah masuk melalui jendela besar yang sengaja dibiarkan terbuka. Bahkan cahaya rembulanpun turut serta, walau tetap tak akan mengalahkan hingar cahaya lampu kamar seorang pemuda manis yang saat ini tengah terfokus pada kegiatannya.

Puluhan paperbag dan box dengan tag brand-brand terkenal memenuhi kamar besarnya, dengan ia yang terlampau sibuk mengintip satu per satu isinya. Mulai dari kemeja, celana, pakaian casual, sepatu, sweater, jam tangan, dan masih banyak berbagai hal random lain yang membuatnya penasaran.

Ya, selepas kegiatan membosankan dengan bumbu emosional di proyek tadi pagi. Jungkook melampiaskan kekesalannya dengan berbelanja berbagai hal mewah. Hampir dua jam ia mengotak-atik situs resmi dari brand-brand tersebut untuk mendapatkan berbagai hal yang ia mau.

Walau sebenarnya, ia jarang melakukan hal ini. Jungkook akan lebih memilih untuk melukis pria khayalannya, atau sekedar bermotor dengan kecepatan luar biasa jika ia tengah dalam kendali mood yang buruk. Namun keadaan sedikit berubah sekarang. Tentu saja, dibandingkan melukis dan membayangkan wajah pria khayalannya, ia saat ini lebih memilih menatap wajah sang pria sepuasnya karena ya, pria itu telah menjadi miliknya.

Lalu bagaimana dengan bermotor, Sialnya kawan-kawan seperbengalannya tak ada di Daegu. Tentu karena semuanya menetap di Seoul seperti dirinya, sehingga berbelanja adalah pelariannya.

Suara ketukan pintu sedikit mengalihkan atensinya. Memberikan sautan pelan untuk menemukan suara sang pria dibalik pintu dan tentu menjadikan Jungkook semakin berbinar. Pintu itu terbuka, menampakkan sosok Kim Taehyung yang tengah terbaluk piyama satin berwarna navy, dengan rambut panjangnya yang setengah basah. Jelas pria tersebut baru selesai membersihkan diri.

Dan atensi Taehyung tentu saja segera tertuju pada banyaknya benda yang berserakan pada ruangan tersebut. Menjadikannya sedikit linglung, dan setelahnya kembali menatap sang tuan.

"Apa... aku dipanggil untuk membereskan kekacauan ini?"

Rengutan dari wajah yang lebih muda tentu menjadi jawabannya. Ia perlahan menyingkirkan beberapa box dari sampingnya dan berjalan untuk menyamankan diri pada rengkuhan sang pria.