S A T U

3.9K 538 47
                                    

HAI!

BUAT KALIAN YANG UDAH VOTE, COMMENT, FOLLOW DAN JUGA SHARE MAKASIH BANGET!

AUTHOR HARAP KALIAN TETEP SUKA SAMA KARYA YANG AUTHOR BUAT!

HAPPY READING 🍀

🍀🍀🍀

Terlihat disebuah lapangan luas terdapat seorang gadis yang tengah hormat dituang bendera, gadis itu adalah Jessy Vrestya, gadis yang mempunyai watak yang sangat menyebalkan menurut orang lain, namun tak urung juga yang lain merasa terhibur atas tingkah laku Jessy yang absurd.

Jessy, gadis itu dihukum karena mengerjai guru yang tengah menjelaskan pelajaran, ia menaruh banyak tinta pada bangku guru dan hasilnya ia dihukum ditengah lapangan yang panas.

"Panas banget njim! Gue mau putih aja lama, tapi kalo nih kulit jadi hitam cepet banget reaksinya!" Ucap Jessy menggerutu tak terima.

"Mutihin kulit berbulan-bulan, eh kena sinar matahari bentar nih kulit auto gak putih lagi." Lagi-lagi Jessy menggerutu.

Sedangkan disebrang sana, tepatnya didepan ruang kepala sekolah, terdapat pria paruh baya yang ternyata bapak kepala sekolah yang ditempati Jessy.

"Anak itu benar-benar, akan sulit mendidiknya jika seperti ini terus." Keluh kepala sekolah itu, pasalnya ia sudah lelah menghadapi tingkah laku Jessy, setiap hari gadis itu selalu mengunjungi ruangannya, sampai-sampai ia bosan melihat wajah Jessy.

Wali kelas Jessy yang melihat wajah frustasi kepala sekolah merasa kasihan dan menatap prihatin kepala sekolah itu, apalagi yang dihadapinya adalah murid yang setiap hari selalu membuat onar.

"Dari pada gue ngejalanin hukuman ini, mending gue ketemu cowok gue." Ucap Jessy dengan senyuman lebar dan berlalu meninggalkan hukumannya.

Jessy, gadis itu menyusuri seluruh sekolah, namun tak menemukan keberadaan pacarnya "Duh pacar gue mana sih?" Ucapnya bingung sambil menggaruk kepalanya.

Sebuah pemikiran muncul diotaknya "Mungkin lagi bolos kali ya? Biasanya kan diwarung, gue samperin aja ke sana." Pikirnya sembari berjalan riang ke arah yang dituju.

Kini Jessy sudah sampai diwarung yang biasa jadi pelarian pacarnya, tapi ia tak melihat pacarnya disana, melainkan hanya teman-temannya saja.

"Eh kalian liat si Rian gak?" Tanya Jessy.

"Oh tadi dia katanya mau jalan-jalan sama si Melly." Ucap salah satu teman Rian, memang selama ini hubungan mereka tidak ada yang tau kecuali mereka dan tuhan.

"Kemana?" Tanya Jessy mengangkat sebelah alisnya.

"Ke taman."

Tanpa sepetah kata Jessy meninggalkan warung itu dan melangkah menuju taman, ia mengedarkan pengelihatannya, dan ternyata benar saja, mereka sedang berdua, mata Jessy melotot ketika melihat adegan dimana pacarnya bercumbu dengan teman sekelasnya.

"Lonte! Si Rian kalo mau selingkuh cari yang mahal bisa gak sih? Kok dia doyan yang murah?" Marah Jessy, pasalnya ia tak terima bila dirinya disandingkan dengan teman sekelasnya itu, sifatnya menyebalkan, suka menggoda, apalagi gadis itu sering keluar masuk club.

Gadis itu hendak menyebrang ke arah sang pacar, namun gadis itu ceroboh tak melihat arah kanan dan kiri dan-

BRUK!

"AKH!"

🍀🍀🍀🍀🍀

"Tau diri anjing! Lo tuh cuma anak tiri gak usah sok!" Sarkas seorang pemuda dengan muka marah.

Figuran Or Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang