E M P A T

2.6K 516 160
                                    

HAPPY READING!

*****

Dipagi hari yang indah ini, Jevany mengawali semuanya dengan senyuman manis "Yes! Hari ini gue bakal masuk sekolah." Ujarnya senang, tentu saja ia senang, dengan pergi ke sekolah, ia dapat bertemu dengan pemeran-pemeran novel dunia ini, apalagi dirinya sangat penasaran bagaimana kecantikan dan ketampanan mereka.

Ding!

{ Selamat pagi tuan. }

"Pagi!" Sapanya riang.

{ Semangat sekali ya seperti anda? }

"Jelas dong! Nanti gue bisa menyaksikan drama-drama secara live didepan mata gue." Senangnya.

{ Baiklah kali begitu, berhubung mood anda sedang baik, mari selesaikan misi-misi hari ini. }

Mendengar itu Jevany menjadi murung, kenapa sih sistem ini selalu merusak mood nya saja? Dan memberikan misi diwaktu yang tidak tepat? Kesalnya.

"Apa?" Tanya Jevany malas.

{ Misi hari ini : Mengantarkan anak-anak ke sekolah. Jika berhasil anda akan mendapatkan 5% daya tarik dan juga kecantikan, jika gagal anda akan membayar denda sebesar 500 koin. }

"Itu doang? Cetek! Dijamin berhasil, ogah banget gue bayar denda." Ujarnya meremehkan.

{ Ya kita lihat saja nanti. }

*****

Sekarang Jevany tengah menuruni satu persatu tangga, langkah kakinya menggema diruangan.

Tap

Tap

Tap

"Hellow eperibady." Sapanya dengan hangat pada semua.

Yang disapa hanya terdiam sambil memandangi Jevany "Kenapa?" Bingungnya.

"Bukannya mommy lagi sakit?" Raga memberanikan angkat bicara, walau ia dipandang tajam oleh yang lain.

Jevany memerah mendengar kata 'mommy' yang Raga ucapkan, dirinya merasa bahwa ia mempunyai baby boy, uh! Rasa ingin memiliki tapi tak bisa.

"Ke-kenapa lo lagi-lagi manggi gue mommy?" Jevany sedikit gugup, ia duduk disebelah Alex.

"Gue kan udah bilang jangan panggil mommy, lagian kita seumuran." Lanjutnya.

Alex memandang keduanya curiga, sebenernya sedikit aneh dengan komunikasi mereka yang terbilang lancar, pasalnya mereka berdua tidak pernah terlihat bertegur sapa satu sama lain.

Raga mengangguk kaku, ia melirik sekilas ke arah ayah angkatnya.

Sementara twins hanya diam menonton dan menikmati makanannya, mereka ternyata sudah makan tanpa menunggu yang lain.

"Ayo makan." Ucap Alex pada keduanya.

Hanya butuh beberapa menit untuk menghabiskan sarapan, Jevany pun sudah selesai dengan itu.

"Aku duluan." Ucap Alex pada semua, diikuti Gino dari belakang.

Jevany memperhatikan punggung Alex yang menjauh "Tuh om-om gak ngajak anaknya apa?" Ujar Jevany pelan, namun dapat didengar oleh Raga.

"Mereka berdua emang biasa ditinggal, dan berangkat sekolah juga dianter supir, bukan sama Daddy." Ucap Raga berbisik pelan.

Jevany mangut-mangut.

Figuran Or Antagonis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang