Seorang dokter cantik berparas oriental dengan telaten berkutak pada alat kedokteran miliknya. Fakusnya terarah pada gadis cantik yang sedang terbaring pada kasur queen size dengan mata terpejam dan wajahnya yang pucat.
Dokter itu mengambil satu suntikan dan mengarahkan pada lengan sang gadis.
Dengan telaten sang dokter melakukan tugasnya.
Sesekali pandangnnya ia arahkan pada beberapa pasang mata di belakangnya yang sedari tadi tak pernah melepaskan tatapan dari gadis yang saat ini menjadi pasiennya.
Dokter itu bernama Naomi.
Shinta Naomi, wanita cantik yang menyandang gelar dokter di usia muda. Wanita dengan sejuta pesona. Ia berasal dari keluarga terpandang, keluarga Tanumiharja.
Naomi membereskan peralatan dokternya. Kembali meletakkan alat-alat kedokterannya pada tempat semula. Ia telah selesai pada tugasnya.
"Mi,, gimana,, ada yang serius..?" Suara bariton milik sang kepala keluarga mewakili pertanyaan dari tiga orang yang sedari tadi memasang wajah cemas mereka.
Naomi menutup tas dokternya. Matanya terarah pada mata sang pria yang barusan bertanya.
Ia lalu menatap dua orang lainnya. Dua wanita cantik berparas bidadari.Naomi mendekati pasiennya. Duduk kembali pada tepian kasur yang sebelumnya ia tempati. Mengarahkan tangannya untuk mengusap kepala gadis yang terbaring lemah itu.
"Naomi.. Gracia baik-baik aja kan..?" Lagi pertanyaan dilontarkan kali ini oleh salah satu dari dua wanita cantik bak bidadari itu.
Gracia atau Shania Gracia.
Gadis cantik dengan senyum menawan. Sih anak baik yang selalu ringan tangan untuk membantu siapa saja yang membutuhkan. Gadis cerdas dengan sejuta prestasi gemilang.Sayangnya saat ini dia sedang terbaring lemah di kasurnya. Terlahir dengan keterbatasan akan kesehatannya tak ayal membuat keluarganya memberikan perhatian ekstra. Terlebih lagi perhatian khusus selalu diberikan oleh tantenya, Naomi. Entahlah, sesuatu yang penting sepertinya tidak diketahui Gracia. Dibalik setiap perhatian tantenya itu nyatanya ada sesuatu yang hanya di ketahui oleh kedua orang tua dan tantenya.
Naomi mendelik, memandang sih wanita yang adalah kakak kandungnya sekaligus ibu dari gadis yang menjadi pasiennya itu.
Jesika Veranda. Wanita berparas bidadari dengan tatapan yang meneduhkan. Anak pertama keluarga Tanumiharja. Seorang designer terkenal dan Founder beberapa yayasan amal. Ibu dari dua orang putri yang sama cantik dengan dirinya.
Veranda tertegun akan tatapan adiknya itu. Tatapan yang sama dengannya jika sedang dalam mode tidak bersahabat.
Tatapan yang mampu membuat orang yang menatap merasa kaku bahkan untuk melontarkan satu kata sekalipun."Bisa-bisanya kalian kecolongan gini.." Suara datar Naomi seakan membekukan tiga orang di hadapannya. Ia menatap pria satu-satunya di kamar itu. Kakak iparnya. Kinal
Kinal Putra Davami. CEO sebuah stasiun TV. Pewaris tunggal keluarga terkaya no.2 di Indonesia.
Lelaki tampan yang begitu disegani di dunia bisnis properti. Lelaki dengan ribuan pesona. Ramah dan penyayang adalah sifat yang diturunkannya pada anak-anaknya. Tidak lupa ketegasan lelaki ini selalu mampu membuat siapa saja tidak bisa berkutik."Pasti kak Kinal sama kak Ve lagi-lagi sibuk di kantor kan..?" Naomi menatap dua orang itu bergantian. Sedang yang di tatap hanya bisa menunduk takut.
Takut? Yah tentu saja adik mereka itu bisa menjadi begitu menyeramkan saat sedang marah.Veranda melangkah mendekati Naomi. Tangannya terulur menggenggam tangan adiknya itu.
"Maafin kak Ve Mi,, kali ini kakak ngaku salah.."
"Ak-Aku juga,, Mi,, kak Kinal minta maaf.. Kakak janji ini yang terakhir..🥺"
Sepasang suami istri itu memelas, memohon maaf atas kesalahan yang mereka lakukan. Terlalu menyibukan diri pada pekerjaan dan sedikit melupakan kedua putri mereka.
Yaa mungkin bagi orang lain akan terlihat biasa saja, tapi bagi Naomi hal itu tidak boleh di lakukan kakak dan kakak iparnya, mengingat lagi kondisi anak bungsu keluarga Davami ini tidak bisa disepelekan.Naomi menghela nafasnya.
"Gre gak papa,," Kinal maupun Veranda menatapnya penuh harap."Untuk saat ini.. Untuk saat ini Gre gak apa-apa,, kalian harus pantau kondisinya beberapa jam kedepan. Maaf aku gak bisa nemenin,, aku ada jadwal operasi" Jelas Naomi. Ia kembali menatap kearah keponakan tersayangnya.
"Kali ini please jaga Gracia baik-baik kak..🥺" Sambungnya lagi. Ia menatap mata Veranda. Setelahnya Naomi melangkah kearah keponakannya yang lain yang sedari tadi hanya berdiam diri menatap interaksi mereka.
Shani Indira, gadis cantik bak bidadari yang sering dijuluki 'sempurna' oleh teman-temannya. Gadis dengan sejuta prestasi dan kecerdasan diatas rata-rata. Gadis yang begitu dikagumi dan disegani karena wibawanya, juga gadis yang menyandang gelar ratu es karena sifat dinginnya.
Naomi tersenyum sekilas sambil tangannya mengusap lembut rambut keponakannya.
Shani membalas tersenyum.
Terkadang ada beberapa hal yang membuat Shani tertegun, merasa bingung dengan setiap perhatian tantenya terhadap Gracia, juga setiap sikap mami papinya kepada Naomi setiap mereka melakukan kesalahan yang menyangkut dengan Gracia. Seperti yang barusan ia lihat.
Terkadang terlihat seperti,,,, Naomilah ibu dari Gracia.
Tapi tidak mungkin kan..
Sudahlah,, nanti saja Shani pikirkan itu kembali, saat ini fokusnya adalah Gracia. Yaa,, hanya Gracia."Aku pamit kak,,. Shan,, Mimi pamit yah,, jagain adik kamu,, Mimi percaya sama Shani. Oke.." Shani mengangguk, kemudian memeluk tante yang biasa ia dan Gracia panggil Mimi itu sebelum ia benar-benar beranjak meninggalkan mereka.
Setelah Naomi pergi, mereka beranjak mendekati kasur Gracia.
Veranda mengambil tempat yang tadi ditempati Naomi. Ia lalu memegang satu tangan Gracia. Mengusap tangan itu dengan lembut. Disampingnya ada Kinal yang mengusap kepala Gracia sekilas. sedang Shani mengambil tempat pada sisi lain kasur. Ia duduk sambil menatap nanar adik kesayangannya.__________________
Hallo...
Umm kembali lagi dengan keluarga Davami hehe
😁😁😁Sebelumnya aku mau minta maaf karna gak bisa lanjutin cerita 'Gracia'...😞
Jujur aku udah kehilangan ide dan alur cerita untuk jalan ceritanya..
Bagi penulis pemula kayak aku rasanya susah banget buat mikirin ide cerita😔 ahh intinya aku minta maaf cerita itu pada akhirnya di unpublish, aku gak bisa gantungin cerita itu terus dan kasih kalian harapan.
Jadi aku putusin buat hapus aja, walaupun sebenarnya berat karna biar gmnapun itu hasil kerja keras aku mikir haha,, tapi yaa gitu deh😅
Ah udahlah,,, maaf jadi curhat🙁Kali ini aku kembali, dengan cerita dan alur yang baru tpi pemeran yg sama,, smoga kalian suka dan smoga kali ini bisa selesai,,😅 mohon bantuannya yaaa😊
................................