.
.
.
.
.
Tok Tok Tok...
Veranda mengetuk pintu kamar Shani.
Beberapa saat kemudian perlahan pintu itu terbuka, menampakan Shani dengan setelan tidurnya.
"Eh Mami... Baru pulang ya?"
"Iya,, barusan Mami selesai bersih-bersih"
"Oh,, barengan pulang sama Papi?"
"Iya sayang,, emm gini,, Mami mau nyuru kamu sama Gre ke ruang kerja Papi sekarang"
Shani menatap ibunya heran.
"Ada apa Mi?""Udah kalian ke sana aja dulu yaa,, nanti langsung masuk aja,, Mami mau ke bawah sebentar mau bikin teh buat Papi"
"Iya Mi"
Veranda tersenyum, sekilas tangannya terangkat untuk mengusap pipi Shani sebelum akhirnya beranjak.
Setelahnya Shani menutup pintu kamarnya. Berahli menuju kamar sang adik. Gracia.
Baru saja Shani akan mengetuk pintu kamar Gracia. Ia tiba-tiba dikagetkan dengan munculnya Gracia secara cepat dari balik pintu.
"CIICIIIIIII"
HAPPP
Gracia yang tiba-tiba muncul langsung berseru nyaring memanggil cicinya serta meloncat ke dalam pelukan Shani.
Untungnya Shani dengan refleks menopangkan satu kakinya ke belakang, jika tidak mungkin mereka sudah terkapar dilantai akibat ulah Gracia yang mendadak itu.
"Geeeeeee" Shani memicingkan matanya menatap sang adik yang hampir membuat mereka terjatuh. Sedangkan Gracia hanya menampilkan cengiran khasnya sambil terus memeluk tubuh Shani.
"Kamu ihhh,,, hampir aja kita jatuh"
Gracia melepas pelukannya, masih menampilkan raut wajah yang sama.
Shani merasa gemas jadinya. Ia mengacak asal puncak kepala sang adik."Cicii ihhh,, berantakin rambut Gege,, nakal.."😤 Gracia cemberut.
"Hahaha,, lagian, Gege juga nakal kagetin cici,,😆 kalo jatuh tadi gimana hmm?"
"Kan ada cici.. Hehe"😁
"Ihh dasar yaa,,, udah ayo kita ke ruangan kerja Papi"
"Eh..? Ngapain Ci?"🤨
"Gak tau,, di suruh Mami tadi,, udah ayokk ihh"
Shani menarik tangan Gracia untuk menuju ruang kerja Papi mereka.
Setelah mereka sampai di depan ruangan kerja Kinal. Sesuai intruksi Shani langsung saja membuka pintu ruangan itu dan membawa Gracia untuk segera masuk ke dalam.
Di dalam ruangan tidak ada siapapun selain Shani dan Gracia.
Mata Gracia tertuju pada meja kerja sang Papi yang terlihat dipenuhi oleh beberapa totebag berlogo ternama.
"Wiiii banyak banget belanjaannya Papi Mami"🤩Gracia langsung menuju meja dengan mata berbinarnya, sedangkan Shani hanya menaikan satu alisnya menampilkan wajah heran.
"Tumben mereka belanjanya banyak gini"🤨 ucap Shani sambil melangkah menuju sofa yang ada di dalam ruangan itu. Ia lebih memilih untuk memainkan handphone sambil menunggu kedatangan kedua orang tuanya.
Baru saja Gracia melangkah menuju sofa, pintu ruangan itu dibuka dari luar, dan menampilkan sosok Veranda yang masuk sambil membawa secangkir teh.
Veranda tersenyum melihat kedua putrinya. Ia berjalan menuju sofa dimana Shani duduk dan meletakkan cangkir itu pada meja.
Gracia tersenyum. Ia menghampiri ibunya yang sudah duduk berhadapan dengan sang kakak, lalu ikut duduk dan memeluk ibunya dari samping.
Veranda mengusap punggung dan kepala Gracia kemudian mengecup singkap puncak kepalanya, menyalurkan rasa sayang pada sih bungsu.
"Mami kok nyuruh kita kesini?" Gracia membuka suara. Ia melepaskan pelukannya dan menatap sang Mami. Hal yang sama dilakukan Shani, ia meletakan handphonenya dan beralih menatap Maminya.
"Mami sama Papi mau ngomong penting?" Tanya Shani. Veranda menatapnya dan menggeleng.
"Enggak sayang,, Mami sama papi cuma mau kasih kalian sesuatu"😊
"Ngasih sesuatu....?🤔 ooh,, aku tahu aku tahu,, pasti yang di meja kerja Papi itu kann,, iyaa kan Mi?"
Veranda terkekeh melihat wajah Gracia. Dan Shani mengarahkan pandangannya kearah yang di maksud Gracia. Dia mengerti sekarang.
"Sebanyak itu buat aku sama Gracia Mi?"
Veranda mengangguk mantap menjawab pertanyaan Shani."Waaahhhh asikkk hadiahh" 🤩
Gracia beranjak, dengan girang ia menuju meja kerja sang Papi. Verandapun mengajak Shani untuk menghampiri adiknya.
Baru saja Gracia akan membuka salah satu tas itu. Pintu ruangan kembali terbuka. Terlihat Kinal memasuki ruangan.
"Wah wah udah mau unboxing aja nih tanpa Papi"
"PAPIIIII"
"Geee ihh jangan teriak teriak gitu,, Papi kan gak jauh-jauh" Kinal mendengus menanggapi sikap konyol anak bungsu nya.
"Jangan gitu lagi Gee,, nanti tenggorokan kamu sakit" Ucap Shani memberi petuah.
"Iyaa Cici,, iyaa"
"Udah itu lanjut lagi unboxing nya,, Papi mau ngeteh ganteng aja" 😌 ucap Kinal sambil menuju sofa.
"Ihh Papi gayanya ngeteh ganteng" 😆
Shani dan Veranda hanya terkekeh geli sedang Gracia sudah terbahak-bahak melihat perubahan ekspresi dari Papinya.
Dan acara unboxing hadiah itupun berlanjut. Baik Shani maupun Gracia segera membuka untuk melihat semua barang yang di belikan oleh orang tua mereka. Tak henti-hentinya senyum bahagia terpatri dari ke empat orang itu. Kinal dan Veranda bahagia bisa membahagiakan kedua putri mereka dengan hadiah kecil dari mereka, dan Shani maupun Gracia yang begitu bahagia mendapat kejutan dari kedua orang tua yang mereka sanyangi itu. Suatu moment yang biasa saja mungkin, tapi begitu bermakna bagi ke empat orang itu.
.
.
.
.
_________________
Segitu dulu ya guys,,,
Enjoy the story😊
Mohon kritik dan sarannya selalu🙏