pRoLoG.

1.1K 181 45
                                    

Sekolahan yang aestetik. Bukankah itu sekolah yang di idam-idamkan para siswa? Apalagi jika banyak cogan. Bueh, jangan ditanya saya yakin kejang-kejang kelean.

Namun, tak jarang juga banyak para sekumpulan lelaki fuckboy terutama disekolah Gajah mada. Muridnya yang senang sekali mengghosting para gadis. Tapi, jangan salahin mereka aja, salahin juga cewenya yang udah tau mereka kang ghosting malah selalu diterima.

Seperti saat ini. Ada segerombolan cowo-cowo sedang angkring diparkiran. Katanya sih, buat nyari cewek sekalian hm.

"Kiw cewek." goda Rama ketika Melihat segerombolan siswi masuk kedalam gerbang sekolah.

Lihatlah baru juga mulai udah keluar aja jurusnya.

"Sampai kapan lo mau godain anak orang terus Ram? Cewek lo udah bejibun tolol." ucap Cakra. Tak luput dengan kata 'Tolol diucapannya.

"Dari pada lo? Udah virtual dighosting lagi." seketika Cakra diam membisu. Sialan, Rama memang pintar membuatnya bungkam. Lihat saja, dia akan membuktikan bahwa itu terakhir kalinya dia dighosting oleh cewek.

Sialan emang tu cewek. Cuma karna gue ga punya Alphard dia malah mutusin gue.

Furkan sontak menyemburkan tawanya. Memang betul ya, menertawai nasib teman yang mengenaskan ini sungguh menyenangkan. Tanpa dirinya sadari kalo nasibnya hampir sama. Tidak sadar diri.

"Makanya Cak, nyari cewe yang nyata aja gausah gegayaan yang virtual." ucap Furkan.

"Cakra said, yang nyata memang menawan, tapi yang virtual lebih menggoda." tambah Nichol tanpa adanya ekspresi diwajahnya .

"Besok-besok gue mau macarin lima cewe sekaligus ah,"

Aksa si cowo polos yang mendengar itu menggelengkan kepalanya. Dia hanya bisa menerima kenyataan kalo temannya tidak ada yang waras.

"Ga guna lu Cak, tapi sabi tuh!" sorak Kenan. Kenan ini tipe-tipe cowo yang cuek tapi engga cuek. Paham ga sih ?  Pahami saja lah.

Jadi gimana tuh?

"Belajarlah seperti Nichol. Diam seperti orang jomblo bergerak menjadi cowo yang setia," ucap Rama.

"Anjai jiwa tikung-menikung ku meronta-ronta," lempeng Cakra.

Mendengar itu Nichol menatap Cakra dengan santai. Tapi ucapannya mampu membuat Yudi ketar-ketir. "Mau mati lo?"

"Peach bwang."

"Lo nya aja selalu godain anak orang Ram, sok-sok an nasehatin orang. Pake bilang, Belajarlah seperti Nic lagi. Lu aja dulu sana yang belajar." ujar Furkan.

Rama mulai memperbaiki cara duduknya diatas motor yang entah siapa pemiliknya. "Gue ini sebenarnya setia Pur, cuma belum nemu aja."

"Jangan manggil gue Pur setan ! " Rama tak mengidahkan ucapan Furkan toh kan emang betul Pur untuk purkan.

"Sultan doang, sultan doang." kata Kenan.

Kali ini Rama merasa harga dirinya yang sangat berharga dan sultan ini tercoret. Hanya karna ia tak memiliki Pacar.

Rama memang sering menggoda banyak siswi, namun, dia tidak pernah serius dengan apa yang ia bilang. Salahkan cewenya yang terlalu baperan.

Namun mereka yang tadinya sibuk bercerita kini harus terhenti karna teriakan seorang gadis yang begitu melengking.

"WOII!" teriaknya. "Ngapain lo duduk diatas motor gue HAH?! Pindah lo!"

Keenam cowo yang berada diatas motor itupun terlonjak kaget. Bagaimana tidak? Suara cewe yang berada didepannya ini saja bisa dijadikan toa masjid.

Sangat cempreng. Bikin telinga Rama yang estetik jadi estintong.

"Santai dong! Gausah pake otot." balas Rama nyolot.

"Buta mata lo? Ini yang lo bilang otot?" tunjuknya ke arah mulut. "Lo ga bisa bedain mana mulut mana otot? Gua tau Ram lo itu bego, tapi jangan se bego ini juga lah, kasian mak lu pasti sangat tertekan punya anak modelan kek gini."

Dia Raini namun kerab disapa Rain. Katanya sih biar simple aja. Dia itu termasuk salah satu siswi yang sangat bar-bar namun, jangan salah gitu-gitu banyak yang mau temenan sama dia. Sifatnya yang humoris tapi memiliki mulut frontal tanpa memikirkan hati siapapun. Intinya kan, dia jujur gimana si.

Rain dan Rama memang tidak bisa bersatu. Kata orang, jika mereka ditempatkan disatu tempat yang sama dijamin dunia tidak akan baik-baik saja.

"Minggat lo!" suruhnya yang membuat rama mendengus sebal. Andai ia tau motor yang ia duduki itu motor si nenek gambreng gabakalan dia nangkrik disitu.

Cih merusak keestetikan pantatnya saja.

"Bisa ga sih, lo itu santai dikit?"

"Sape lo?" singkat, padat dan jelas. Ingin rasanya Rama menyantet manusia dihadapannya ini.

"Belum saja ku tikam kau." ucap rama dengan tatapan menusuk.

Rain mengangkat alisnya pertanda menantang ucapan Rama.
"Tikam nih kalo bisa sampai usus-usus dan ginjal-ginjalnya."

2R!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang