Three

262 67 24
                                    

BANYAK UCAPAN KASAR BIJAK DALAM MEMBACA CERITA!

Vote & komen itu gratis frend

"RAMA ANJING SINI LO!" teriakan melengking itu berasal dari lantai dua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"RAMA ANJING SINI LO!" teriakan melengking itu berasal dari lantai dua. Tepatnya, Rain tengah berlari mengejar Rama yang mengambil botol minumnya.

Karna terlalu capek mengejar Rama yang larinya seperti orang keserupan, Rain berhenti lalu membuka sepatunya dan melemparnya kearah cowo itu.

"BISMILLAH HEDSOT!" dan tak.. sepatu itu berhasil mengenai kepala Rama.

Melihat itu Rain melotot. Dia memang berniat melempar Rama, tapi dia berharap hanya punggungnya yang terkena bukan kepala.

"Lo mau bikin gue geger otak ya?" pekik Rama sambil mengusap-usap kepalanya.

Saat sampai dihadapan Rama, sontak Rain mengusap bagian belakang Rama yang terkena sepatu. Dia tidak tega dan merasa bersalah karna kepala cowo itu yang terkena. "Maafin gue,"

Oh. Apakah Raini tidak sadar dengan tindakannya ini bisa membuat jantung Rama berdisko?

"Untung gue ngga geger otak!" sentak Rama. Apa cowo ini tidak tau diri? Untung saja Raini masih punya belas kasihan.

Raini mendengus sebal lalu mengambil dengan cepat botol minumnya ditangan Rama. "Ngga ada terima kasih nya lo!"

"Kepala gue sakit anjing lo lempar pake sepatu!"

"Helleh lebay lo," ucap Raini namun kembali mengusap kepala Rama.

Ada gejolak aneh yang dirasakan Rama saat Rain menyentuhnya. Bahkan, dari banyak nya para wanita yang pernah menyentuhnya ia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.

"Gausah sentuh gue, tangan lo banyak
Korona," ucapnya sambil menghentakkan tangan Raini.

Raini melototkan matanya. "Bajingan lo, gini-gini gue sering semprotin tangan gue hensenitaiser!"

"Berapa kali?" tanya Rama.

Sambil menghitung jarinya Raini mulai berfikir. "Seminggu sekali sih."

Bolehkah Rama mencekik wanita didepannya ini? Hampir semenit dia menghitung jarinya dan ternyata. Nyebut yu bisa yu.

"Rain, Gue mau bunuh lu sekarang aja bisa ga?" ujar Rama yang dibalas cengengesan tidak jelas.

"Gue mau aja sih Ram. Tapi, dosa gue masih banyak," jawabnya dengan raut sedih dibuat-buat.

"Lo emang pendosah si."

"Hm. Tapi ga pake H juga," Ralat Raini.

"Gue titisan pangeran gini kok bisa sih deket sama manusia setengah setan kek lo?" heran Rama.

"Titisan pangeran ndasmu! Titisan dajjal iya!" ujar Raini.

"Nyebut Rain," pekik Rama. "Bentukan kek gini lo bilang titisan dajjal? Wah nantangin lo!" Rama lalu melipat ujung lengan bajunya berniat baku hantam.

2R!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang