"HEH CUPU, BERANI LU LAWAN GUA?!! MINUM GAKK!!!" Teriak seorang siswa yang sedang mencekoki siswa lainnya.
"MINUM BODOH!" Teriaknya lagi
siswa yang dicekoki itu hanya pasrah merasakan air mengalir ditenggorokannya, rasa aneh di tenggorokan dan lidahnya ia rasakan.
Tidak ada yang menolongnya, mereka malah menertawakannya. Sudah makan setiap hari ia diperlakukan seperti ini dan hanya bisa pasrah.
"Bagus enakkan?" Tanyanya sambil memegang rahang siswa tersebut dengan keras.
"Bawa dia kegudang, terus tarik si cewe cupu juga." Perintahnya kepada teman temannya.
Mereka menyeret siswa tadi ke gudang belakang sekolah yang jarang diinjaki dan dilewati manusia.
Siswa tersebut diseret tidak sendiri melainkan dengan seorang siswi yang diseret dibelakangnya. Mereka berdua hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
""Masuk! lakukan apapun yang mau lu lakuin, happy fun." ucap siswa tadi yang membully, lalu ia pergi bersama teman temannya setelah menguncing gudang tersebut.
Di dalam gudang, siswi tadi hanya diam. Menangis dalam diam lebih tepatnya.'kapan semua ini berakhir Tuhan?' jerit batinnya.
sedangkan siswa tadi bergerak gelisah, ada rasa yang belum pernah ia rasakan pada tubuhnya. rasa ingin di puaskan dan ahkk..
Ia melihat siswi yang ikut diseret tadi dengan tatapan berselimut nafsu. Ia mendekati siswi tadi, lalu mengusap kepala yang menunduk itu. Membuat siswi itu mengangkat kepalanya dengan wajah berurai air mata.
"Maaf, tapi ini ga bisa ditahan lagi." Ucapnya, lalu ia mulai menempelkan bibirnya pada bibir gadis tersebut.
"Aku mohon jangan, Akhhhhh" Teriak siswi yang sudah tidak gadis lagi.
~***~
"Kamu adalah laki laki brengsek yang pernah aku temui. Setelah ini gimana dengan aku?!! GIMANA?!!! AKU SUDAH DIBENCI OLEH KELUARGAKU JIKA MEREKA MENGETAHUI ANAK YANG DIBENCINYA INI SUDAH TIDAK SUCI LAGI MEREKA AKAN SEMAKIN MEMBENCI KU!" Teriak siswi itu.
"Aku akan bertanggung jawab, maaf aku memang brengsek." Ucap siswa yang melakukan hal bejad tadi, lalu membawa siswi itu kedalam dekapannya.
Faizal Aarav Kaliandra, pemuda berusia 17 tahun yang hidup berdua di kota besar. kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, meninggalkan ia yang pada saat itu masih duduk dibangku kelas 3 SMP dan adiknya Elviano Kaliandra yang duduk dibangku kelas 6 Sekolah Dasar. Di umur 15 tahun ia harus kerja banting tulang demi menghidupi dirinya dan adiknya. Karena ayahnya hanya seorang pelayan di sebuah toko bunga, sedangkan ibunya membantu ekonomi keluarga dengan menjadi buruh cuci. Faizal dan adiknya tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya.Ghaitsa Amira Jaudan, seorang gadis berusia 17 tahun yang selama hidupnya tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tuanya. Hidup tapi dianggap mati itu sangat menyakitkan. Di usia 5 Tahun, ia harus bantu bantu para pelayan dirumahnya. Di saat anak anak seusianya sedang asik bermain, ia setiap harinya harus membantu para pelayan. Jangankan main ke taman komplek rumah, keluar rumah saja ia tidak diperbolehkan. Mira memiliki seorang adik, Ghina Putri Zaudan. Usia nya hanya terpaut 1 Tahun dengan Mira. Jika Mira tidak mendapatkan kasih sayang dan fasilitas mewah, berbanding terbalik dengan Ghina. Ghina mendapatkan apapun yang tidak didapatkan Mira.
Hallo, bertemu lagi dengan aku si manusia apa ya?
I hope your happy.... loh ko nyanyi?
HAPPY READING BESTIHH🐷❤️
15 Februari 2022
Sumedang
KAMU SEDANG MEMBACA
ASOKA
Teen Fiction⚠️WARNING⚠️ AREA NO PLAGIATRISME "Cukup aku aja yang ga dapet kasih sayang orang tua, anak aku jangan." "Gapapa hidup sederhana, asalkan kita hidup dari uang halal." "Bolehkah aku ngeluh?' Hidup dianggap mati itu sangat menyakitkan, tapi tidak apa a...