12. Masih marah?

774 73 2
                                    


Haii guysss gua balik lagii...

Jangan lupa vot dan komen oke.

Bacanya pelan pelan saja...

Maaf kalo banyak typo, gue bukan manusia sempurna....

Happy Reading........

...............................♡♡♡♡...................................



Menikmati makanan berdua sembari ditemani semilirnya angin malam yang sedikit terasa dingin dikulit. Lampu-lampu di sepanjang jalan mulai menyala terang. Tak sedikit masih ada kendaraan berlalu lalang barang kali sebagian dari orang-orang pulang dari perkerjaannya.

Gadis manis berpipi mandu sepertinya ia sangat menikmati makanan yang ia kunyah. Sampai tidak sadar bahwa gadis yang di sebelahnya diam-diam menyunggingkan senyumnya, saat kedua netra hazelnya melihat pipi menggembung menggemaskan.

Hening. Bukan karna tidak mau membuka obrolan, tapi lisa tidak mau mengganggu gadis di sebalahnya yang sedang makan begitu lahap. Lisa menyeruput susu coklat hangat setelah ia menghabiskan makanannya. Jennie juga melakukan hal yang sama menyeruput susu coklat hangatnya.

Mendengar suara tawa yang seperti di tahan dari lisa, jennie menoleh kesamping netranya menatap heran, terlihat ia mengerutkan keningnya tanda bertanya.

"Kenapa?"

Lisa menggeleng tanpa bersuara, jari telunjuknya menunjuk pada wajah ayu jennie, sembari ia masih tertawa kecil. Jennie merasa heran dan kesal juga karna lisa tertawa seperti mengejeknya tanpa ia membuka kata.

"Apaan sih?"

"Itu..."

"Itu apa?"

"Ada sisa saos di sudut bibir lo"

"Ha?"

Tangannya mengusap sudut bibir seperti yang lisa beritau, namun tidak ada apa-apa di sudut bibir sebalah kiri.

"Bukan di kiri tapi di kanan"

Jennie kembali mengusap namun hasilnya sama.

"Mana gak ada"

Merasa gemas karna jennie tidak berhasil menghapusnya, tangan kiri lisa terulur menghapus noda itu dengan ibu jarinya. Jennie tersentak disana saat telapak tangan lisa sedikit menyentuh pipinya.

Tubuh jennie terasa membeku saat merasakan sentuhan lembut dari tangan lisa. Netranya menatap lurus wajah rupawan milik lisa. Debaran jatungnya memompa cepat.

"Nah, sudah"

Jennie tersadar setelah mendengar suara lisa. Jennie membuang muka ke arah lain menyembunyikan rasa gugupnya. Lisa melihat jennie merasa sedikit heran.

"T terimakasih, gue kebawa dulu nyimpen piring kotornya" ujar jennie.

Dengan tergesa jennie menyimpan piring kotor di atas nampan, lalu jennie membawa nya meninggakkan lisa disana yang menatap heran tanpa ada satu patah kata.

"Dia kenapa?" Monolog lisa menatap jennie keluar kamar.

Lisa mengangkat bahunya sekilas lalu ia berdiri menghampiri batas balkon.

.......

"Gue kenapa sih? Jantung gue ya tuhan..."

Jennie menggelengkan kepalanya berkali-kali menepis rasa asing pada dirinya. Lalu ia beranjak dari depan pintu kamar, mulai menuruni anak tangga satu persatu.

Aku Jatuh cinta padanya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang