18. Nginep

791 97 81
                                    

Author.

Gemercik suara Air hujan mengguyur semesta, berawal dari rintik-rintik gerimis semakin lama semakin deras. Di sini lah lisa pada akhirnya terjebak di mansion gadis bermata tajam.

Lisa pada saat itu ingin beranjak pulang, tapi hujan menghalangi niatannya. Hari yang semakin larut hujan pun semakin melebat. Pada akhir nya Eomma tifany menyarankan lisa untuk menginap, malam ini. Mau tidak mau lisa menerima tawaran itu. Di sini lah mereka di kamar Jennie.

"Kayak nya, malam ini lo harus nginep deh li. Lagian hujan nya makin deres kan?"

Pandangan lurus lisa yang tadinya keluar jendela balkon, kini beralih pada Jennie. Yang tepat berdiri di samping lisa

"Iya sih, makin deres aja. Gak papa nih gue nginep?"

Sebenarnya lisa tidak enak hati untuk menginap. Dan ini pertama kali lisa menginap di Mansion Milik Jennie. Apa lagi dirinya tidak membawa baju ganti.

"Gak lah, lagian gak mungkin kan lo pulang ujan-ujanan, dahh nih handuknya, sekarang lo mandi."

Sanggah Jennie, tangannya terulur memberikan handuk baru untuk lisa, yang jennie abil dari lemarinya. Lisa menerimanya.

"Sorry ya.. gue jadi ngerepotin lo sama nyokap lo jen"

"Gak... gak ngerepotin kok, santai aja. Justru harusnya gue yang minta maaf. Gegara Nyokap ngajakin ngobrol, lo jadi pulang ke maleman kayak gini."

"Iya sihh. lagian nyokap lo asik,..."

Lisa terkekeh kala dirinya mengingat obrolan santai beberapa jam yang lalu dengan Eomma Jennie. Yang selalu membuat jennie semakin jengkel pada eomanya sendiri.

Bagai mana jennie tidak jengkel, Tanpa di minta Eomma Tifany menceritakan masa kecil Putrinya, dari kebiasaanya, sikap lucunya dan Kenakalan Jennie kecil.

"Ck, asik apanya... Ngeselin iya.." Jennie mendengus kesal.

"Haha..."

"Dah lo mandi sana. Di dalem masih ada sikat gigi baru belum di buka. Pake aja..."

"Makasih, tapi... gue gak ada bawa baju ganti jen."

"Pake aja baju gue dulu...."

"Emang muat?"

"Ehh..Iya juga. Lagian lu punya badan tingginya berlebih sih" cibir jennie, memutar bola matanya.

"Bukan gue yg kelebihan tinggi badan. Tapi lu yg bantet"

Lisa terkekehh, jennie menatap tajam gadis di depannya.

"Apa lu bilang..!!?" Tangan jennie terangkan ingin memukul lisa.

"Gak, Lu cantik jen" dengan sigap lisa menggenggam pergelangan tangan mungil itu. Lantas jennie menarik tanganya hingga genggaman tangan lisa terlepas.

"Ck, Uda sana mandi, keburu kemaleman... Entar bajunya gue siapin, cepett sana..!" Jennie mendorong lisa dengan kedua tangan mungilnya, untuk gadis jangkung itu segera masuk kekamar mandi.

"Iya iya.. gak usah dorong-dorong kali.."

Lisa memutar tubuhnya, menghadap lurus pada jennie.

"Habisan Lo lelet sihh... kayak siputt!!"

lisa menangkup kedua pipi gembul milik jennie, lalu mencubit gemas.

"Dihh dari pada Lo.. koceng bantet, gembul lagi...!!" Lalu lisa beranjak dari hadapan jennie sebelum dirinya Mendapat amukan. Lisa berlari sembari tertawa lepas masuk kedalam kamar mandi.

Brak!!

Sedangkan Jennie hanya bisa mengumpat, Lisa memang sangat menyebalkan, Jennie tidak bantet cuma kurang tinggi, dan tidak gembul juga, tubuhnya itu berisi. Ingat itu!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Jatuh cinta padanya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang