15. Biar Romantis

770 78 13
                                    


Selepas singgah di kedai Ice Cream, seperti ucapannya beberapa menit yang lalu, lisa mengajak jennie ke hongdai street. Walaupun ada sedikit perdebatan di antara mereka. Pasalnya hari sudah mulai gelap.

Gurat senyum tidak pernah absen di belah bibir lisa, apa lagi netranya tak pernah lepas menatap jennie. Penerangan lampu yang membuat tempat ini menjadi lebih indah, apa lagi lampu yang berbagai macam warna. Pencahayaan lampu yang cukup terang membuat lisa lebih leluasa menatap wajah jennie yang begitu cantik.

Tempan ini lebih dominan di kunjungi para muda mudi dibanding orang-orang yang berumur. Terlihat jelas disana banyak pasangan yang saling bergandengan tangan, tentu dengan pasangan masing-masing.

"Wahh,.. gak buruk juga datang kesini malam-malam.." celetuk jennie sembari netranya berbinar-binar.

Lisa terkekeh, pasalnya sebelum kemari ia harus berdebat dengan jennie. Apa lagi jennie menerima ajakan lisa dengan rasa malas. Tapi sekarang? Liahatlah, jennie seperti anak kecil yang baru pertama kali di ajak jalan-jalan.

"Tadi siapa ya, yang nolak ajakan gue..." cibir lisa.

Jennie menoleh sedikit mendongakan wajahnya, lalu dengan tanpa dosa tangan mungilnya mendarat di lengan lisa, ia memukul nya. Jennie melakukan itu karna merasa malu karna ia sempat menolak ajakan lisa.

Lisa tertawa kecil. Melihat raut wajah jennie yang menahan malu, ia begitu menggemaskan menurut lisa.

Lalu lisa menggoda jennie dengan mencubit pipi chuby nya. Tidak keras, bahkan tidak terasa sakit sedikitpun. Namun perbuatannya barusan membuat lisa mendapatkan pukulan lagi di lengan yang sama, bahkan jennie menambahkan cubitan di sana.

Bukan meringis kesakitan, tapi lisa malah semakin tertawa. Apa pun itu yang di perbuat jennie dirinya tidak pernah merasa tidak suka barang sedikit pun.

Lengan panjang lisa merangkul pundak jennie yang lebih rendah dari dirinya. Ia mengikis jarak antara tubuhnya dengan tubuh jennie, sehingga tubuh mereka saling bersentuhan. terlihat seperti lisa memeluk jennie dari samping.

"Lo makin gemesin tau, kalo lagi cemberut kayak gini.."

"Ihh apaan sihh!!"

Jennie semakin kesal terhadap gadis jangkung di sampingnya ini. Bagai mana tidak, barusan lisa mencubit hidungnya. Sedikit memberontak untuk melepaskan rangkulan tangan lisa, tapi hanya sia-sia saja, karna lisa semakin mengeratkan lengannya.

"Lepasin lengan lo dari pundak gue!"

"Gak mau.."

"Ishh.."

"Biarin kayak gini, J. Biar sama kayak orang itu disana, saling rangkul." Lisa menunjuk satu pasangan didepannya yang sedang bermesraan.

"Coba deh lo lingkarin tangan lo kepinggak gue, biar mirip kayak mereka J, Romantis.."

"Gak ya, emang gue pacar lo,? Harus gitu kayak mereka?,males..!" Ketus, jennie melipat lengannya di depan dada, ia berusan berdecak. Ada-ada saja keinginan gadis jangkung di sebelahnya ini.

"Oh.. Harus jadi pacar dulu gitu?. Ya udah lo jadi pacar gue aja Sekarang, gimana?" Ujar lisa dengan candannya.

Lisa tertawa dengan ucapannya sendiri, tapi di lubuk hatinya yang paling dalam ia sangat berharap akan terjadi. Menjadikan jennie satu-satunya pengisi hati dan masa depannya.

"Apaansihh, males banget gue jadi pacar lo..." cibir jennie.

Jennie sedikit mempalingkan wajah nya kesamping. Entah kenapa pipinya berasa hangat. Rasa asing itu kembali menyeruak dalam hatinya. Dan sekarang debaran jantungnya memompa tidak normal.

Aku Jatuh cinta padanya?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang