Menemukannya

23 3 1
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Cewek itu tersenyum melihat hasil kerja kerasnya, membuahkan hasil yang cukup memuaskan. Di belakangnya berdiri seorang cowok tinggi dengan wajah datarnya, menatap dirinya dengan pandangan bingung sekaligus bertanya.

"Dari mana lo bisa semua ini?"

Pertanyaan yang membuat cewek manis itu tertawa pelan, "Dari pengalaman pastinya."

Jawabannya menggantung, tak terselesaikan. Menghadirkan rasa penasaran lebih jauh untuk cowok itu, membuatnya mengeluarkan ekspresi tak puas dan ingin tahu.

"Jawaban lo gantung,"

"Itu tujuannya."

Cewek ini tersenyum, menepuk-nepuk celana hitam kesukaannya itu dengan pelan untuk membersihkan debu yang menempel dengan bebas.

"By the way, thanks."

"Yeah."

Cowok itu hanya menghela nafasnya, melihat bagaimana cewek itu membantunya memeriksa dan membenarkan mesin motornya yang tiba-tiba saja mati ditengah jalan. Untung saja, cewek dengan motor vespanya ini lewat dan mau berhenti. Dirinya yang tak pernah tahu tentang dunia mesin, pastinya kesulitan dalam menangani hal ini.

"Hayi, nama lo?"

"Kijar."

Mereka berdua berkenalan. Hayi, cewek dengan mata yang sedikit bersinar ini tersenyum dan mengangguk, "Nama lo unik banget, lain kali ketemu gue lagi, ya."

Kijar tersenyum miring. Cewek di depannya yang bernama Hayi ini sungguhan menarik perhatiannya. Perhatian fokus dirinya yang selama ini hilang terbawa lingkungan, fokus yang jarang dia temukan untuk seorang perempuan. Kini fokus itu Kijar temukan, dalam sosok Hayi.

Kalau Kijar bilang, Kijar sudah jatuh hati kepada Hayi-apa kalian akan menyebutnya gila? Tentu saja, dirinya sudah gila karena jatuh hati secepat ini.

"Gue duluan, ya, Kijar. See u, kalau di restui oleh Semesta."

Hayi naik ke motornya, namun sebelum benar-benar pergi, dirinya menoleh dan menatap Kijar sedikit lama.

"Gue bisa karena punya pengalaman. Pengalaman yang sedikit di paksa. Bye!"

Kijar menelaah, sorotan mata Hayi barusan menunjukkan sebuah rasa sepi. Kijar membuang wajahnya ke samping, harum dari parfum Hayi menguar di bawa oleh angin. Dan dapat di pastikan, sebentar lagi Kijar akan merindukkan harum dan suara tersebut. Terlebih kepada sosoknya.

___

Bab ini selesai. Sesekali kalian juga perlu merasakan rasa menggantung ini. Kayak saya misalnya, di gantung terus.

feeDefausta - fR

feeDefaustaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang