Separuh

27 2 2
                                    

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

"Nih, gue beliin. Kasian gue sama lo. Kayak anak ilang ngeliatin orang makan ice cream."

Ollya menatap kesal kearah Paruh, menyipitkan mata sambil tetap mengambil plastik yang isinya adalah beberapa bungkus ice cream dan juga minuman, kesukaan Ollya.

"Kenapa rese banget sih? Bilang aja mau perhatian tapi gengsi kegedean."

"Berisik lo, Ikan Buntal. Bukannya bilang makasih, atau apa kek. Malah ngoceh."

Paruh mengambil salah satu ice cream rasa coklat, dirinya menghindari tatapan Ollya yang semakin lama semakin menajam, entah karena apa.

Ollya mendekat, mempertipis jarak antara dirinya dan Paruh. Paruh tentu kaget, dirinya menatap curiga kearah cewek di sampingnya yang terlihat mengerikan saat ini.

"Ngapain lo? Jangan macem-macem, ya."

Paruh merasa dirinya terancam, seorang Ollya bisa berbuat sangat nekat dalam hidupnya. Semoga Paruh tak dilecehkan. Bagaimanapun juga dirinya adalah asset berharga keluarganya- anak bungsu paling di sayang, nih.

"Lo diliat-liat, manis juga ya, Ruh? Mau jadi pacar gue gak?"

Paruh tersedak, melotot kearah Ollya yang masih saja menampilkan wajah menyebalkan itu. Iya, menyebalkan karena bisa membuat Paruh malu sendiri karena di perhatikan dengan tatapan itu.

"Jangan gila lo. Bisa-bisa gue di penggal sama Abang lo itu."

"Lo gak mau pacaran sama gue?"

"Gak!"

Paruh menggidik ngeri. Abang dari Ollya-Bang Etto-sungguhan akan berubah mengerikan jika tahu adiknya berkencan dengan laki-laki seperti dirinya. Dirinya yang terlalu banyak membuat masalah di Sekolah, di sekitar rumah, juga di beberapa lingkungan. Dirinya tak sebaik itu, Paruh juga punya sebuah kekurangan dibalik wajah tampan dan suara menenangkan telinga ini.

"Ya, udah. Nikah aja sama gue. Mau 'kan?"

Ollya tersenyum kecil, kemudian menarik Paruh agar lebih dekat dengan dirinya secara tiba-tiba. Dan akhirnya, Paruh melotot lagi. Dirinya dapat merasakan pipinya di kecup oleh Ollya, gadis yang selama ini mengambil perhatian hatinya. Gadis yang selalu bersikap aneh, selalu tiba-tiba dan kadang menyedihkan. Gadis yang dari Paruh kecil dulu sukai, sampai Paruh remaja ini.

Ollya selalu bisa membuat dirinya tak berkutik, selalu dapat membuat dirinya merasa punya sebuah rumah. Walaupun rasa itu selalu bisa hilang diam-diam dibawa oleh Ollya sendiri.

Ollya menatap Paruh dengan kedua mata bulatnya, mata yang selalu Paruh rindukan saat menjelang tidurnya. Paruh menahan diri selama ini, namun kini tidak lagi- mereka sudah legal. Dan punya cara sendiri untuk menentukan mereka bisa dan boleh suka kepada siapa.

Paruh menarik Ollya agar maju, persis seperti yang Ollya lakukan tadi. Namun bukan Paruh jika tidak kurangajar yang lebih memilih objek bibir Ollya ketimbang pipi bulat cewek itu.

___

Bab yang sedikit manis-manis ini juga selesai, mau jadi Ollya? Sama aku juga ingin, tp mimpi saja dulu supaya jadi kenyataan dimasa depan :)

feeDefausta - fR#.

feeDefaustaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang