•Part 1

66 7 2
                                    

•Part 1.

~~~~~

Pagi hari ini terlihat gelap dan mendung seolah ada hati yang sedang kacau, tidak seperti biasanya yang membiru cerah yang membuat burung-burung bernyanyi di atas pohon yang rindang. Terlihat dari kejauhan ada anak sma yang berlari menuju ke sekolah dengan tas dipundaknya, itu Bintang. Ia berlari menuju sekolah karena ia bangun kesiangan dan tiba-tiba rintik hujan datang dan membasahi bajunya.

*Tik tik tik.....

(suara hujan yang tiba-tiba deras)

"Cih, tiba-tiba hujan lagi sampe gue basah kuyup begini", Bintang yang merengek sambil berlari ke sekolah hingga baju dan tasnya basah semua.

*Tap..

*Tap tap.....

*Gedebuk ....

Tiba-tiba saat Bintang sudah sampai ke sekolah, ada seseorang yang menabraknya hingga ia terjatuh. Lalu saat ia melihat orang itu, ternyata orang itu adalah Mentari yang baru juga sampai ke sekolah dan Mentari pun meminta maaf. Namun Bintang mengacuhkannya meskipun ia ditabrak oleh Mentari dengan cukup keras.

"Aduh, maaf gue buru-buru tadi makanya gue lari dan gak liat lo di depan", Mentari sambil merapihkan bukunya yang terjatuh di depan koridor kelas.

Tanpa berbicara sepatah katapun, Bintang langsung bergegas meninggalkannya setelah berganti pakaian dengan pakaian yang kering. Mentari sedikit kesal karena ia tidak membalas perkataannya. "Cuek banget sih jadi cowok, kenapa ga jadi kadal aja lo", Mentari.

Mentari melihat ada kertas jatuh dari tas Bintang, saat ia lihat itu adalah hasil tes psikologi Bintang bahwa ia selama ini bukan dingin melainkan memiliki penyakit mental Bipolar yaitu gangguan mental pada hati.

Saat mereka berdua masuk ke kelas, anak-anak langsung menyoraki mereka berdua dikarenakan mereka tanpa sengaja memakai baju kaos yang sama. Bima langsung menyeletuk "Cie-ciee ada yang couple-an nih ceritanya, datengnya bareng, baju kaosnya bareng eh jangan-jangan hatinya juga bareng?".

"Sudah-sudah jangan berisik! Bima kamu mau saya hukum?!" Ujar bu Dini yaitu guru BK yang sedang memberikan pengarahan tentang SNMPTN. "Maaf bu, saya gak lagi deh hehe" Bima.

"Bintang, Mentari duduk ditempatnya masing-masing. Besok-besok jangan telat lagi, Ingat!" bu Dini menasehatinya. "Iya bu, Maaf" Bintang dan Mentari secara kompak.

"Tumben lo tang telat begini? Begadang apa gimana lo semalem?", Asa heran karena jarang-jarang Bintang telat masuk sekolah jika hal itu tidak penting.

"Gue gak papa, cuma semalem lagi gak bisa tidur aja", Bintang.

Arteri menyelak perkataan mereka karena bu Dini sedang memberikan arahan dan Arteri tidak mau mendengar omelan bu Dini, "Udah diem lo pada, bu Dini lagi ngejelasin gue gamau denger dia marah, lagi pengen tenang gue".

Mereka semua terdiam setelah perkataan Arteri yang benar dan juga mereka harus fokus pada materi agar tidak tertinggal untuk ujian UTBK nanti.

Lalu waktu Istirahat tiba, Bulan dan Aurora sebagai sahabat Mentari bertanya ke Mentari bagaimana caranya ia bisa bersama Bintang tadi pagi.

"Lo tadi pagi gimana ceritanya bisa sama Bintang? Pake kaos yang sama lagi", Bulan dan Aurora.

"Itu gue tadi pagi telat gara-gara kesiangan udah gitu hujan, pas gua lagi lari terus sampe ke sekolah gue gak liat ada Bintang dan ya gitu tiba-tiba nabrak", Mentari.

"Ehem-ehem ada mirip adegan romantis di film-film India aja, Lo juga seneng kan bisa begitu?", Bulan meledek Mentari.

"Hehe iyasih, gue masih penasaran sama itu orang kok bisa-bisanya orang dingin kaya manusia kutub tinggal di tempat tropis gini, kek gak ada jiwanya meski raganya jalan", ujar Mentari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mentari BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang