four

608 76 10
                                    

Tok

Tok

Tok..

"Pak Soobin? Ada apa ya?" Tanya Yeonjun setelah membuka pintu apartnya dan mendapati guru tinggi berkacamata kini sedang berdiri dengan pakaian santainya.

"Saya kangen kamu."

"Seminggu kemarin kan kita selalu bertemu."

"Itu beda, Yeonjun." Soobin berdecak gemas pada murid kesayangannya ini. "Saya boleh masuk?" Yeonjun yang sadar telah membiarkan tamunya diluar akhirnya mempersilahkannya masuk. Yeonjun membawa Soobin ke ruang tv dan mereka duduk bersebelahan.

"Eum.. bapak mau minum? Atau butuh sesuatu?"

"Saya cuman butuh kamu." Yeonjun menghela nafas sabar. Ternyata dibalik ketegasan Soobin sebagai guru, ia punya sifat clingy seperti ini. Bagi Yeonjun memang merepotkan tapi terkadang menggemaskan. Seperti ada kupu-kupu diperutnya.  Dan karna sekarang Yeonjun bingung harus apa, ia membuka tv dan menyetel film. Ada filem bergenre romansa yang masih belum Yeonjun tonton. Sedangkan Soobin mau-mau saja, dia bilang asal bisa didekat Yeonjun ia sudah senang.

Adegan demi adegan mereka saksikan. Kini lengan Soobin mulai bertengger pada sandaran sofa dibelakang Yeonjun. Mereka sampai pada adegan dimana 2 aktor utama saling berciuman. Membuat keduanya merasa canggung. Atau mungkin hanya Yeonjun, karna sejak tadi Soobin sangat tenang diposisinya. Hanya tangan Soobin yang sejak tadi tidak bisa diam dan terus membelai pundak kanan Yeonjun.

Hingga akhirnya Soobin merangkul pundak sempit itu. Jarak mereka sangat  dekat. Yeonjun hanya diam tidak tau apa yang akan dilakukan Soobin setelahnya.

"Jun.."

"Iya pak"

"Panggil kakak saja, kita bukan di sekolah kan sekarang." Yeonjun memutar bola mata malas.

"Iya kak.. kenapa?"

"Sebelumnya kamu pernah pacaran?" Yeonjun menatap Soobin sepenuhnya sekarang dan memasang wajah berfikir. "Belum, tidak ada yang menyukaiku di sekolah." Yeonjun mengedikkan bahu dan fokus pada filemnya lagi. Soobin yang merasa fokusnya dialihkan langsung mengambil remot tv dan mematikannya. Tentu Yeonjun memasang wajah tidak terima sekarang.

"Kalau begitu aku punya kesempatan kan."

"A-apa?"

"Kau tau bukan, kalau aku menyukaimu? Apa kau juga menyukaiku, Yeonjun?"

Yeonjun mengulum bibirnya sendiri. Kemudian menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tau.. a-aku bingung."

"Tapi tetap saja pak, murid dan guru itu tidak boleh menjalin hubungan. Semua orang bisa membicarakan hal yang tidak-tidak tentang kita." Lanjut Yeonjun, menatap Soobin dengan tatapan khawatirnya. Tapi lelaki yang ditatap ini malah mengedikkan bahu santai. "Aku tidak peduli, Yeonjun. Lagian aku tidak akan mencium atau memelukmu didepan murid atau guru-guru yang lain."

Tentu hipotesa Soobin benar-benar membuatnya tak habis pikir. Yeonjun melengos malas, memikirkan apa yang akan ia katakan selanjutnya. Tapi lagi-lagi Yeonjun tercekat karna tangan kirinya digenggam oleh tangan Soobin yang besar.

"Jadi bagaimana, Yeonjun?"

"Aku tidak tau, pak."

"Apa?"

"Maksudku, kak"

"Tapi kau menyukaiku?" Soobin semakin mengeratkan rangkulannya.

"Tidak."

"Tidak tau?"

"Apa?"

"Kau menyukaiku kan, Yeonjun?"

Reincarnation [SoobJun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang