prakata

18 6 0
                                    

rintik gerimis menghujam ranah semarang di langit petang menggelap. rona berlalu sedari senja hingga jelang malam. jatuhkan basah segar pada kelopak ingatan lampau berbatasan jendela.

puan jelita berbungkus sweater terduduk pada bangku berselimut sepi. asap menyeruak dari cairan keruh di cawan putih. masuk menjelajah tenggorokan beradu dengan manis aroma hujan yang bising.

oksigen ditarik, seberat lingkar sesat dosa. “senja itu,” dengung rongga merana dikeramaian.

menarik gulungan film usang bergambar cerita seperempat hidup dua makhluk. atmosfer sendu kiranya cukup membelenggu. seret pilu kembali mengganggu dan menunggu.

senja itu, hujan tak pernah sesuram kini. senja itu, nabastala tak pernah semurung ini. senja itu, kelana tak pernah seperih ini. dan saat senja itu, ailana tak pernah sendiri.

kelana ingatan // watanabe harutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang