turki usai dirundung serbuk putih dingin. selalu ada temu tak sengaja antara kelana dan ailana sepanjang musim dingin. tapi tak sedikit pun jejak kelana di atas mekar bunga hari ini.
di tanggal satu, ailana tahu bahwa kelana adalah kegelapan kehidupan. di tanggal satu, ailana tahu bahwa kelana adalah kesendirian manusia. di tanggal satu, ailana tahu bahwa kelana adalah kedalaman ingatan.
tangisnya pada notasi tujuh kala itu bagai diseduh jagat raya. ditarik ulur hingga putus asa. kala itu ailana kembali pada kebiasaan mencela takdir dan seisinya. sepasang lana itu bertukar frasa duka.
april bersemi dengan rona merah muda pada tetanah. seharusnya kelana pun sama. kiranya begitu kesimpulan ailana.
dibawa pada hagia sophia dirinya ditarik kembali pada nyata setelah lamun merajalela. potret kelana berkunjung pada bayangan gerombol raga yang melangkah tanpa perhatian. lantas ia tunggang langgang menyela.
puan itu ingat janjinya, untuk bawa yang terbaik dari dirinya. sebab tanpa dua puluh satu tahun lalu, hari ini akan berbeda. ailana selamanya merenung tanpa satu pun kelana yang menyapa.
“bibi,” panggilnya pada wanita yang sama di penghujung senja. “lana?”
pemilik kedai pinggir jalan menghadiahinya dengan geleng tak tahu. senyum muncul meski tidak seharusnya begitu. “kelana hanya musim dingin, ailana. seperti kamu yang hanya salju, bukannya kelopak bunga atau guguran daun.”
senja itu ailana tahu, kelana hilang ditelan bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
kelana ingatan // watanabe haruto
Fanfictionkelana yang selamanya menjelajah ingatan dalam ketiadaan © SPICA-RA , 2O21