1. Tertabrak (Revisi)

72.4K 6.4K 771
                                    

Hay hallo para calon readers, sebelum baca kenalin dulu, Nama gue Lily umur 18 tahun tinggal di Riau.
Ini cerita pertama gue dan gue harap kalian terhibur. Terimakasih.....

Happy Reading 🐾

"Capek banget, kapan aku jadi kaya biar bisa beli apapun" Keluhan seorang gadis yang sedang tiduran dengan posisi miring kepala kebawah pinggir lantai dan kaki diatas kasur.

"Ngeluh terus lu ca, heran gue sama lu" Ucap seorang gadis cantik berambut hitam kepirangan dan duduk dipinggir kasur.

Caca Aulia Putri gadis cantik, baik dan cerdas tapi kelakuannya malu-maluin. Caca kalo berpakaian nggak ada anggun-anggunnya, bicara asal ceplos, dan pencinta para cogan, makanya kalo ngomong dengan cogan tuh manisnya melebihi gula.

Dira Amelia adalah seorang gadis cantik, baik dan cerdas dan ya dia sahabatnya Caca dan tinggal bersama Caca, dan sifatnya 11 12 dengan Caca. mereka itu hidup sebatang kara jadi mereka memutuskan untuk tinggal bersama supaya "ada hemat pengeluaran ygy" Kata si Dira.

"Tuhan, kapan gue kaya? " Teriaknya kaya orang gila.

"Daripada lo nggak jelas dan teriak kaya orang gila gini, mending kita jalan-jalan aja" Ucap Dira yang jengah akan kelakuan sang sahabat dan mendapatkan anggukan antusias dari Caca.

"Dari tadi kek ngajak gue jalan kan gue pengen cuci mata" Ucap Caca dengan berbinar-binar.

"Cuci mata teros, tapi enak juga sih lihat cogan lewat" Ucap Dira sambil nyengir sedangkan Caca hanya menatap sinis sahabatnya itu.

"Cuss, kita siap-siap" Ucapnya dan mendapatkan dua jempol dari Caca.

Setelah beberapa menit akhirnya mereka pergi dengan mengendarai motor. Dengan mata yang berbinar-binar Caca dan Dira berteriak-teriak memanggil satu persatu cogan yang lewat tanpa ada rasa malu.

"SAYANG, I LOP YU" Teriak Caca dengan mengedipkan matanya.

"DARLING, KAWININ AKU DONG" Teriak Dira tersenyum-senyum bak orang gila.

"Gilak, banyak banget cogannya" Teriak Caca dengan tanpa rasa malu.

"Wahh, nggak sia-sia gue aja lo jalan ca" Ucap Dira dengan berbinar-binar dengan semangat.

Tanpa disadari karena sibuk dengan cogan lewat tiba-tiba ada truk yang melaju dan...

Brakkkkkkk

Mereka terpental jauh dan darah segar mengalir banyak dan mereka saling pandang dan tersenyum miris sebelum mata mereka mengelap.

"Gini banget hidup gue, belum juga kaya udah mati aja masi muda lagi. Koleksi cogan gue gimana nantinya kalo gue mati . Agrhhhhh Tuhan mengapa engkau tidak adil dengan hamba" Batin Caca mendramatis.

"Hah, gue nggak mau mati dulu mana masi muda lagi ahhh bangsat banget nih hidup belum ada pacar lagi, belum pernah uwu wuw an lagi dengan jodoh gue" Batin Dira yang jiwa jomblonya meronta-ronta.

Dan Mata mereka pun mengelap dan terdengar sama-sama orang menyelubungi kami.

Di sisi lain di sebuah sekolah

"Alex, ini makanan buat kamu" Ucap seorang gadis berpakaian ketat, make up menor sambil tersenyum manis dan membuat Alex muak begitupun yang lainnya.

"Bisa nggak sih lo, nggak ganggu gue muak tau gak? Lihat penampilan lo kayak jalang gini masih aja mau goda-goda gue, bukannya tergoda malah jijik liat lo JALANG" Ucap Alex yang sudah muak dengan kelakuan Nana dan yang lain hanya diam.

"Kenapa ngomong gitu ke aku? AKU KAN CINTA SAMA KAMU" Ucap Nana yang sudah memerah menahan tangisan.

"Ngaca dong jalang kaya lo itu ngak pantas buat Alex" Bukan Alex tapi sahabatnya Bima.

"AKU BUKAN JALANG BANGSAT MANA ADA JALANG YANG MEMPERJUANGKAN SATU LAKI-LAKI DAN YANG JALANG ITU SISIL DIA YANG JALANG KERENA DIA MEREBUT KAMU DARI AKU" Teriak Nana dengan tangisannya.

Plakkkk

Suara tamparan begitu nyaring dan itu membuat ujung bibir Nana berdarah dan pelakunya adalah Alex yang notabenya seorang yang Nana cintai dan Nana melihat itu hanya tersenyum miris.

"JANGAN SAMAKAN DIRI LO YANG JALANG INI DENGAN SISIL YANG JELAS-JELAS LEBIH BAIK DARI LO" Teriak Alex yang emosi.

"INGAT AL KAU AKAN MENYESAL JIKA SEMUANYA SUDAH TERBONGKAR DAN JANGAN HARAP AKU KEMBALI MENCINTAIMU AL, AKU BENCI KALIAN" Ucap Nana sambil berlari meninggalkan semua orang yang terdiam.

Deggg

Kata-kata yang diucapkan Nana membuat Alex merasa sedikit bersalah tapi Alex menepis itu semua karena memang sudah seharusnya.

Dalam perjalanan pergi meninggalkan Alex dkk Nana yang sedang mengendarai mobil dengan keadaan yang kacau dan saat itu pula ada sebuah truk yang melaju ke arahnya dan....

Braakkkkkk

"Aaggrrhhhhhh" Teriak Nana yang menabrak pohon karena menghindari truk itu. Darah bercucuran dikepala dan dan supir truk pergi meninggalkan Nana begitu saja karena supir truk tersebut merasa takut.

"Begitu miris hidup ku semoga kalian menyesal atas perlakuan kalian kepadaku, tunggu dan bersiap lah" Ucap Nana yang memejamkan matanya.

Orang-orang yang berlalu lalang pun kaget melihat peristiwa itu dan mereka segera menghubungi ambulans.

Di sisi lain pada malam harinya

"Dasar anak sialan" Teriak pria paruh baya kepada seorang gadis yang berkacamata.

"Kenapa kamu mendorong dia sialan?" Tanyanya lagi dengan menahan amarah.

"Mati saja kamu sana daripada selalu membuat kerusuhan " Teriak nya lagi kepada Rara.

"Hiks hiks kenapa kalian membenciku dan kenapa kalian lebih memilih anak pungut itu sedang aku lah anak kalian? " Tanya Rara yang terduduk dengan tangisan menyedihkan.

"Karena kamu itu bodoh Rara sangat berbanding terbalik dengan dia" Teriak wanita paruh baya.

"Kamu itu pembawa sial" Ucap sang kakak.

"KALIAN JAHAT HIKSS, RARA BENCI KALIAN, RARA BENCI KALIAN" Teriak Rara sambil berlari menuju kamarnya.

Kedua orang tua dan kakaknya hanya acuh mendengar teriakan Rara meskipun ada sedikit rasa sakit mendengar Rara membenci mereka tapi mereka mementingkan ego nya masing-masing.

Di kamar Rara

"Hiks hiks kenapa kalian membenci Rara, Rara nggak sanggup lagi, Rara capek, kalian selalu saja memarahi, memukul Rara hiks hiks, kalian benar lebih baik Rara mati aja" Ucapnya sambil menelan semua pil penenangnya yaa matanya mulai terpejam.

"Tuhan tolong buat mereka menyesal, Rara pergi dulu Rara benci kalian, Selamat ulang tahun Rara dan selamat tinggal dunia menyedihkan Rara" Ucapnya dalam hati.

Jangan lupa vote dan komen ya....
Maaf kalo garing...

Transmigrasi Dua Gadis AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang