5

14 2 0
                                    

"Nandra, pesanan paket takjil di meja 08"

"Nandra kurma untuk meja 10"

"Nandraㅡ"

"Nandraㅡ"

"Nandraㅡ"

Astaghfirullah, rasanya telinga nandra lelah mendengar keramaian di kafe saat ini, ekspektasi Nandra soal kafe yang rame benar benar diluar dugaan ini sudah jam hampir jam 6 sore waktu menjelang berbuka puasa, jujur saja perut nandra sudah berbunyi nyaring karena kelaparan.

"Ini pesanan anda, selamat menikmati"

Saat Nandra kembali ke mejanya ia mendengar suara lonceng dari pintu berkali kali, ia melihat perempuan tertawa canggung akibat tas nya menyangkut di pintu melihat itu pun Nandra hanya menggelengkan kepalanya.

"Nandra, kamu tunggu berbuka dulu aja ya lalu silahkan sholat maghrib ini jatah makan kamu" Ucap kepala staff sambil memberi nampan dengan piring dan minuman berbuka puasa Nandra.

"Alhamdulillah nuhun neng"
Nandra nyelonong ke arah kursi pelanggan tapi waktu dia mendongakkan kepalanya lurus kehadapan tidak ada kursi kosong, ayolah nandra sangat lapar iya butuh duduk karena tenaga nya sudah habis.

Nandra mengedarkan pandangan nya dan,

Gotcha

"Nah eta kursi kosong"

Nandra lekas menuju kursi kosong yang terdapat satu perempuan di depannya sepertinya dia sedang menikmati pemandangan luar.

"Permisi"

Hening, nandra mengernyitkan dahinya lalu sekali lagi ia mencoba memanggil perempuan itu.

"Permisi" ㅡkali ini lebih sedikit berteriak akibat suara pengunjung kafe.

Dia teh orang bule? Kok ga direspon? Coba pake bahasa inggris ,batin nandra.

"Hello? Excuse me" ucap nandra sambil mengetuk pelan bahu sang empu.

"Kaget!" Mendengar itu Nandra bahkan ikut terjingkat bahkan memundurkan sedikit badannya, ternyata perempuan ini anak lokal ngapain susah susah nandra mikir bahasa inggris tadi.

"a-ah yaa?"

Keadaan tiba tiba menjadi canggung bahkan Nandra hampir lupa ngapain manggil perempuan ini.

"maaf ganggu waktunya yaa... Aku boleh duduk disini? Soalnya semua meja full" ucap nandra sambil tersenyum kikuk.

Perempuan itu sedikit mengedarkan pandangannya lalu melihat wajah Nandra sambil tersenyum senyum.

Nandra menatap bingung, lalu reflek perempuan itu tersadar dan mengangguk seraya tersenyum.

"O-oh ya.. Ya boleh tentu boleh.. Silahkan"

Nandra tersenyum dan lekas duduk dikursi itu lalu ia melihat dengan lekat perempuan dihadapannya, sepertinya belum pesan makanan.

"Kamu belum pesan? Mau sekalian aku pesanin?"ucap nandra sambil tersenyum dengan rambut yang terkena hembusan kipas angin, nandra dah yakin ni cewek pasti terpesona sama dia awokwkwk.

Nandra melihat perempuan itu mengangguk kaku, dengan sigap Nandra memanggil pelayan dan memesan makanan untuk perempuan didepannya itu.

Bertepatan dengan makanan perempuan itu datang adzan maghrib berkumandang Nandra mengucap syukur karena sudah berhasil melewati hari yang panjang ini. Nandra ingin berdoa namun ia melihat lekat perempuan itu sepertinya ingin siap siap makan(?) tanpa berdoa? Eyy tidak boleh dibiarkan.

Lebih Dari SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang