2

23 2 0
                                    

Setelah mengantar Hani di sekolah, Nandra lekas pergi ke kafe tempat ia bekerja untuk membicarakan tentang shift masuk kerjanya.

"Boleh atuh, kamu teh jago masak apalagi kaya minuman manis manis cocok buat buka puasa" Pemikik kafe tersenyum sambil mengizinkan Nandra untuk mengambil shift sore di kafe.

"Alhamdulillah nuhun pak, kalo begitu saya teh mau pulang dulu mau latihan bikin minuman pasti mantap lah pokoknya" Ucap Nandra sambil tersenyum senang, sementara pemilik cafe hanya menggangguk dan tersenyum.

Nandra beranjak menaiki motor nya lalu membeli bahan bahan yang sekiranya ia butuhkan untuk membuat resep minuman sebagai takjil buka puasa besok dan seterusnya.

"Assalamualaikum umi, Nandra pulang" Ucap nandra sambil membawa kanting plastik dengan berbagai produk di dalamnya.

"Waalaikumsalam, astaghfirullah nandra kunaon iyeu teh? Banyak pisan belanjaannya" Omel umi saat melihat kantong kresek yang dibawa Nandra.

"Atuh umi besok kan udah puasa, ini teh bahan bahan buat bikin minuman takjil terus sekalian nandra jual di kafe" Jelas Nandra sambil mengeluarkan semua bahan bahannya di dapur.

Umi nya Nandra hanya menggelengkangkan kepalanya, anaknya yang satu ini sangat pekerja keras, padahal abi nya teh juga udah kerja masih tetep aja maksa buat bekerja.

"Umi teh hayang ke mushollah, sekalian sholat dhuha kamu jangan lupa sholat dhuha juga ya? Assalamualaikum"

"Iya atuh pasti, waalaikumsalam hati hati dijalan mi"

"Alhamdulillah nuhun gusti udah diberi kelancaran, minumannya udah jadi tinggal di testi, bismillah" Nandra mencoba minuman hasil buatannya ia harap tidak gagal kali ini.

"Alhamdulillah, minuman nandra teh enak pisan pasti orang rumah seneng"

Sangking semangatnya membuat minuman, Nandra sampai tidak ingat waktu dan ia malah lupa sholat Dhuha.

*"Allahuakbar allahuakbar"*

"Eta suara adzan yak, ASTAGHFIRULLAH NANDRA TEH BELUM SHOLAT DHUHA"

"Kumaha iyeu, hampura gusti Nandra teh jadi lupa waktu" Lagi lagi Nandra ceroboh soal waktu yang ia pergunakan hingga melupakan sholat shunnah nya.

"Langsung ke mushollah aja deh, nyusul umi" Nandra lekas menuju kamar untuk memakai sarung dengan atasan kaos putih yang ia pakai, tak lupa peci hitam yang ia pakai saat perjalanan keluar rumah.

⠀⠀   ⠀⠀⠀   ⠀⠀   ⠀⠀⠀⠀   ⠀⠀⠀  ⠀⠀ 
_

karena ucapan sang ayah yang ingin berbicara dengannya, hanessa kini berada diruang kerja ayahnya.

sejujurnya hanessa sedikit tremor, karena ayahnya tiba-tiba meminta untuk berbicara empat mata.

hanessa berpikir bahwa ia tak melakukan kesalahan akhir akhir ini. terasa seperti hanessa akan dijodohkan.

hanes korban drama durjana yaa??

"kok durjana? nirmala author bego!" - hanessa

"ga author ga tokoh sama aja bego" - arka

hanessa duduk dengan resah didepan sang ayah.

"fiyah faradila hanessa"

"hadir pak!"

oups.. hanessa, mulutmu harusnya diam saja. sesal hanessa dalam hati.

"nanti packing, dan besok siang jam 1 berangkat ke bandung sama ayah"

JEDEEERRR!!

hati hanessa ingin berjingkrak keluar rasanya. ucapan sang ayah membuat hanessa terdiam. agak ngebug sih sebenarnya.

"kamu dengar ayah?"

"ouhh wait dad! ke bandung!? atas dasar apa ayah nyuruh nessa ke bandung?"

terdengar suara pintu yang terbuka, muncul sosok ibunda dengan paras cantik jelita.

"bahasamu udah kaya di drama drama yang bunda tonton loh nes"

"bundaaa~ hanes ini lagi serius. masa hanes diusir ke bandung yang ada harusnya kak arka tuh yang diusir!"

protes pada keputusan yang menurut hanessa tidak masuk akal. heol! hanessa anak baik, kenapa harus dibawa ke bandung. terus gimana sama kuliahnya? ck ayah ini udah kea limbad.

"bukan di usir hanessa, tapi pindah. kamu gausah khawatir sama kuliah, disana kamu tetap kuliah kok. ayah sama bunda udah daftarin kamu ke UPI"

UPI!? owaaahh kalau UPI sih hanessa 100% mau! jadi hanessa memutuskan untuk mengikuti ucapan ayahnya! apapun alasan sang ayah untuk memintanya ke bandung itu tidak penting.

saatnya packing~~

hanessa berlari keluar ruangan ayahnya dan dengan gesit menuju kamarnya.

"beli baju.. heum baju nessa udah banyak. kayanya tinggal masuk yang ada aja"

hanessa sibuk mengatur barang-barang yang akan dia bawa ke bandung, sampai terdengar suara ketukan pintu yang hanessa sudah tahu siapa pelakunya.

jrengg!! si pemalas arka datang~

"dek. jangan pergi."

"alay, skip."

"dek gue gabisa jauh-jauh dari lu, apa gue ikut aja ya?"

"terserah lu kak, izin ayah sana. tapi kalau lu ikut yang jagain bunda siapa? mikir kek."

mendengar jawaban hanessa, arka langsung keluar dari kamar dan merenungi serta menyiapkan hati atas pindahnya sang adik kesayangannya. hiks arka sedih banget pemirsa.

"dek jadi pergi beli boba nya?"

"iya ayo!! hanessa sudah siaaapp!!"

sesuai janjinya, arka mengajak hanessa untuk membeli minuman bulet bulet kesukaan hanessa sebelum besok keberangkatan adik kecilnya.

bahkan arka hanya memandangi sang adik tanpa memesan minuman apapun. bagi arka, melihat hanessa bahagia sudah merupakan makanan yang membuat arka kenyang.

setelah puas dengan minumannya, kedua bersaudara itu lekas pulang karena malam sudah semakin larut, khawatir sang bunda akan menunggu dengan cemas.

"perhatian, para penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA328 tujuan Bandung dipersilahkan naik ke pesawat udara melalui pintu A12."

suara pengumuman pramugari terdengar sangat jelas.

hanessa yang bahkan seketika tuli dan lengket pada bunda nya tidak ingin melepaskan pelukan sang ibunda tercinta.

"husst sayang.. pesawat nya sudah mau take off, sudah nangisnya, kapan kapan bunda nyusulin hanessa ya sayang? sudah sudah.."

terpaksa hanessa melepaskan pelukannya dan dengan mata sembab melambaikan tangan pada dua orang didepannya.

arka hanya tersenyum dengan tatapan sendu. arka sangat posesif pada hanessa, jadi sebab itu kepergian hanessa ke bandung cukup melukai hatinya.

sekarang hanessa sudah didalam pesawat. yang dia lakukan hanya diam, karena sedikit lelah akibat menangis tadi, hanessa jatuh terlelap.

begitu pesawat mulai lepas landas hanessa sedikit terbangun dan mengerang pelan, lalu melanjutkan tidurnya.

ia pikir setibanya dibandung ia akan segar kembali!

hanessa yakin, bahwa ini hanya sementara. tidak mungkin dia akan menetap dibandung kan? jika iya, maka hanessa akan menangis sambil bergelantungan dibalkon kamarnya.

lebaaayyyy

#lebih dari seharusnya

Hai bagaimana sampai sini? Hahaha maaf nandra sama nessa masih belum bertemu chapter selanjutnya mungkin mereka akan bertemu.

Lebih Dari SeharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang