Haloooo,,,, aku minta maaf ya kalau ada kata-kata yang kurang pas atau tidak bisa di pahami
Jungkook
Pesawatku sudah mendarat di bandara di Amerika Serikat setelah 2 jam terbang.
Aku segera pergi ke mobilku di tempat parkir dan menunggu Mingyu datang.
Segera setelah aku melihatnya berjalan, aku menyalakan mesin mobilku. Dia pergi ke mobilnya dan mengemudi, aku mengikutinya.
Wow, rumah mereka dekat dengan airport, begitu. Yoongi hyung benar-benar merencanakannya.
Telponku berdering. Aku melihatnya.
Yoongi hyung menelpon.
Aku menggelengkan kepalaku dan focus mengikuti Mingyu.
Dia tiba di sebuah rumah. Yang menurutku adalah rumah mereka.
Aku parker sedikit ke sisi mereka dan mengawasinya. Dia keluar, membawa tas kecil di tangannya dan membuka pintu gerbang.
Dia mengetuk pintu.
Jantungku berdetak kencang ketika pintu terbuka, memperlihatkan Areum yang melompat ke dalam pelukannya.
Bibirku melengkung senyuman saat Tzuyu muncul.
Ponselku berdering. "Ya?"
"Dimana kau, Jeon Jungkook?" Aku tersenyum.
Mingyu masuk kedalam.
"Di depan rumah sepupumu." Aku menjawab.
"YANG BENAR SAJA!"
"Aku sudah memberitahumu hyung." Kataku dan pergi mencari hotel.
Aku menemukan sebuah hotel di dekat rumah mereka. Aku segera check in dan pergi tidur.
"Brengsek, katakana padaku kau bercanda."
"Dan kau piker aku bercanda, huh?" Aku bilang. Aku sudah menemukannya, hyung."
"Kamu tidak bisa berbuat apa-apa, jadi terimalah."
---
Tzuyu
"Ikuti saja perintah sepupumu, Tzu." Dia bilang. Aku menghela napas. 'Ya, atas nama Yoongi oppa, maaf telah membuat—"
"Tidak apa-apa." Dia berkata. "Ngomong-ngomong, aku suka pergi dengan para hyung sejujurnya."
"Jeonghan hyung hanya akan berteriak setiap kali kita lari atau apa terutama-"
"Yay a aku tahu." Aku bilang. "Kamu tinggal?"
"Nah, orang tuaku menelpon dan ingin aku menghadiri pertemuan mereka. Kamu tahu aku pewaris perusahaan kita." Dia berkata. "Baiklah aku pergi sekarang, hati-hati."
Aku mengangguk. "Kamu pergi lebih awal lagi oppa?"
"Ya nak, maaf." Dia berkata dan meletakkan ciuman di dahinya. "Hati-hati nak, dengarkan ibumu. Dia sering mengomel setiap kali-aduh!"
"Kim Mingyu." Aku memcubitnya. "Hanya bercanda, Tzu. Sampai jumpa."
Aku megucapkan selamat tinggal sampai pintu tertutup.
Aku menghela napas dan melihat kartu yang kumiliki.
Oppa... kenapa aku harus melakukan ini?
"Eomma apa itu?" tanya Areum. "Oh, um, Yoongi oppa, kirimkan ini padaku melalui Mingyu."
"Hmm.. ara."
Aku tidak tahu apakah kita akan memindahkan Areum, atau membiarkan ayahmu menemukan kita.
---
Jungkoook
"Terimakasih." Kataku saat pria itu menyerahkan makanan yang aku minta untuk diantarkan.
Ini sudah malam dan aku bisa melihat rumah mereka melalui jendela kamarku.
Ini sangat dekat jujur.
Aku duduk di depan jendela sambil makan.
Aku melihat Tzu dan Areum pergi keluar, membuang sampah aku piker.
Tuhan aku merindukan mereka berdua, sungguh.
Aku menjawab telponku segara setelah berdering.
"Ya?"
"Dari mana saja kamu—"
"Dekat rumah tzu dan Areum."
"YANG BENAR SAJA!"
Aku hanya tersenyum.
"Bagaimana kau—"
"Ceritanya Panjang, aku akan menjelaskannya segera setelah aku mendapatkannya lagi."
Aku mengakhiri panggilan dan melihat mereka.
Mereka masuk ke dalam segera setelah mereka selesai membereskan sampah.
Besok.
Aku akan memiliki kaian berdua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan
Roman d'amourTERJEMAHAN BAHASA INDONESIA! Di mana Jeon Jungkook, ingin Chou Tzuyu dan Chou Areum kembali ke pelukannya - karena keduanya adalah 'kebahagiaannya' SEKUEL 'KESALAHAN'