Weird Junior [Masumoto Kira x Moriya Rena]

188 13 16
                                    

Rena mengusap peluh yang membanjiri dahi dan juga lehernya. Dia baru selesai melakukan pertandingan bola basket, tenaga Rena rasanya terkuras habis. Dia bukan tipe orang yang suka olahraga, jadi pertandingan tadi sangat melelahkan baginya.

Tadi guru olahraga mereka mengadu kelas Rena dengan kelas 10 IPS 2. Karena kebetulan jam pelajaran mereka yang bentrok, mau tak mau Rena dan teman sekelasnya harus melawan adik kelas mereka yang terkenal sering membuat onar karena tingkah anehnya itu.

"Hai kakak cantik, mau kemana nih?"

Langkah Rena terhenti saat melihat seseorang berdiri di depannya. Itu Kira, adik kelas yang tadi ia sebut sering membuat onar. Sebenarnya selama beberapa minggu ini Kira terus-menerus mendekatinya jadi dia tidak heran lagi mendengar panggilan seperti itu.

Namun melihat wajah menyebalkan Kira di hadapannya membuat Rena refleks memutar bola matanya malas.

"Ini lo lagi ngomong sama gue?" Rena menunjuk dirinya untuk memastikan.

"Iya lah, kan cuma kamu yang cantik di sini." Kira menaik turunkan alisnya.

"Perasaan yang sekarang ada di koridor ini emang cuma kita berdua." balas Rena datar.

Bukannya menjawab, Kira malah menyodorkan botol minuman kepadanya.

"Buat kamu, pasti capek banget kan"

"Makasih"

Rena mengambil botol dari tangan Kira walau enggan. Dia mengingat perkataan dari orang tuanya kalau dia tidak boleh menolak rejeki. Lagipula Rena memang sangat haus saat ini dan tidak punya energi untuk pergi ke kantin yang cukup jauh itu.

Rena menaikkan sebelah alisnya heran saat melihat gadis di hadapannya yang belum beranjak dari tempatnya, dan malah tersenyum seperti orang idiot.

"Mau apa lagi? Udah kan?"

"Minta handphone kamu dong"

"Buat apa?" tanya Rena bingung mendengar permintaan aneh dari adik kelasnya ini.

"Mau aku banting"

"Eh jangan lah, gue beli nya pake duit" balas Rena panik yang membuatnya terlihat semakin lucu di mata Kira.

"Aku bercanda, nanti misalnya kalau kamu dikasih permen di jalan jangan diambil ya." kata Kira sambil menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Ya terus buat apa dong, lo kan punya hp sendiri. Masa mau minta hp gue"

"Mau ngasih nomorku, nanti kalau kamu kangen kan bisa langsung ngabarin aku." katanya sambil menyodorkan tangan nya ke arah Rena.

"Idih apaan, ngapain kangen sama lu? Lagian gue ga punya hak juga"

"Kalau gitu gimana kalau kita resmiin aja? Biar kamu punya hak buat kangen sama aku." gombal Kira sambil menampakkan senyumnya.

"Gombal banget ih, anak siapa sih lo?" Rena mengusap wajahnya kasar, lelah dengan tingkah laku orang di depannya.

"Anak calon mertua kamu." Kira malah cengengesan.

"Gak peduli, satu lagi ya panggil gue kakak, soalnya gue senior disini. Sopan dikit bisa gak sih?" dia mendelik malas ke arah gadis di hadapan nya itu.

"Ga perlu lah, nanti kan kita pacaran, makanya dibiasain dari sekarang aku-kamu nya"

Rena melangkahkan kakinya, memilih untuk pergi dari tempat itu tetapi terhenti saat merasa tangannya ditahan.

"Apa lagi sih? Gue mau ke kelas, udah mau bel masuk." Rena memandang malas ke arah Kira.

"Ini masa aku di tinggalin gitu aja? Jahat banget." Kira mempoutkan bibirnya.

"Lepasin deh tangannya."

"Iya bawel" Kira menuruti perkataan Rena dan melepas tangannya dengan enggan.

"Eh kaki kamu sakit gak? Tadi sempet jatuh kan?" tanya Kira khawatir.

"Kalau sekarang nggak sakit lagi, tadi sih iya."

"Pasti karena aku liatin terus ya tadi? Jadi grogi gitu kan mainnya."

Memang tadi saat giliran nya, Rena sempat terjatuh saat sedang berlari. Rena tidak yakin, dia terjatuh karena kelelahan atau gugup karena Kira tidak pernah melepaskan tatapannya dari Rena selama permainan berlangsung.

"Apa sih ih, lama-lama gue cekek juga lu kalau ngeselin terus"

"Wess jangan sadis dong bu bos."

"Udah ah mau balik beneran, gue bisa gila kalo lama-lama ngobrol sama lo."

Kira mengikutin langkah Rena, mencoba mengimbangi langkahnya yang cepat lalu berdiri di hadapannya, memblok jalan Rena.

"Kira sumpah ya, gue capek. Mau apa lagi sih?" tanyanya tak sabaran, yang dia inginkan sekarang adalah istirahat di kelasnya, tapi gadis di hadapannya ini sepertinya ingin cari masalah.

"Hp nya dulu sini, kamu ga boleh pergi dari sini sebelum kamu bawa pulang nomor aku."

Kira kembali menyodorkan tangan nya ke hadapannya, Rena menghembuskan nafasnya kasar dan mengeluarkan handphone dari saku celana olahraganya. Dia sudah tau, Kira tidak akan pergi sebelum mendapatkan yang diinginkan. Lagi pula dia tidak akan melakukan apapun dengan nomer itu nantinya, cukup disimpan saja.

"Nih, ngotot bener" Rena meletakan hpnya dengan kasar di tangan Kira.

"Ih kamu mah kasar ya orangnya, tapi gapapa deh soalnya aku suka di kasarin hehehe" Kira cengengesan untuk yang kesekian kalinya di hadapan Rena.

"Ih bisa cepet gak?!"

"Iya maaf nyai."

Kira menyodorkan handphone ke tangan Rena segera setelah dia selesai.

"Udah tuh, jangan lupa kabarin aku ya kalau udah kangen. Dadah kakak cantik." Kira melambaikan tangan ke arah Rena dan langsung berlari ke kelasnya.

Rena terus memandangi punggung Kira yang semakin mengecil dari pandangannya dan hilang di ujung koridor, lalu mengalihkan tatapannya ke arah handphonenya.

Tanpa sadar senyum tipis terbentuk di bibir Rena ketika dia membaca nama kontak yang ditulis oleh Kira di handphonenya.

Masa depanmu ❤️✨

END

Akhirnyaa bisa update lagi, kemarin sibuk pts sama emang gaada ide aja sih.

Ini baru aja ngeliat foto Rena lucu banget jadinya pengen bikin KiraRena hehehe. Next enaknya bikin pair apa lagi nih?

Sakurazaka no HanashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang