Ini lanjutan dari yang Weird Junior ya, jadi mending kalian baca cerita yang sebelumnya dulu. Jangan lupa vote jugaa hehehe.
***
Hari ini kelas Marino dan Rena sedang jamkos, untuk mengisi waktu luang mereka, Rena sedari tadi terus menceritakan tentang adek kelas yang belakangan ini sering mengganggunya.
Marino yang sebenarnya sudah mengenal Kira sejak masih balita itu tidak heran sama sekali mendengar semua hal tidak masuk akal yang dilakukan Kira kepada Rena.
"Gue ga marah sih sebenarnya, kadang asik juga digangguin sama dia," curhat Rena sambil nyemilin snack yang tadi dia beli di kantin.
"Terus lu suka sama dia gitu?"
"Nah itu yang gue ga tau, kemarin gue juga dideketin sama anak kelas 10 IPA 1 yang namanya Ozono Rei."
Rena menunjukkan akun instagram Rei yang feedsnya hanya dipenuhi oleh twibbon itu pada Marino.
"Keren banget kembang kelas kita yang satu ini. Bisa-bisanya lu disukain sama anak paling ambis dan anak paling aneh di waktu bersamaan."
"Gue kayaknya harus nolak salah satunya dari sekarang deh, gue ga mau ngasih harapan lebih ke mereka padahal gue sendiri bingung mau sama yang mana."
"Lu lebih prefer ke yang mana emang?" tanya Marino, dia ikutan pusing mendengar rumitnya kisah cinta sahabatnya itu.
"Gimana ya, Rei anaknya baik banget tapi itu si Kira juga anaknya heboh gitu sih kayaknya seru kalo sama dia."
"Kata gue mending Rei aja, kalo sama Kira yang ada belum sebulan pacaran udah stress sendiri lu ngadepinnya."
Marino berusaha meyakinkan Rena agar tidak memilih Kira. Dia takut Rena tidak bisa menghadapi tingkah Kira yang makin hari makin absurd. Tapi sebenarnya ada maksud lain sih dari perkataannya itu.
"Iya juga, nanti deh gue pikirin dulu. Eh iya lu sendiri udah punya crush atau belum? Masa dari kelas 10 lu beneran ngga naksir sama siapa-siapa sih."
"Ga ada, semuanya biasa aja sih menurut gue."
"Ntar lu diem-diem malah pacaran sama Kira lagi."
"Dih ya kali gue sama si aneh itu."
Benar, Marino sedang berbohong di hadapan sahabatnya itu. Tentu saja mustahil Marino tidak menyukai siapa-siapa. Dia tidak mau mengakuinya di depan Rena karena takut malah diejek oleh Rena.
Soalnya orang yang Marino sukai adalah Kira yang sedari tadi dia sebut aneh. Marino sendiri menyukai Kira bahkan sejak mereka masih duduk di bangku SD.
Awalnya Marino menganggap kalau ini cuma cinta monyet, tapi belakangan ini jantungnya sering berdebar tidak jelas tiap kali Kira memberikan perhatian lebih padanya. Dia bahkan sering senyum-senyum sendiri tiap mendapat pesan dari Kira, sudah jelas ini pertanda kalau Marino sedang jatuh cinta kan?
Sepulang sekolah Marino segera memastikan kebenaran cerita dari Rena tadi pada Kira. Mereka selalu pulang bersama tiap hari, jadi sekedar bertanya merupakan hal yang mudah dilakukan oleh Marino.
"Kir, lu suka sama temen gue yang namanya Rena itu ya?" tanya Marino, ia meraih helm yang disodorkan Kira padanya.
"Ga tau sih. Enak aja ngegangguin dia soalnya anaknya lucu gitu."
"Ohh."
"Tumben nanya, jangan-jangan lu cemburu sama Rena yaaaa,"
"Bisa jadi sih," jawab Marino asal.
Kira tertawa, "Aneh-aneh aja lu becandanya. Udah ayo cepetan naik, mau hujan nih."
———————