#9

35K 4.1K 408
                                    

"heh ..heh....kau!!" Teriak Jennie di sela sela larinya, namun pria yang di maksudnya hanya berjalan santai.

Dasar tidak peka!!...

Jennie menarik pergelangan tangan pria itu, sontak membuat pria itu berbalik.

"tunggu...hush...bentar...ha...capek.. guaa..."pinga Jennie dengan keadaan menunduk. satu tangan yang ia gunakan menopang lututnya dan tangan yang satunya lagi menggenggam pergelangan tangan pria itu.

Merasa jantungnya sudah normal, jennie mendongak. pupil matanya melebar seketika.

"l-lo!! Cowo masker" ucap jennie menunjuk wajah pria itu.

Pria itu tak menyahut. Matanya menatap Lamat tangan jennie yang masih memegang tangannya.

"Tas gua, siniii!," Sambungnya lagi hendak menggambil tas nya.

Bukannya dapat, pria itu malah mengangkat tas jennie keatas.

"Woii!! Itu tas gua balikin!" Gadis itu melompat lompat kecil hendak menggapai tas nya.

Terdengar kekehan dari pria bermasker itu.

Jennie berhenti melompat.menatap tajam pria di depannya ini. sontak jennie menjatuhkan rahangnya speechless, ketika pria itu membuka maskernya.

Nikmatnya pemandangan.., author emang bener bener hebat banget nyiptain figuran tamvan seperti ini!! Nikmat mana lagi yang kau dusta kan jamal!!!

Batin jennie mencoba untuk tidak mengarungi pria didepannya ini.

Mata berwarna coklat lembut, hidung mancung, bibir cipokleblee..., Rahangnya yang kokoh

"mengleyot adek bangg!!" Pekiknya sembari melompat lompat kecil.

"hah?" Pria itu tak mengerti maksud jennie.

"Eh, enggak enggak, itu tadi ada babi terbang" jennie berucap apa yang terlintas dipikirannya.

Pria itu kembali terkekeh, benar benar unik wanita yang ada didepannya ini. Berbeda terbalik dengan rumor yang beredar.

"Gue Revan" ucapnya memperkenalkan diri.

"je- ekhem, Jennie"  mencoba untuk tidak gugup di depan Revan.

"Salam kenal jennie" ucapnya ramah menatap Jennie yang masih diam di depannya.

"Salam kenal Revan calon ayah dari anak anakku" balas jennie tak kalah ramah. bahkan itu terlihat sangat menggemaskan di mata Revan.

Dengan spontan Revan mengacak-acak Surai Jennie, membuat si empu mendengus tak suka. Revan memberikan tas jennie.

"Lo kok bisa ikut tawuran?" Kini mereka sedang berjalan beriringan. Revan melirik jennie sekilas, terlihat raut penasaran yang dipancarkan oleh gadis itu.

Revan tersenyum tipis.
"Anak kecil ga boleh tau" ucapnya membuat jennie menghentakkan kakinya kecil.

"haha.. lo imut banget sih Jenn!!" Kini kedua tangan Revan sudah berada pada pipi gembul jennie, mengunyel unyel pipi yang berisi itu.

Plakk...

Tangan Revan baru saja di tepis kasar. bukan jennie pelakunya, tapi seorang pria yang pastinya sangat terkenal di sekolah ini.

"Nichol ma Broo" sapa jennie menatap nichol yang masih mengeluarkan aura permusuhan kepada Revan.

"Ayo" nichol menarik tangan jennie, tapi terhenti ketika Revan menarik tangan gadis itu yang satunya.

Dan ini menjadi tontonan bagi siswa siswi di koridor.

"lepas" ucap nichol datar menatap pergelangan tangan jennie yang dipegang oleh Revan.

Am I The Antagonis? {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang