Kesalahan ✔️

6

Haloooo,,,, aku minta maaf ya kalau ada kata-kata yang kurang pas atau tidak bisa di pahami

Tzuyu

"Tzu?" Jeong unnie memanggilku.

"Ya?" Aku menjawab. "Apakah kamu tidak berencana untuk mendaftarkan Areum?"

Aku menatapnya. "Unnie. Areum hanya 3."

"Aku tahu tapi, daftarkan dia ke sekolah sekolah."

Aku menghela nafas. "Unnie..."

"Ada sesuatu yang menghentikanmu, kan?" Aku mengangguk. Dia menghentikan apa yang dia lakukan dan memegang bahuku. "Tzu, meskipun kamu tidak mendaftarkan Areum, dia akan bertemu dengannya."

"Bahkan jika kamu membawanya pergi, mereka akan bertemu."

"Tzu, Jungkook adalah ayahnya."

"Aku tahu unnie tapi dia--"

"Dia menyakitimu, ya. Tapi Tzu, dia masih putrinya."

Jeong unnie benar. "Areum akan aman begitu dia mulai belajar."

"Bangtan ada di sini, kami di sini, kamu di sini. Jungkook ada di sini, SVT ada di sini."

"Buat keputusanmu, maknae. Aku tidak memaksamu. Aku tidak ingin keponakanku tumbuh besar tidak tahu apa-apa."

"Yah! Maksudmu aku tidak mengajarinya hal-hal baik?"

"Kadang-kadang." Dia menyeringai. "UNNIE-YAH!!"

"HAHAHA santai Tzu! Ayo mulai memasak lagi."

Aku hanya menertawakannya dan melanjutkan mengiris bahan-bahannya.

Aku tebak, aku akan menemukan prasekolah di dekat sini.

----

Jungkook

"Kamu pikir kamu mau kemana, Jeon?" Aku melihat ke belakang.

"Hai hyung." kataku gugup. Jin hyung melewati lengannya.

"Kemana kamu pergi?"

"Untuk pacarku--"

"Demi sial, kamu masih tidak diizinkan pergi!"

"Tapi hyung dia membutuhkanku--"

"Karena hormon sialannya! Ew!"

"Hyung--"

"Kook, dia hanya mempermainkanmu! Dia tahu bahwa kamu adalah pewaris Jeon Industries!"

"Tapi dia bukan hyung! Dia tidak seperti siapa pun! Dia bukan pembohong--"

"Pembohong? Seperti Tzuyu ya?" Kami berdua mendongak. Yoongi-hyung.

"Ya hyung, Tzuyu pembohong! Kalian semua tahu apa yang terjadi--"

"Diam kau, Jeon! Kau tidak tahu apa-apa!"

"Oh hyung." Aku tersenyum. "Aku tahu segalanya."

"Benarkah? Kau tahu segalanya?" Dia berjalan ke arah kami. Namjoon hyung menghentikannya.

"Jadi kau tahu kau membuatnya hamil--"

"Hyung, aku tidak melakukannya! Ya, kami berhasil! Tapi aku memakai--"

"Kau membuatnya hamil, Jeon!" Dia berteriak. "Itu sebabnya dia terbang ke AS!"

"Aku tidak melakukannya." Aku bilang. Tidak! Aku yakin bahwa aku memakai kondom! bukan?

Dia menyeringai. "Itu pembicaraan yang bagus, Kook."

"Tapi jangan menyesali apapun." Dan dia berjalan keluar.

"Biarkan dia bebas." Aku mendengar dia berkata.

"Kok."

"Apa?"

"Jangan marah pada Suga hyung." Hope hyung berkata dengan lembut. "Kau tahu, dia seperti itu karena Tzu adalah sepupunya--"

"Sepupu, ya aku tahu." Setelah itu, aku bergegas keluar.

Aku butuh pacarku. Aku butuh dia. untuk kebutuhan aku. Menurutku?

------

Tzuyu

"Areum-ah." Aku memanggilnya. "Ya, eomma?"

"Mari kita bicara sebentar, sayang." Aku menggendongnya dan berjalan ke atas sampai kami mencapai kamar kami.

"Areum-ah, apakah kamu akan senang jika aku memberitahumu bahwa kamu akan pergi ke sekolah?"

Matanya melebar. "Omo! Iya Bu! Karena aku bisa mendapat teman."

Aku tersenyum. "Tapi eomma, apakah itu benar?"

Aku mengangguk. "YA TUHAN!" Dia berteriak.

"Eomma! Aku senang!"

"Aku juga, Areum." Aku bilang. "Tapi tolong, jangan bicara dengan orang asing oke. Kalau eomma atau unnie atau oppa masih belum ada, tunggu dengan gurumu oke."

"Arraseo, eomma-deul." Dia memelukku. "Eomma, kamsahamnida, saranghaeyo."

"Nado saranghaeyo, Areum-ah."

------

Jungkook

"Jungkook!" Dia meneriakkan namaku saat dia berhenti. Dia dengan lelah berbaring di dadaku.

Persetan. Itu bagus. Aku membaringkannya di tempat tidur dan menutupinya dengan selimut.

"Kook, ahh, aku lelah."

"Aku juga, tapi itu luar biasa." Aku menciumnya.

"Yah! Aku tahu ini akan mengarah ke mana! Berhenti!"

"Baiklah, tidur." Aku memberitahunya.

"Aku mencintaimu, Kook."

Aku pun mencintaimu..

karena kebutuhanku..

Tunggu! Kenapa aku tidak menjawabnya!

Aku mencintainya! atau tidak? atau aku mencintainya karena dia memenuhi kebutuhanku.

Apa-apaan!