35

51 7 3
                                    


Haloooo,,,, aku minta maaf ya kalau ada kata-kata yang kurang pas atau tidak bisa di pahami






Tzuyu

"Tzu." Jihyo unnie memanggilku. Aku sedang sibuk membereskan kekacauan Areum.

Mina dan Dahyun unnie mengantar Areum ke sekolah. Unnie yang lainnya sibuk melakukan pekerjaan rumah.

"Ne?" aku bertanya.

"Jungkook kembali." Aku membeku. Jantungku berdebar.

"D-dirumah mereka?" aku bertanya. Dia mengangguk. "Tzu, dia dalam suasana hati yang buruk."

"Mereka menjemputnya saat mereka um." Dia bergumam 'sialan'. "Jadi ya, dia benar-benar dalam suasana hati yang buruk."

"Aku baik-baik saja unnie." Aku menyakinkannya. Aku mengeluarkan sweterku dan memakainya. "Tapi Tzu, dia mungkin menyakitimu."

"Tidak, dia tidak akan melakukan itu." Aku memberi tahunya. "Dia mencintaiku unnie. Dia mencintaiku, dia tidak akan menyakitiku lagi." Aku tambahkan.

"Tzu." Dia menghela napas dan memegang tanganku. "Aku hanya khawatir Jungkook akan menyakitimu lagi, sebagai unniemu, itu menyakitiku. Kamu meninggalkan kami selama empat tahun tanpa kami sadari bahwa di menghamilimu."

"Mungkin kedengarannya aneh, tapi Tzu, aku mencintaimu sebagai adik perempuanku sendiri oke. Bahkan para unnie, kita semua tidak ingin melihat bungsu kita disakiti oleh bungsu pacar kita."

Dia tersenyum canggung saat air matanya sudah berada dipelupuk matanya. "Astaga, aku terlalu dramatis."

"Aku mengerti unnie-deul." Kataku. "Aku juga mencintaimu, kalian semua tapi tolong percaya padauk, Jungkook tidak akan menyakitiku lagi."

Dia menghela napas, aku masih bisa merasakan bahwa dia tidak menyukai rencanaku. "Aku akan memberitahu mereka untuk mengawasi kalian berdua."

"Tidak unnie, ini akan baik-baik saja." Aku memberitahunya.

"Baik. Ini yang terakhir kali." Aku mengangguk. "Sekarang ayo pergi dan bantu yang lain sebelum kamu pergi kerumah mereka."

--

Setelah membersihkan seluruh rumah selama empat jam berturut-turut, akhirnya kami selesai.

Aku keluar dari kamarku dan turun kebawah.

Melihat unnieku menghalangi pintu. Alis mereka terangkat.

"Unnie."

"Kau tidak akan keluar, Chou Tzuyu." Kata Jeong unnie. "Bajingan itu mungkin menyakitimu—"

"Dia tidak akan melakukannya unnie."

"Bagaimana kamu begitu yakin?" dia bertanya. "Dia memberitahumu bahwa kamu sangat egois dan tidak memperhatikan kehamilanmu dengan baik, sebenarnya kamu juga tidak tahu bahwa kamu hamil."

"Aku seratus persen yakin dia akan menyakitimu." Aku menggelengkan kepalaku. "Unnie tidak, dia mencintaiku."

"Tidak, dia tidak mencintaimu." Dia berkata. "Dia memberitahumu—kami! Bahwa dia akan membatalkan pernikahan."

"Apa menurutmu dia masih mencintaimu, Tzu? Hah?"

"Tapi unnie kumohon, aku mencintainya." Aku memohon. "Tidak."

"Tolomg unnie."

"Tzu—"

"Tolong, ini terakhir kalinya, jika dia akan mengatakan padaku bahwa dia tidak mencintaiku lagi, aku tidak akan pergi dengannya lago, aku berjanji." Kataku. "Tolong percaya padaku unnie. Tolong."

Kesalahan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang