Johnny dan Zanna berdiri mematung ketika mereka dihadapkan pada sebuah bangunan rumah besar di depan mata mereka. Kedua kaki mereka tidak bergerak sama sekali seperti ada paku yang menancap di atasnya.
Rumah yang berdiri di atas tanah seluas 200m² ini dibangun khusus sebagau hadiah pernikahan dari ayah kandung Zanna, Daru Hendrawan. Mengusung tema open space yang mengutamakan sirkulasi udara, rumah yang memanjang ke belakang ini menjadi salah satu primadona di komplek.
"Ayo, masuk," ajak Daru pada Johnny dan Zanna.
Mata Johnny dan Zanna masih dibuat takjub ketika mereka menginjakkan kaki di halaman rumah. Garasi mobil yang luas—cukup untuk 2 mobil, serta ada sebuah taman kecil di sudut halaman. Kemudian mereka melangkah lagi memasuki bagian dalam rumah. Mengusung tema open space, rumah baru Johnny dan Zanna memiliki sirkulasi udara serta pencahayaan yang maksimal.
Dari pintu masuk, mata sudah disuguhkan dengan jendela yang besar di dinding dapur. Kemudian sekat pemisah antara garasi mobil pun juga dipisahkan dengan jendela besar. Ruangan ini dibuat luas tanpa sekat dinding atau yang lainnya. Ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, hingga dapur dibuat menyatu begitu saja di satu area rumah.
Berjalan sedikit ke dalam rumah, akan ada lorong panjang yang membawa pasangan pengantin baru itu pada beberapa kamar yang nanti akan mereka tempati. Di luar jendela dapur Johnny dan Zanna langsung disuguhi sebuah taman yang cukup luas. Taman itu berhadapan langsung dengan sebuah master bedroom.
"Taman ini titik utama dari area hijau dari rumah ini. Papa sengaja taro di tengah rumah supaya akses cahaya dan udara bisa masuk maksimal ke seluruh rumah," jelas Daru pada Johnny dan Zanna.
Kedua mata Johnny dan Zanna termanjakan dengan segala hal yang sudah disiapkan secara matang oleh Daru. Mereka tidak henti-hentinya mengedipkan mata ketika mereka memasuki ruang demi ruang yang ada.
Satu hal yang benar-benar menjadi fokus utama Daru dalam membangun rumah ini adalah cahaya dan udara yang bisa masuk ke setiap penjuru rumah. Maka dari itu taman utama juga bersebelahan langsung dengan kamar satu. Kemudian dipisah dengan sebuah kamar mandi kecil. Lalu ada kamar dua yang bersebelahan langsung dengan taman kecil di belakang rumah.
"Pa, makasih banyak."
Zanna tidak tahu harus mengatakan apalagi selain berterima kasih tiada henti pada pria paruh baya di depannya. Matanya menatap wajah Daru dengan tatapan haru serta bangga. Ada perasaan lega karena akhirnya sosok ayah yang selama ini Zanna impikan terwujud meskipun ia sudah menginjak usia dewasa. Namun tanpa disadari Daru dan Johnny, jauh di lubuk hati terdalam Zanna ia juga merasa sedih karena ayahnya sudah divonis penyakit ganas. Zanna belum siap harus berpisah–lagi–dengan sang ayah.
"Pa, rumah ini kalo siang bener-bener terang tanpa lampu, ya?" seru Johnny menatap seisi rumah yang bercahayakan sinar matahari dari penjuru rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jo's Fam | Johnny Suh, Mark Lee, and Lee Haechan
Fanfic[Seri Lanjutan In The Living Living Room] Selesai dengan kisah perjalanan Johnny dan Zanna ketika sebelum menikah. Kini saatnya kita beralih pada kisah perjuangan mereka setelah resmi mengikat cinta mereka di hadapan Tuhan. Semua lika-liku kehidupan...