#03 | Home Planning; 2

189 32 1
                                    

Perjalanan panjang serta usaha keras yang dilakukan Johnny dan Zanna untuk menemukan rumah belum menampakkan titik terang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan panjang serta usaha keras yang dilakukan Johnny dan Zanna untuk menemukan rumah belum menampakkan titik terang. Mereka susah merelakan akhir pekan mereka untuk berkeliling dari satu perumahan ke perumahan lain. Menempuh jarak berkilometer jauhnya hingga melewati perbatasan kota. Namun belum ada satupun rumah yang cocok untuk mereka tempati. Kalau orang lain bilang cari rumah itu seperti mencari jodoh. Kadang desain sudah sesuai dengan selera tapi material yang digunakan membuat hati gundah gulana. Ada juga material sudah terbilang kokoh, desain bisa ditoleransi, namun harga yang overbudget membuat hati Johnny meringis perih sambil mengelus dada, maaf, kamu terlalu baik buat aku. Ya, beginilah perjuangan dalam hidup pernikahan. Realita yang sesungguhnya adalah berjuang untuk membangun hidup bersama. Bukan hanya menghabiskan waktu berduaan di atas kasur sambil cuddle-cuddle manja sepanjang hari.

Menetap bersama orang tua setelah menikah bukan suatu hal yang salah. Apalagi ketika orang tua sudah tidak lagi utuh dan tinggal seorang diri. Rasanya memang lebih baik hidup bersama sambil menemani mereka di sisa usianya. Johnny dan Zanna sama-sama hidup hanya dengan seorang ibu. Meskipun ayah Zanna masih hidup, namun sejak usianya 10 tahun Zanna lebih terbiasa membagikan kisah kehidupan sekolah dan masa percintaan monyetnya dengan sang mama. Begitu juga dengan Johnny yang harus ditinggal pergi sang ayah sedari kecil. Membuatnya belajar banyak untuk bertahan dan memahami hidup. Menjadi sosok yang menggantikan ayahnya untuk bertanggungjawab atas mama serta menjaganya.

"Kak, apa kita pindah ke luar kota aja, ya?" tanya Zanna di kursi penumpang. Johnny yang sedang fokus menyetir mengerutkan dahi spontan dan melirik Zanna sekilas.

"Yakin mau pindah ke luar kota? Nanti mama gimana?"

Zanna menjatuhkan bahunya lemas. Benar juga apa yang katakan suaminya barusan. Zanna sudah sepakat dengan Johnny untuk tinggal tidak terlalu jauh dari rumah orang tua mereka. Meskipun harus tinggal sedikit lebih jauh, setidaknya jarak tempuh dari rumah mereka nanti ke rumah mama tidak melebihi 2 jam perjalanan. Semoga.

"Kak, aku laper deh. Makan, yuk?"

"Mau makan di mana?"

"Di mall enak kayaknya. Bisa pilih mau makan di resto mana."

"Oke."

Saat ini Johnny dan Zanna baru saja selesai melakukan survey di sebuah perumahan baru di pinggir kota. Sebuah perumahan yang dibangun persis di perbatasan ibukota dengan kabupaten. Jarak waktu yang mereka tempuh sekitar 1 jam lamanya dari rumah. Makanya Zanna terasa sangat lapar selepas dari sana.

Rumah yang mereka lihat sebelumnya adalah sebuah perumahan dengan konsep rumah Jepang. Di depan gerbang masuk perumahannya saja sudah terpampang jelas sebuah plang bernuansa bunga sakura yang sangat identik dengan Jepang. Lalu desain bagian depan rumahnya pun cukup rapi karena dibuat minimalis. Hanya sebuah carpot, teras mini, dan taman mini. Luas tanah dan bangunannya pun beragam. Ada yang hanya terdiri dari 1 kamar tidur, ada yang 2 kamar tidur, 3 kamar tidur, atau rumah yang lebih besar dengan 2 lantai. Desain interiornya pun sangat menarik jika mereka telaah dari rumah contoh yang mereka masuki. Bahkan Zanna sempat dibuat kagum karena rumah itu memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang maksimal. Hanya satu kekurangan dari perumahan yang mereka kunjungi tadi, jarak tempuh dan rute perjalanan yang cukup asing dan bisa terbilang terpelosok. Sepanjang jalan mereka menuju ke sana, jarang sekali terlihat ada mobil pribadi berlalu-lalang. Yang ada justru truk-truk besar pengangkut pasir dan bebatuan. Zanna bahkan sempat dibuat merinding ketika mobil yang mereka kendarai bersebelahan dengan truk besar tadi. Belum lagi akses kehidupan yang masih terbilang sangat minim. Belum ada rumah sakit, pom bensin dalam radius dekat, sekolah, hingga pasar. Semua fasilitas sehari-hari masih harus menggunakan kendaraan pribadi dengan jarak tempuh yang jauh.

Jo's Fam | Johnny Suh, Mark Lee, and Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang