Tiga

18 13 6
                                    

Hujan Itu Adalah Nikmat Terindah Karena Bisa Mandi Dan Mengirit Air PAM
~<ROMUSA ELIT>~

Gemericik air hujan membasahi daerah Tebet dan tak terlupakan di kos-kosan Jeng Mina, tiga bujang sedang rebahan bagaikan paus terdampar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemericik air hujan membasahi daerah Tebet dan tak terlupakan di kos-kosan Jeng Mina, tiga bujang sedang rebahan bagaikan paus terdampar.

"Ca Lo minggir ngapa sempit nih" ucap Jendhi yang diapit dua makhluk halus.

" Udah lah diem lo enak beginian mah anget" ucap Chandra yang memeluk badan Jendhi dari belakang.

Sedangkan sang empu sudah engap dengan makhluk itu. Bagaimana tidak dengan Jendhi yang memiliki badan yang tidak terlalu besar dihimpit depan dan belakang.

  "Semangka, ikal, Juan, sama Aldi kemana" tanya Jendhi yang masih dengan posisi di peluk oleh Chandra dan Isabella.

Jedar.....

Suara petir menggelegar, kontan mengagetkan tiga makhluk yang sedang kelonan.

"jEJE........" Teriak 4 anak ayam yang sedang main hujan sejak dari abis subuh tadi. Bayangkan abis subuh saja mereka mandi hujan dengan main yang entah apa saja.

Jendhi yang mendengar namanya di panggil pun, bangun dan meninggalkan dua makhluk halus yang sudah seperti paus terdampar.
Ia pun membuka pintu dan melihat empat mayat hidup berdiri dengan muka pucat.

  " Kalian mayat?" Tanya Jendhi dengan wajah tanpa dosa.

  "Anjeg si Jeje" ujar Renaldi.

  " Lah bukannya kalian tadi kesamber peter?" Tanyanya lagi dan mendapatkan hadiah istimewa. Di geplok muka tampannya.

  " Lo nanya sekali lagi gue pasung lo" sambung Mahen dengan menggigil.

  " Na....nanti buatin air anget ya je asli dingin banget" ujar Juanda dengan gigi bergelatuk dan menggigil hebat.

Saat mereka akan masuk kedalam rumah, Ilak ambruk dan jatuh tersungkur. Ia telah menahan rasa dingin sejak subuh tadi. Akibat paksaan Renaldi yang begitu laknat.

Flashback on

Suara azan subuh berkumandang, bersamaan dengan alarm yang berbunyi. Mengusik dan membangunkan para paus terdampar.

  "Woy bangun sholat Lo pada, biar dosa gak banyak-banyak amat" Teriak Juanda membangun para sahabat laknatnya.

  "Enge...eeeeeeeee udah subuh ya bang Juan" ujar Isabella yang ikut bangun. Sebenarnya ia enggan untuk bangun akan tetapi ia takut dengan ucapan ustadz Abu yang menceritakan kekejaman Neraka.

RomuSa ElitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang