D u a

465 114 25
                                    

~Tertukar~
_
_
_

Suara dentuman musik begitu menggema diseluruh ruangan, minuman alkohol pun menemani mereka disetiap meja. Beberapa pengunjung menikmati pemandangan dihadapannya, dimana seorang wanita berpakaian sexy menari untuk menghibur mereka.

Begitu pun dengan gadis berkulit putih, ia sudah duduk disalah satu kursi VVIP menatap wanita sexy itu dengan senyum miringnya. Rambut yang awalnya terikat satu menjadi terurai bebas sepinggang, tak lupa wishki pun ikut serta diatas meja gadis putih itu.

Club, salah satu tempat yang banyak digemari oleh orang-orang. Termasuk gadis putih bernama Kim Dahyun itu, ia sudah minum kurang lebih 2 botol membuat kesadarannya hampir menghilang.

"Dahyun!!" teriak seseorang walau tidak begitu nyaring karena tertelan oleh musik. "Hei, dear! Kau kesini sendiri huh? Dimana Mina dan Umji?" sambungnya mendudukan dirinya disamping Dahyun.

Gadis itu hanya mengangkat bahunya tidak tahu, lalu menyandarkan kepalanya dipundak sang empu.

"Ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini" ujar lelaki itu membenarkan rambut Dahyun yang berjatuhan menutup wajah cantiknya.

"Any! Aku hanya lelah saja" Dahyun memeluk tubuh atlentis itu dengan erat.

"Bukankah kau bilang ada acara keluarga, apa sudah selesai?" tanyanya lagi mengelus pipi chubby Dahyun.

Dahyun mengangguk. "Dan aku menyesal sudah hadir, Jim! Huwaaaa eotteoke? Dad akan menjodohkan ku dengan anak temannya, aku harus bagaimana?? Aku tidak mau dijodohkan" ujarnya mendongakkan wajahnya menatap sang empu.

"Perjodohan?" ulangnya.

"Hem! I don't like it"

Lelaki itu menatap manik Dahyun lekat. "Kalau begitu, menikahlah denganku" timpalnya.

"Hei! Kita ini sahabat, kau lupa?" Dahyun melepaskan pelukannya.

Park Jimin, lelaki berumur 27 tahun yang berstatus sebagai sahabat karib Dahyun sejak kecil. Itu sebabnya Dahyun tidak pernah ragu untuk mencurahkan hatinya kepada lelaki itu, ia sudah menganggap Jimin sebagai kakak lelakinya.

Jimin terbahak mendengar tuturan itu. "Aku hanya bercanda, apa lelaki itu tampan?" tanyanya merangkul pundak Dahyun.

"Iya, dia sangat tampan" celetuk Dahyun.

"Ck. Batalkan saja! Tidak boleh ada lelaki yang melebihi tampanku" timpal Jimin pura-pura merajuk.

Dahyun menyandarkan kepalanya didada bidang lelaki itu. "Tidak! Kau masih lebih tampan dari padanya, memangnya siapa yang bisa menggantikan posisimu sebagai lelaki tertampan dan ter-sexy huh? Aahh membicarakannya saja sudah membuatku mual"

"Hahahaha aku tahu itu"

"Jim, menurutmu bagaimana jika aku menikah tanpa perasaan?"

Jimin menatap mata sayu Dahyun. "Kau bertanya padaku?"

"Ck. Memangnya disini ada siapa lagi huh?!" semprot Dahyun kesal memukul pelan perut Jimin.

Tertukar {[HIATUS]}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang