RenMin (2)

4.7K 218 0
                                    

Renjun terbangun dari posisi mengukung Jaemin-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun terbangun dari posisi mengukung Jaemin-nya. "Langsung aja ya?" Tanya Renjun sambil menatap Jaemin setelah memasang kondom pada penisnya dan melumasi milik-nya dengan lubrikan. Jaemin mengangguk kaku sambil bibirnya ia gigit, bisikan Renjun tadi benar-benar menaikkan gairahnya, membuatnya tidak sabar menerima gempuran sang kekasih.

Renjun kembali membuka kedua kaki Jaemin, menekuknya di pinggang ramping Renjun lalu tubuh Renjun dibungkukkan hingga kembali mengukung dengan wajah keduanya yang kini sejajar.

"Kamu tahu aku berpengalaman sebagai bottom, bukan? Jadi aku tahu bagaimana rasanya saat penismu memasuki analku." Ujar Renjun sambil membawa penisnya yang berlapis karet hingga bagian ujungnya menyentuh anal Jaemin. "Kusarankan kau untuk memegang bahuku karena rasanya akan sangat menyakitkan walau sudah kulonggarkan."

Jaemin mengangguk dan menurut, tangannya ia bawa memegang bahu sempit milik Renjun yang tidak berlapis kain. Renjun menyatukan bibirnya dengan ranum bengkak Jaemin dan memagutnya. Jaemin memberi akses lebih dengan membuka mulutnya hingga Renjun bisa melesatkan lidahnya ke dalam mulut Jaemin. Keduanya terhanyut dalam ciuman panas sampai-sampai Jaemin lupa dengan ujung penis Renjun yang masih berada di permukaan analnya.

Hingga akhirnya ditengah cumbuan keduanya, Renjun yang merasakan Jaemin sudah rileks pun melesakkan penisnya ke anal Jaemin.

"AARGH!!"

Ciuman mereka terlepas kala Jaemin memekik keras sambil mendongakkan kepalanya, tangannya reflek mencakar bahu Renjun hingga lecet— menunjukkan betapa kesakitannya ia saat ini. Meski ukuran penis Renjun tidak sebesar miliknya, tentu bukan berarti lubang analnya yang sempit bisa menceloskan penis Renjun begitu saja tanpa rasa sakit.

Renjun yang melihat raut wajah menderita kekasihnya kali ini hanya meringis prihatin, teringat dirinya saat pertama kali dimasuki Jaemin— pasti rasanya sakit sekali.

Tidak ingin membuat Jaemin-nya menahan sakit lebih lama, Renjun kembali membawa Jaemin ke dalam ciuman panasnya, tangan kirinya ia bawa tangan kanan Jaemin untuk menggenggam tangannya, sedangkan tangan kanannya digunakan untuk memainkan dada kiri sang kekasih dengan mengusap hingga usapannya turun ke putingnya dan sedikit memainkan tonjolan kecil di sana— mencoba membuat rasa sakit Jaemin teralihkan dan lebih rileks hingga akhirnya si empu membusungkan dadanya dan bergerak gelisah, lalu perlahan Renjun menekan pinggulnya sambil menggeram keras, berusaha memasukkan penisnya lebih dalam.

"Hmph!!" Jaemin menggeram tertahan saat ujung penis Renjun menekan telak prostatnya, genggaman tangannya serta rematan di bahu sempit kekasihnya menguat hingga alis Renjun bertaut merasakan sakit di tangan dan bahunya secara bersamaan. Masih dalam ciuman panasnya, Jaemin tidak sengaja menelan campuran saliva keduanya hingga tersedak akibat terkejut.

Mengetahui kekasihnya sedang tersedak, Renjun melepas cumbuan mereka, menyaksikan Jaemin yang terbatuk-batuk akibat tersedak tadi sesaat sebelum menarik pinggulnya pelan dan menghentakannya hingga tepat mengenai titik kenikmatan Jaemin lagi.

From The Bottom To The Top || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang