Before the Hot Night Begins

4.9K 237 90
                                    

Dorm member Dream yang siang tadi sunyi kini kembali terasa ramai saat empat remaja-dewasa itu kembali dari schedule mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dorm member Dream yang siang tadi sunyi kini kembali terasa ramai saat empat remaja-dewasa itu kembali dari schedule mereka.

Mandi?

Tentu, maka dari itu saat ini mereka sedang bergiliran mandi setelah melakukan suit untuk menentukan urutan mandi mereka.

Pria pemilik nama Na Jaemin sudah masuk ke alam mimpi sejak satu setengah jam yang lalu, dirinya adalah orang pertama yang selesai mandi, sehingga ia bisa merasakan empuknya kasur lebih dulu dari member lain. Namun ketenangan di alam bawah sadarnya mulai terusik kala merasakan sentuhan halus di bibirnya. Jaemin berdecak sambil memalingkan wajahnya, mengusir sentuhan yang mengganggu tidurnya itu.

Alih-alih kembali tenang, kini dirinya merasakan usapan naik-turun secara sensual dari sebuah jemari lentik di garis lehernya, membuat sang pemilik leher sedikit merinding. Kali ini ia mengerutkan alisnya masih dengan mata tertutup.

"Ck! Jeno-ya, hentikan. Aku mau tidur!" Tegurnya dengan suara serak sambil membalikkan badan membelakangi si pelaku, berharap seseorang yang diduga sebagai teman sekamarnya itu berhenti mengganggu tidurnya.

"Jaemin-ah, bogo sipheo." Suara bisikan berintonasi serak dari sang pelaku menyapa alat pendengaran Jaemin, membuat si pemilik nama otomatis membuka matanya dan kembali berbalik untuk memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar.

"Loh, Renjun-ie? Kamu tidak langsung istirahat?" Tanya Jaemin dengan nada serendah mungkin karena saat ia melirik kasur satunya lagi, ada Jeno yang sudah tertidur pulas di sana. Dirinya sempat merasa sedikit bersalah telah menuduh teman sekamarnya itu sebagai pelaku tadi, karena dirinya tidak mengira Renjun yang merupakan urutan terakhir mandi justru memilih langsung ke kamarnya seusai mandi alih-alih ke kamar sendiri untuk segera istirahat guna menghilangkan penat.

Renjun yang ditanya pun menggeleng pelan. "Aku tidak bisa tidur, I miss your dick, I want you right now." Jawab Renjun dengan kata kotornya menggunakan suara rendah sambil memainkan jemari panjang Jaemin yang masih rebahan, manik hazelnya mendalami jelaga kelam kekasihnya.

Jaemin terkejut dan hendak membalas lagi, namun genggaman lembut di rahangnya membuat Jaemin menelan kembali kalimatnya. Netra serupa rusa itu tertutup saat dua belah benda kenyal milik Renjun menyentuh bibir keringnya dan melumatnya hingga lembab. Hembusan napasnya terdengar bergetar ditengah ciumannya. Jaemin yang terbuai pun membuka mulut, membiarkan kekasihnya mendominasi ciuman mereka. Kedua lidah tak bertulang itu sibuk beradu hingga saliva mereka tercampur dan perlahan keluar di sudut bibir hingga ke dagu Jaemin. Lenguhan dan erangan ringan entah milik siapa terdengar meski dengan intonasi rendah, meningkatkan gairah keduanya untuk tenggelam lebih jauh.

Jaemin tidak diam begitu saja, tangan kirinya memegang tengkuk Renjun, menariknya guna memperdalam cumbuan mereka. Sedangkan tangan kanannya yang sudah tidak lagi diusap tangan kiri Renjun itu sibuk meraba tubuh ramping berlapis kaos putih tipis Renjun. Ditengah pagutan panasnya, tangan Jaemin menyingkap pakaian kekasihnya dari bawah, lalu meraba tubuh bagian tak tertutup itu dengan sensual— membuat si pemilik tubuh membusungkan badannya ke depan hingga semakin mempererat dekapan tubuh keduanya, merasakan darahnya berdesir kian cepat.

From The Bottom To The Top || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang