JaemRen (2) - Last

4.3K 192 72
                                    

Jaemin pun menghela pasrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin pun menghela pasrah. Tidak ingin membuat kekasihnya memohon lebih lama, akhirnya ia menurut dan hanya memberikan lubrikan ke penisnya yang tidak berlapis karet lebih banyak, kemudian mencumbu bibir manis kekasihnya, melumatnya pelan dan dalam. Renjun yang terbuai pun memeluk kekasihnya, membalas ciumannya.

Ketika dirasa kekasihnya mulai rileks, Jaemin membawa kedua kaki Renjun untuk melipat di pinggangnya. Di dalam ciumannya, Jaemin membawa penisnya ke permukaan anal Renjun, lalu—

"Euggh!"

"Hmmph!"

"Aakh!"

Renjun tersentak dan memekik tertahan saat Jaemin memasukkan penisnya tanpa aba-aba, sedangkan Jaemin berteriak saat lidahnya tergigit Renjun, bahkan tengkuknya juga sakit karena Renjun mencubit keras sewaktu terkejut tadi.

Renjun merasakan ngilu di analnya lantaran bergesekan dengan kulit penis Jaemin secara tiba-tiba. Dirinya pun memagut bibir sang kekasih lebih dalam dan menyesap dua belah bibir itu kuat, berharap rasa perih di analnya teralihkan cumbuan mereka.

Jaemin yang sadar Renjun-nya kesakitan pun memutuskan untuk tidak langsung bergerak— tadi ia sengaja memasukkannya dalam sekali hentak lantaran khawatir kekasihnya akan merasakan sakit dalam jangka waktu lama jika dimasukkan secara perlahan. Dirinya pun melepaskan pagutannya saat dirasa sang rubah sudah lebih tenang. "Boleh aku gerak?" Izinnya

Renjun mengangguk pelan, lalu membawa Jaemin kembali bergabung ke dalam cumbuan menggebunya.

"Mmph! Mmph! Aah! Haaah! Oh! Jaem! Ahh!" Ciuman mereka kembali terlepas saat Jaemin mulai menghentakan pinggulnya pelan hingga penisnya masuk lebih dalam ke lubang Renjun.

"Argh! Oh! Yaah! Jaem!" Rintih Renjun saat ujung penis Jaemin mulai menumbruk prostatnya telak berkali-kali dengan tempo yang kian cepat, membuat Renjun bergerak liar sambil meremas bahu telanjang Jaemin. Sedangkan kelincinya merapatkan tubuhnya dengan sang kekasih hingga dirinya bertumpu pada lengannya di sisi tubuh Renjun.

Sambil terus menghentak, Jaemin mencumbu daun telinganya dan mengulumnya. Cumbuannya turun hingga ke ceruk lehernya, menghirup aroma tubuh Renjun dalam-dalam dan menghisapnya kuat-kuat hingga menimbulkan tanda baru.

Renjun merasakan sengatan kuat saat Jaemin mengulum nipple kanannya. Ia menarik kepala Jaemin— memintanya memperdalam kulumannya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk meremas dada kirinya dengan sesekali menekan nipple-nya sendiri. Rintihannya yang berisi kenikmatan, umpatan, dan pujian akan hebatnya pemberian sang kekasih tersebut terus keluar tersendat mengikuti hentakan.

Lagi-lagi penis Renjun membesar dan berkedut hendak keluar, hal itu membuat lubangnya semakin mencengkram penis Jaemin lebih kuat, menghantarkan kenikmatan tersendiri untuk Jaemin.

"Jaem–! Aaargh!!" Geram Renjun bersamaan dengan ejakulasi yang mengotori perut keduanya.

Jaemin tidak berhenti menggempur karena dirinya sendiri hampir klimaks, jadi sangat disayangkan jika berhenti untuk sekedar memberi kekasihnya ruang bernapas.

From The Bottom To The Top || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang