Masih pukul 04.00 AM, Gaeun sudah beranjak dari tempat tidur nya. Diluar terlihat masih gelap. Dengan segera ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Hari ini hari Minggu. Seharusnya ia ingin bangun sangat siang karena libur,tapi karena ia sudah terbiasa bangun pagi ia tidak bisa untuk tidur sampai siang.
Kini Gaeun sedang ada di dapur. Ia berkutik dengan alat alat dapur di sana, dentingan suara nya terdengar bising di dapur itu. Hingga tak sengaja membangunkan wanita paruh baya yang keluar dari kamarnya.
"Wahh anak bunda yang cantik ini pagi pagi sudah bangun." Ucap wanita paruh baya itu dengan mata sayu.
Yang berbicara itu adalah Ibu dari Gaeun, Gaeun memanggilnya dengan sebutan Bunda. Meskipun sudah separuh baya, bunda Gaeun masih terlihat cantik walau sudah ada sedikit keriput di wajahnya.
"Bunda kenapa sudah bangun,apa Gaeun terlalu berisik ya?" Gaeun menghentikan aktivitas nya sebentar kemudian menatap bunda nya yang duduk di meja makan.
"Tidak Gaeun, memang bunda bangun pagi untuk berjalan-jalan pagi ini." Pungkas nya tersenyum lalu berdiri dan mendekati Gaeun, melihat anak gadis nya itu melanjutkan aktivitas memasaknya sesekali membantu juga.
Hal yang paling Gaeun sukai adalah seperti sekarang,berdua dengan bundanya. Walau terkadang berbicara hal hal yang membosankan,tapi Gaeun sangat menyukainya. Karena hanya tahun ini Bunda nya pulang dari Amerika. Ulang tahun Gaeun pada tahun ini Akan diadakan pesta kecil kecilan. Itu adalah ide bunda Gaeun,padahal Gaeun tidak menyetujuinya. Tapi bunda Gaeun bersikeras untuk mengadakan nya karena ulang tahun Gaeun tahun ini adalah peringatan 17 tahun.
"Apa Putri cantik ku ini mau membeli baju untuk pesta ulang tahunnya nanti dengan bunda?" Tanya Bunda Gaeun memulai pembicaraan ditengah tengah aktivitas mereka berdua.
"Maaf bunda,Gaeun sudah ada janji dengan teman Gaeun" Balas Gaeun sedikit merasa bersalah.
"Teman? Laki laki atau perempuan?" Tanya Bunda Gaeun lagi kemudian kembali duduk.
"L-laki laki bunda." Sahut Gaeun gugup.
"Wahh apa itu pacarmu?"
Gaeun tidak menjawab apa apa,ia diam sambil menuangkan cerek yang mengepul berisi teh ke dalam gelas lalu memberikan pada bunda nya yang duduk di meja makan.
Dengan senang,bunda Gaeun langsung meminum teh pemberian putri nya itu. Sesekali ia menahan tawanya karena melihat pipi Gaeun yang memerah seperti tomat.
"Baiklah sepertinya diluar sudah terlihat terang" Bunda Gaeun melihat jendela diikuti Gaeun juga "Bunda akan siap siap untuk jalan jalan." Bunda Gaeun berjalan menuju kamarnya dengan melambai lambaikan tangan nya,centil.
Gaeun terkekeh, membalas dengan lambaian tangan juga.
Bunda Gaeun tersenyum manis."Oh ya Gaeun." Bunda Gaeun menghentikan langkahnya "Sepertinya ayah mu tidak bisa ikut merayakan ulang tahun mu nanti, katanya sih masih banyak pekerjaan yang harus diurus di Amerika." Jelas nya.
"Tidak masalah bunda, dengan bunda, Gaeun rasa sudah cukup" Sahut Gaeun.
Bunda Gaeun membalas dengan senyuman,lalu bergegas masuk kedalam kamarnya.
Melihat Bunda nya sudah menutup pintu kamar, Gaeun bernafas lega. Tiba tiba suasana hatinya langsung murung. Mengingat kembali tentang ayahnya membuatnya sakit hati.
Lebih baik ayah tidak datang bukan? Bahkan tidak kembali pun tidak masalah.
°°°°°°°°°°°°°°°°
Banyak yang beranggapan bahwa vampir itu mengerikan. Kulit pucat seperti mayat hidup,gigi taring yang tajam dan dengan kuku kuku panjang yang tajam juga. Memang jika dibayangkan sangat seram.
Mangsanya adalah manusia. Vampir bisa saja menghisap darah mu hingga habis tak bernyawa. Tidak ada yang akan bisa melawannya kecuali matahari. Cahaya dari matahari adalah kelemahan para vampir. Vampir akan hancur lebur jika terkena cahaya matahari. Karena itu vampir keluar pada malam hari. Mungkin jika kau bertemu dengannya pada malam hari kau tidak akan selamat.
Tapi, siapa yang berpikir jika semua vampir tidak semuanya seperti itu?
Ian, adalah salah satunya. Ia tidak pernah menganggap manusia sebagai mangsanya. Seorang raja sepertinya, juga tidak memperbolehkan bawahannya untuk melukai manusia. Meski dengan aturan seperti itu,bawahan Ian tidak pernah membantahnya.
Bagaimana dengan makanan mereka? Bukankah mereka membutuhkan darah untuk bertahan hidup? Mereka terkadang meminum darah hewan,atau biasanya mengambil darah beku di rumah sakit. Jika tidak seperti itu mereka akan mati kehausan bukan?
Kini Ian berada di kamar istana nya. Bersama seorang temannya,Vlad yang melihat temannya dari bangku itu berkutik dengan kuasnya. Merasa bosan, akhirnya Vlad menggoda Ian.
"Hei" sapa Vlad yang di jawab dengan deheman Ian "Apa gadis manusia yang kau sukai eh tidak, yang sangat kau cintai itu cantik?" Tanya Vlad nyengir.
Ian terkekeh ia tau temannya itu sedang menggodanya "Mana ada seorang perempuan yang tidak Cantik? Yah Pastinya dia cantik." Jelasnya tanpa mengalihkan konsentrasi nya pada kanvas didepannya.
"Ada tuh perempuan yang tidak cantik, seperti vampir centil itu." Ejek Vlad kepada yang ia maksud.
"Jika ia tau kau mengejeknya kau akan terkena masalah besar Vlad." Ian menahan tawanya, ia menaruh alat lukisnya lalu merebahkan dirinya di sebelah Vlad.
"Hei"
"Aku punya nama,bisakah kau memanggil nama ku ha? Jangan hai hei hai hei." Pungkas Ian kesal.
"Tapi namamu jelek,aku tidak sudi memanggil namamu." Ejek Vlad nyengir.
Ian menghela nafas kesal "Jika kau bukan temanku,aku sudah membunuhmu dari dulu loh."
"Ayo bunuh saja aku sekarang!" Vlad berdiri menantang temannya itu.
"Kau ini!!" Ian geram,ia akhirnya berdiri mengejar Vlad yang berlari sambil mengejek dirinya.
Disela kejar kejaran mereka,Vlad tiba-tiba berhenti. "Hei tunggu."
Ian ikut berhenti lalu menatap Vlad bingung "Kenapa?Apa ada yang salah?"
"Bola mata mu." Vlad menunjuk,wajahnya terlihat terkejut.
Ian mengerutkan keningnya bingung.
"Hitam." Tatapan Vlad kosong,ia sepertinya merasa gemetar "Bola mata mu berubah menjadi hitam pekat."
Hai, terima kasih sudah membaca(●♡∀♡)
Ingatkan untuk typo:)
Gimana pendapat kalian tentang part ini?
Semoga kalian suka⊂(・▽・⊂)
Klo kalian suka jangan lupa vote🌟, satu vote berharga banget buat aku^^
Klo berkenan ayo kita mutualan hehe 。◕‿◕。
Terima kasih..
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR NIGHT |Shinbi House: Gaeun And Ian|
Mystery / ThrillerKisah cinta memang sangat rumit, seperti kisah cinta manusia dan vampir ini. Gaeun dan Ian percaya bahwa mereka pasti akan bersama sampai kapanpun. Tapi terlalu banyak perbedaan dari mereka yang bisa membuat mereka berpisah. Akankah mereka akan teta...