4

199 24 8
                                    

Malam ini hujan deras mengguyur kota dengan ditemani hawa dingin yang merasuki seisi kota. Seorang gadis berlari kecil dipinggir trotoar dengan payung kecil yang ia pakai. Genangan air memercik ke mana mana akibat pijakannya. Lalu akhirnya ia berhenti di depan sebuah pusat perbelanjaan.
Ia merapatkan jaket yang ia pakai. Sedikit menggigil karena hawa yang ia rasakan sangat dingin.

Gaeun kemudian mengedarkan bola matanya ke seluruh tempat tersebut. Gaeun tersenyum simpul setelah ia melihat pucuk kepala seorang yang ia sedang cari. Dengan cepat ia berlari kecil menuju tempat seorang itu berada.

"Apa kau sudah lama menunggu ku?" Tanya Gaeun.
Lalu spontan seorang itu menoleh dengan mengangkat bibirnya.

"Siapa juga yang menunggu mu." Kata Ian bercanda, ia memutar bola mata nya keatas dan mengerucutkan bibirnya.

"Oh jadi begitu, apa kau balas dendam ha?" Gaeun terkekeh, dengan ekspresi Ian sekarang membuatnya rada geli.
"Baiklah, aku akan pergi saja kalau begitu." Gaeun pun berbalik badan lalu melangkahkan kakinya pergi dari sana. Namun belum beberapa langkah, ia terpeleset dan hampir jatuh. Namun untung nya dengan cekatan, Ian langsung menahan tubuhnya.

"Hati hati kalau berjalan nona, untung saja aku menangkap mu. Kalau tidak gaun indah yang kau pakai ini akan kotor." Ucap Ian. Lalu ia membantu Gaeun untuk berdiri.

"Terima kasih, Ian." Gaeun tertawa pelan karena perkataan Ian yang sedikit membuatnya geli.

"Hawa di luar semakin dingin, sebaiknya kita segera masuk dan ayo malam ini kita bersenang-senang." Ucap Ian tersenyum lalu setelah itu meraih tangan Gaeun, mengajaknya masuk.

Akhirnya dua pasangan tersebut masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu- Mall. Malam ini Mall agak sepi, Tapi Gaeun menyukainya karena ia sangat tidak suka keramaian. Niat nya datang ke sini hanya ingin membeli baju yang ingin ia pakai untuk hari ulang tahunnya. Namun kali ini mungkin ia juga akan bersenang senang berdua bersama Ian. Momen ini benar-benar sangat jarang.

________________________

"Huh, apa benar Xion telah tiada?, Kau bercanda kan?" ucap Wanita itu terkejut setelah mendengar apa yang bawahannya ini katakan.

"Ini benar nyonya, sebenarnya sudah lama sekali semenjak kepergian Xion, tapi saya tidak memberitahu nyonya karena saya kira nyonya sudah melupakan nya."

KAU BILANG AKU MELUPAKAN NYA? Dia putra ku bagaimana bisa aku melupakan nya begitu saja." Teriak wanita itu. Mendengar kata "putra ku" kalian pasti mengira bahwa wanita ini adalah ibu dari Xion. Yah kalian benar, wanita ini adalah ibu dari Xion dan begitupun Ian. Sebut saja wanita ini Lee Gae-young.

"Sudah lama sekali aku ingin bertemu dengan nya namun ternyata ia sudah tiada ya." Gaeyoung mengubah ekspresi nya menjadi sedih.

"Dan apa tadi katamu? Xion telah mati karena Ian?" Tanya Gaeyoung serius. Ia masih tidak percaya apa yang dijelaskan orang di hadapannya ini. Lalu orang tersebut mengagguk yakin.

"Mungkin ini adalah waktu yang tepat, anak ku yang satu ini harus diberi pelajaran." Gaeyoung menampakkan muka serius ditambah senyum sinis.

__________________

"Kenapa kau baru pulang, kau tahu ini sudah jam berapa? pergi dengan laki-laki larut malam seperti ini apa kau sudah tidak punya tata Krama?"

OUR NIGHT |Shinbi House: Gaeun And Ian|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang