Hari Yang Cerah • E U N O I A

13 1 0
                                    

'Aku berjanji akan menjaga Hana, aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilnya atau menyakitinya' Monolognya.

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

   Sembilan tahun setelah kepergian kedua orang tua Haruto dan Hana, sembilan tahun mereka berdua menjalani hari-hari yang terasa kurang, sembilan tahun juga mereka habiskan waktunya di panti sosial atau yang sering kita sebut panti asuhan. Tapi, setidaknnya mereka tidak merasa kesepian, mereka tidak merasa terpuruk lagi, karena di tempatnya sekarang mereka sudah memiliki keluarga baru yang harus mereka fikirkan.
Haruto dan Hana sudah merelakan kepergian kedua orang tuanya, jika terus bersedih pun tidak akan menghidupkan orang tua mereka kembali. Namun, bagaimana pun jika mengingat orang yang sangat mereka cintai telah pergi, itu adalah hal yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan.

Hari ini, Haruto sedang merapihkan seragam putih-abu nya bersiap untuk pergi ke sekolah. Sebelum benar-benar pergi, Pemuda tampan itu menghadap cermin terlebih dahulu mengamati setiap inci tubuhnya.

"Apa ya yang kurang?" tanya nya pada diri sendiri "Oh iya! Pake parfum! ke sekolah harus ganteng plus wangi" Ya... Mau dibilang terlalu percaya diri pun Haruto memang tampan.

Saat sedang menyemprotkan parfum ke bajunya, Haruto disambut oleh sebuah pelukan dari arah belakang , siapa lagi kalau bukan Hana— adik kandung Haruto.

"HANA! jangan main asal peluk dong... Kan baju kakak jadi kusut!" ketusnya.

Hana mencebikka bibirnya, "Dipeluk bukannya peluk balik marah dimarahin" Ia membalikkan tubuhnya dan melipat tangan di atas dada.

Gawat, jika Hana merajuk butuh waktu lama untuk membujuknya kembali. Oleh karena itu, sesegera mungkin Haruto memeluk adik kesayangannya dengan erat— sangat erat sampai Hana susah bernafas.

Yang dipeluk hanya bisa memukul mukul dada Haruto, "Jangan main asal peluk dong! Liat baju Hana jadi kusut!" Ia mengikuti gaya bicar kakaknya tadi.

"Hih! Ngikutin! Yaudah ayo cepet sekolah!" Ucap Haruto lalu menarik Hana keluar kamar.

Di luar, Haruto dan Hana disambut oleh beberapa anak panti yang sudah terbangun dipagi hari. Anak anak itu masih kecil. Ya, Haruto adalah anak terbesar di panti itu lalu setelahnya ada Hana, sisanya masih berusia lima sampai sembilan tahun.
Di panti asuhan, ada sembilan anak yang dititipkan,  terakhir bertambah itu sekitar lima bulan yang lalu. Memang panti asuhan yang kecil namun tidak mengurangi rasa kekeluargaan di dalamnya

Salah satu anak berusia enam tahun lari ke arah Haruto dan menaikkan kedua tangannya meminta untuk digendong, Haruto yang mengerti itu lantas mengikuti kemauan si adik kecil.

"Jason udah mandi, hm?" Tanya Haruto

Yang ditanya mengangguk semangat, "Udah! Kak Haru semangat belajarnya, kak Hana juga!" Setelahnya Haruto menurunkan Jason.

E U N O I A • Haruto WatanabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang