awal

0 1 0
                                    

sebelum kalian baca cerita yg gak jelas yg aku buat ini, kalian pahami dulu kalau AKU ITU BUAT AND PUBLISH CERITA INI EMANG KARNA AKU GABUT YAH bukan maksud apa apa..

Cerita ini beneran dari pengalaman aku sendiri, apa yg terjadi saat itu juga
dengan dia dan aku..

Bisa dibilang kayak aku curhat aja sih
Jadii... Buat kalian yg baca cerita ini aku ngerasa kalian baca curhatan aku :)

Hehe

Bukannya gaada tempat/temen curhat tapi emang karna mau aja curhat nulis kek gini ( '◡‿◡')

Toh ini juga mungkin akan menjadi pengalaman kelam aku

So
Gausah di-support cerita ini okey
Cukup support cerita aku sebelahlah

'''

Hari ini hari Rabu hari dimana aku mulai memulai kehidupan baru disekolah ini. Yaa sekolah yg sudah aku pilih beberapa bulan yg lalu, aku sempat mengucapkan terimakasih karna sudah menerima aku yg mungkin gak sesempurna yg lain.

Saat aku Sampai didalam sekolah, ada banyak murid disana yg sedang menunggu entah apa yg ditunggu hingga beberapa detik kemudian ada seorang guru yg memberi tahu bahwa langsung masuk kelas masing masing saja.

Aku sempat binggung dimana kelas ku berada namun ditengah perjalanan aku bertemu dengan seseorang.

"Eh kamu rina?"

"Ah iya kamu Anna?"

"Iya aku Anna"

"Oh iya"

Kita mulai jalan bareng ke kelas. Kita berhenti dibagian sebuah ruangan yg masih tertutup namun saat dilihat di papan nama kelas di atas itu adalah kelas milikku XBDP1. Satu temanku pun membuka suara dan memilih mendobrak pintu itu dan berhasil.

"Weh dimana kelas kita"

"Ini sini nih tulisannya"

"Mungkin coba buka"

Brak!

"Anjir angel tenan"

"Bisa"

"Kuy masuk!"

Kita pun masuk kelas.

"Cup sini"ucap Adel-- temanku

"Gue sini.. sini rin"ucap Anna sambil mengajakku duduk bagian pojok dekat kipas angin.

"Iyaa"aku nurut

"Yeee milih pojok anjir"gumam adel

"Yoben to"

"Penak Deket kipas angin"

"Haha bener"

"Presensi woy!"tegur adel

"Alah rasah"

"Ngko di protes meneh"

"Raiso koq"

"Marai emosi"

"Hayo"

"Pada gabisa o?"

"Gak"

"Sama si tempatku login aja belom"

Memang sekolah kita itu setiap ada pembelajaran pasti diharuskan presensi online, namun karna aku dari kemarin susah login jadi aku gak presensi. Bodo amatlah intinya gue hadir koq.

"Eh tukeran donk"ucap anna

"Ha"gue nengok belakang

"Ya Lo sini gue situ"

"Okey"

Kita pun tukeran. Gue dibaris no 2 dari belakang. Gpp fine. Beberapa menit berlalu gue ngabisin waktu dengan main hp hingga satu murid cowo datang dengan santainya.

"Yhaaa Lanang Dewe"sorak beberapa gadis.

"Jadi dia orangnya.. em lumayan.. tinggi yah gak yg ku kira"batinku

Dia adalah Dimas. Seseorang yg dimana awal aku tau dia suka ngelawak dichat grup kelas. Walau hal sepele buktinya aku bisa tertawa dan mulai saat itu juga sebuah rasa mulai hadir disaat aku belum bisa melupakan seseorang yg datang saat awal 2021.

Pelajaran pun dimulai. Em bukan pelajaran lebih ke penagihan tugas yg belum selesai. Meresahkan memang. Dan saat jam kedua pun karna wali yg masuk jadi dikasih penjelasan gituh.

"Bu maaf mau izin ke koperasi"potong dimas

"Mau apa"tanya Bu wali

"Mau beli pulpen"jawab dimas

"Ini aku ada nih!"tawar anna

"E gausah"tolak dimas

"Yeee"

"Pinter ngelawak juga"batinku

"Beruntung banget yg dapet dia nanti :) udah pinter,ganteng,bisa buat orang lain ketawa.. kurang apalagi cobak.. ku harap suatu saat nanti kamu dapet yg seiman and yg baik sama kamu juga :)"ucapku dalam hati yg sangat berharap dia nanti harus bertemu dengan orang yg tepat!

Kalimat itulah yg selalu aku ucapkan disetiap dia selalu buat aku tertawa em lebih tepatnya kita sekelas. Aku memang selalu berucap seperti itu.






Mau kasih tau lagi kalo cerita yg aku buat ini bahasanya campuran yah

Buat yg gak Reti bahasa Jawa yaudah lah gpp aku gak akan translate karna aku buat cerita ini hanya have fun bukan niat. Okey

Lanjut ga?

My Diary // ChtrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang