ternyata

0 1 0
                                    

sebelum kalian baca cerita yg gak jelas yg aku buat ini, kalian pahami dulu kalau AKU ITU BUAT AND PUBLISH CERITA INI EMANG KARNA AKU GABUT YAH bukan maksud apa apa..

Cerita ini beneran dari pengalaman aku sendiri, apa yg terjadi saat itu juga
dengan dia dan aku..

Bisa dibilang kayak aku curhat aja sih
Jadii... Buat kalian yg baca cerita ini aku ngerasa kalian baca curhatan aku :)

Hehe

Bukannya gaada tempat/temen curhat tapi emang karna mau aja curhat nulis kek gini ( '◡‿◡')

Toh ini juga mungkin akan menjadi pengalaman kelam aku

So
Gausah di-support cerita ini okey
Cukup support cerita aku sebelahlah

'''

B

eberapa hari kemudian...

"hari ini ada mapel ......"tanya Anna yg menghadap ke meja aku.

"Iyakah?"tanyaku

"Iyaa coba lihat jadwal"

Aku pun lalu mengecek jadwal lagi.
Dan ternyata aku fikir aku salah bawa buku.

"Jadwal? Yg mana yg ini?"ucap aku menunjukan ponselnya yg membuka file jadwal

"Yg kode kode itulo"

"Oh ini.. nih hari ini tu kan mapel"

"Hah iya aku ga bawa"gue panik langsung memegang kepalanya. Dan detik yg sama Dimas datang, karna tempat duduk sebelumnya yg diduduki Dimas sudah ditempati yg lain akhirnya dia duduk di kursi belakang ku yg kosong.

"Astaghfirullah ini jantung gabisa diem banget si"dan seketika jantung gue berdegup kencang.

Antara senang dan tidak yg dirasakan aku saat itu, saat dimana Dimas duduk tepat dibelakangku membuatnya terpaku seketika.

Pembelajaran pertama dimulai dan mapel Bu wali.

"Oke saya buka yah"ucap Bu wali

(Btw nama gurunya bukan wali yah. Tapi emang gurunya itu tuh juga wali guaa)

"Ya Bu"jawab murid

"Assalamualaikum ........"

"Loh mas Dimas kok pindah situ yah kemaren perasaan disana dah"tanya Bu wali seketika

"Iya hehe"cengir dimas

"Kenapa mas pindah?"tanya Bu wali lagi

"Gpp lha adanya disini.. yg kososng disini"jawab dimas

"Owh"

Memang karna dia juga lelaki satu satunya saat itu jadi hanya bisa mengalah dengan para ciwi ciwi.

'''

Beberapa Minggu kemudian setelah ptm dimulai,gue kini mendapat jadwal daring untuk bergantian dengan yg sesi 2. Karna mendapat WiFi jadi gue memilih langsung membuka ignya, menyecroll dari atas sampai bawah.

"Em enaknya ngapain yah."batinku yg sudah tengkurap sembari bermain ponsel

Malaikat:
"Ngelihat Instagram dia aja rin!"

"Bener juga coba ah lihat"

Akhirnya gue memutuskan membuka akun Instagram milik Dimas secara diam diam. Melihat semua postingan nya yg hilang seketika, padahal terakhir gue melihat masih ada banyak postingan foto foto miliknya, lalu kenapa dihapus?

"Dihapus? Why? Padahal postingan nya bagus bagus"

Hingga akhirnya pandanganku tertuju pada 2 sorotan di akun itu ia pun membukanya. Sorotan 1 berisi tentang editan editan yg dibuat dan lanjut sorotan kedua bertulisan 'random'.

"Random?"

Lanjut swipe!dan..

"Cewe? Siapa nih? Pap dulu? Bajak dulu? Udah takut dimarahin mas ganteng"

Gue melihat ada sekitar 4 pap perempuan. Siapa dia? Pacarnya? Oh tidak!

"Dia pacarnya? Udah ada ternyata"gumamku tersenyum simrik. Lalu ia melihat berapa lama story' itu dibuat.

"20 Minggu yg lalu.... Berarti bulan may. Lama banget tapi dia bilang gaada ish"

Memang aneh dan bikin penasaran karna..

Beberapa hari sebelumnya saat pelajaran MTK.

Guru menanyakan soal jarak rumah ke sekolah dan pertanyaan itu tertuju ke Dimas.

"Dimas! Berapa km rumah kamu ke sekolah ini"

"Em berapa yah pak.. empat kali yah"

"Hah empat? Dimana sih rumahmu"

"Di Kotagede Deket SMPN ........"

"Owh gatau hehe"

"Empat? Banyak juga yah"

"Iya digojek kemaren empat eh gatau denk"

"Mbelah gimana to.. kalo pacarmu mau kerumahmu gimana ntar"

"Lha gaada kok"

"Tuhann"gue pasrah berteriak dalam hati menyebut sang pencipta. Cobaan apa lagi ini? Gue sangat lelah dengan masalah percintaan. Huhh rasanya pingin mati saja daripada harus berfikir seperti ini

"Oke gausah dilanjut ah okey rin gausah lanjut yah berhenti sini aja ntar kenapa Napa loh yah katanya gamau sakit lagi"batin ku memilih untuk berhenti suka dengan dia.

"Dahah males"






-dahlahmales-






Waitttttt

Masi mau cerita bentar dikit ajah

Jadi sebelum masuk dan mulai pelajaran MTK tu aku sempet berhenti di aula karna disuruh presensi dulu yaudah deh nurut aku. Disana aku dibantu pak Vian namanya. Nah beberapa menit kemudian Dimas Dateng dong huhu terus dia juga rada ada masalah sama presensinya 'salah milih wali kelas yg bener' dan aku sempet ngelirik lirik dia nih pas aku duduk dan dia berdiri di depanku sambil sibuk ngotak Atik hpnya.

Aaa apa ini tuhann!

My Diary // ChtrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang