Di hari sabtu yang cerah, seorang gadis baru saja turun dari motor ojol. Seusai memberi uang dan mengucapkan terimakasih, ia pun segera berjalan kearah rumah yang nampak sepi.
Ia pun memencet bel rumah terdengar sahutan lelaki dari dalam, tak lama lelaki itu membuka pintu dan terkejut melihat sosok kedatangannya.
"Kak Raya?! Serius ini lo?!"
Raya tertawa kecil lalu mengibas tangannya, "Lo kayak abis liat setan aja Mahesa."
"Kok lu tau rumah gue sih?"
"Ya tau lah! Ini gue gak diajak masuk nih?"
"Oh iya lupa, skuy masuk, anggep rumah sendiri tapi jangan digadein." Mahesa pun mempersilahkan Raya masuk sambil ketawa, "Lo di sharelock sama Jagad ya kak?"
"Ngga njir gua tau sendiri tanya aja sama abang lu, jadi lo kalah haha!"
Mahesa mendecak, "Yahh padahal gua berharap yang menang gua kak." Gadis itu pun tertawa sebagai jawaban.
Jadi gini, semalam Mahesa menantang Raya kalau kakak kelas nya itu bisa ke rumahnya tanpa dikasih tau maka Mahesa harus traktir Raya selama satu minggu, begitupun sebaliknya kalau Raya gak tau alamat rumah mereka sampai 36 jam maka Raya lah yang akan mentraktir.
Ya Mahesa ada-ada aja sih, koneksi Raya ada dimana-mana jadi tau. Pas banget Raya sekalian mau kerkom sama Jagad.
"Nih gua bawa kopken, gak tau lu suka yang mana jadi gua beli sesuai sama punya gue deh hehe, sama ini brownies semalem gua bikin sama Bunda nya Gafian." Kata Raya menyodorkan paperbag berisi tiga cup kopken dan satu kotak brownies bikinannya pada Mahesa.
"Widihhh emang the best dah calon kakak ipar gua segala repot-repot! hahaha duduk dulu kak, diri aja lu dari tadi." Suruh Mahesa seraya menunjuk sofa.
"Rumah lu sepi banget, Jagad ada gak sih? Terus Mama lu?" Tanya Raya seraya mengambil kopken miliknya.
"Ada siapa Hes? Oh, udah dateng." Ucap Jagad yang baru turun dari kamarnya, menghampiri mereka berdua.
"Tuh pangeran lu kak, kalo Mama lagi pergi sama kakak gua yang satu lagi." Ucap Mahesa seraya membuka kotak browniesnya, "Ini gua makan ya?"
"Makan aja lah 'kan buat kalian, tuh Gad bikinan gua loh itu!" Ucap Raya menunjuk kearah kotak.
"Ih enak banget! Ini mah lo beli pasti, ngaku lo kak!" Kata Mahesa setelah memakan potongan browniesnya.
"Enak aje lo, gua bikin sama Bunda Gafian dibilang."
"Hahaha emang dah debest banget Kak Raya, Gad mending lu sama Kak Raya dah tuh!" Kompor Mahesa kemudian tertawa bersama Raya, emang dah mereka berdua kalo disatuin gak jelas banget.
"Apaan sih lo, bentar gua ambil gitarnya dulu." Ucap Jagad kembali bangkit menuju kamarnya.
"Mau ngapain emang?" Tanya Mahesa menoleh kearah Raya.
"Bikin proklamasi cinta uwaww."
"Dilan udah tamat, ngapain bikin proklamasi lagi sih kak?"
"Ya nggak dilan heh!" Mahesa tertawa sebagai jawaban.
Gak lama Jagad kembali seraya membawa gitarnya.
"Mau bikin sekarang?" Tanya Raya.
"Nanti aja, lo baru nyampe jadi duduk dulu istirahat."
Ujung bibir kanan Raya terangkat, "Liat Sa, Abang lo yang ngomong sendiri loh itu!"
"Wadaw si Jagad gak mau lu cape sama pengen lu lama-lama disini kak, ckckc bangga deh gue sama lu kak." Kompor Mahesa, membuat abangnya mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jagadraya
FanfictionSebagai seorang player, Raya harus segera bisa dapetin Jagad. Si murid pindahan yang gak kemakan sama sekali sama rayuannya Raya. Malah Jagad terang-terangan bilang kalo dia gak suka Raya, katanya Raya bikin risih. Tapi kita gak tau ke depannya, bis...