2

36 13 0
                                    

Suara notifikasi handphone Fazya mengalihkan Fazya dari akun instagramnya.

Ternyata Wisnu.

Fazya senang, Wisnu akan menemui dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fazya senang, Wisnu akan menemui dirinya.
Fazya bergegas ke dapur untuk membuat kan sesuatu untuk Wisnu.

"Mau bikin apa sayang?"-tanya bunda.

"Eh, bunda. Fazya mau bikin camilan ringan bunda, soalnya nanti wisnu mau kesini katanya."-jawab Fazya.

"Boleh bunda bantu?"-tawar bunda.
"Emang bunda gak repot?"-tanya Fazya.
"Engga dong, bunda bantu ya?"-kata bunda.
"Boleh deh bund, makasii ya"-kata Fazya.

Setelah Fazya dan bunda selesai membuat camilan, Fazya bergegas untuk mandi.
Setelah itu, Fazya menemui bundanya yang sedang duduk di ruang TV sedang melihat acara hiburan di TV.

Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 tapi Wisnu juga belum datang.

Tiba-tiba saja ada notif pesan dari Syanas.

Syanas

|cowok lo lagi sama gue, jadi gausah berharap Dikta dateng kerumah lo!
.
.
.
Hati Fazya sakit membaca pesan dari Syanas, ia langsung berlari ke dalam kamarnya.

Wisnu bohong! Kenapa dia harus janji kalo akhirnya gak di tepatin?-batin Fazya, dirinya menangis.
.
.
.

Di pagi harinya, Fazya ingin berangkat sekolah bersama Arvin, namun ternyata Wisnu sudah berada di depan rumahnya.

Wisnu melihat mata kekasihnya sembab, dirinya sadar telah mengingkari janjinya kepada Fazya.

"Sayang, aku minta maaf."-wisnu memulai.

"Ya, gapapa"-jawab Fazya singkat.

"Sayang, marah?"-tanya Wisnu memastikan.

"Ngga, buat apa marah? Aku udah biasa kok. Jadi kamu tenang aja"-jawab Fazya sambil sedikit tersenyum.

"Yaudah, ayo berangkat. Nanti telat"-lanjut Fazya.

Di atas motor pun mereka tidak banyak bicara. Wisnu paham Fazya akan mendiami dirinya, jika dirinya salah.

Sesampainya di sekolah, Fazya ingin langsung menuju ke kelasnya, namun tangannya di tahan oleh wisnu.

"Nanti pulang nunggu aku ya"-pinta wisnu.

"Kamu beneran mau pulang sama aku? Ngga bareng Syanas? Kalo mau bareng Syanas juga gapapa, nanti biar aku bareng sama Arvin aja"-kata Fazya.

"Faz, jangan gitu lah"-kata Wisnu.

"Gitu gimana si Nu? Kamu yang selalu ngingkarin janji kamu buat pulang bareng sama aku. Dan semalem kamu juga ingkar janji sama aku!"-Fazya berbicara dengan nada tinggi.

"Udahlah, aku mau ke kelas. Nanti aku nunggu kamu di bangku deket parkiran."-kata Fazya lalu meninggalkan Wisnu.

Wisnu menghela nafas berat.
Wisnu berfikir jika dirinya memang egois, dirinya menyayangi Fazya sebagai pacarnya, dirinya juga menyayangi Syanas sebagai saudaranya.
.
.
.

"Kenapa zya?"-tanya nayla.
"Gapapa nay, cuma ada sedikit problem sama wisnu"-jawab Fazya.

"Pasti gegara Syanas ya?"-tebak nayla.
"Huh, kamu tau sendiri nay"-jawab Fazya.

Menurut Nayla, Fazya adalah anak yang ramah dan baik hati,seharusnya Wisnu merasa beruntung memiliki Fazya yang sabar dengan sifatnya itu.
.
.
.
Waktu jam pulang sekolah, seperti ucapannya, Fazya menunggu wisnu di bangku dekat parkiran. Namun, yang di tunggu tak kunjung datang.

"Yonath!"-panggil Fazya.

"Eh, zya. Kenapa?"-tanya yonath.

"Wisnu udah keluar belom ya?"-Fazya.

"Oh, wisnu ya? Tadi si aku liat dia udah keluar duluan sama syanas zya."-kata yonath.

Hati Fazya seperti tersayat pisau, sakit. Lagi-lagi wisnu mengingkari janjinya.

Rasanya fazya ingin menyerah.

"Zya, kamu gapapa?"-tanya yonath.

"Gapapa nath. Yaudah makasih ya."-fazya.

"Kalo ada apa-apa, cerita aja zya."-kata yonath.

"Iya, nath. Makasii ya"-jawab fazya.
.
.
.
.

Yonath al friza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yonath al friza

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang