4

27 12 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Dimana hari yang sangat-sangat di tunggu oleh Fazya, ya hari untuk bersantai.

Mengingat bulan depan ia harus bersiap untuk menghadapi ujian kelulusan sekolahnya.

Fazya saat ini sedang berada dikamarnya sedang bersantai dengan handphone nya. Tiba-tiba saja dirinya teringat dengan kata-kata syanas waktu itu.

Flashback*

"Lo itu ga pantes buat wisnu,yang pantes buat wisnu itu gue bukan lo! Mau aja ya wisnu pacaran sama cewek penyakitan kaya lo!"
.
.
.

Fazya hanya menghela nafasnya jika mengingat perkataan itu. Dirinya memang sakit, tapi fazya tidak pernah memberi taukan kepada wisnu tentang penyakitnya, ya karena fazya tidak mau merepotkan dan membuat wisnu khawatir, hanya arvin, nayla, dan yonath yang tau awalnya. Namun entah bagaimana bisa syanas mengetahui penyakit fazya.

"Aku harus gimana sekarang, aku bingung"-gumam fazya.

Tiba-tiba pintu kamar fazya terbuka menampakkan sosok arvin.

"Jalan yok"-ajak arvin.

"Vin,kamu kebiasaan banget deh,kalo masuk kamar ga ngetok pintu dulu!"-bentak fazya.

"Sorry zya,udah kebiasaan"-kata arvin dengan cengiran tak berdosanya.

"Mau ngajakin kemana vin?"-tanya fazya.

"Kemana aja deh sesuka lo"-jawab arvin.

"Nayla gimana? Nanti marah lagi"

"Udah, gue udah bilang sama nayla buat ajak lo jalan hari ini. Lagian nayla lagi di tempat neneknya."-jelas arvin.

"Yaudah deh, aku siap-siap dulu ya vin. Kamu nunggu di bawah aja"-kata fazya. Arvin hanya mengangguk dan setelah itu keluar dari kamar fazya.
.
.
.

Arvin adalah saudara dekat fazya. Dirinya akan menginap dirumah fazya setiap malam minggu, karena dirinya di perintah kan oleh bunda fazya untuk menemani fazya, karena jika hari di malam minggu bunda fazya akan pergi ke tempat kakek dan neneknya fazya. Jadi fazya dirumah sendiri.

"Mau naik motor atau mobil zya?"-tanya arvin.

"Enaknya?"

"Ya elah, zya gue tanya malah nanya balik. Motor aja deh ya, biar bisa nylesep kalo macet"-kata arvin.

"Yaa, terserah kamu aja vin."-jawab fazya.

Arvin membawa fazya ke daerah yang dulu adalah daerah rumah fazya. Disana terdapat rumah pohon buatan ayah fazya.

"Kita kesini lagi vin?"-tanya fazya.

"Yoaii, kita camping zya. Gue udah bawa jajan nih buat kita berdua"-arvin menata karpet di bawah rumah pohon dan menata jajanan yang ia bawa.

"Arvin, makasii yaa. Aku sayang banget sama kamu vin"-kata fazya.

"Iya zya, gue juga sayang sama lo. Jadi lo harus bahagia oke?"-kata arvin mengelus pucuk kepala fazya.

Fazya mengangguk tersenyum, lalu arvin memeluk fazya.

Fazya beruntung memiliki arvin, fazya sudah menganggap arvin sebagai kakaknya. Karena fazya anak tunggal dan dirinya hanya berdua dengan bundanya.
.
.
.
.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, arvin mengajak fazya ke tempat yang cocok untuk menghibur diri. Taman bermain, disana banyak anak muda yang berpasangan, anak kecil dan bahkan banyak sekali penjualan jajanan ringan disana.

"Lo mau beli apa?"-tanya arvin.
"Samain aja kaya kamu vin, biar ngga kelamaan."-jawab fazya.
"Yaudah, lo tunggu sini ya"-perintah arvin.
"Iya".

Saat arvin sedang memesan coffee, fazya melihat wisnu sedang bersama syanas.

....

Aku kembali lagii, mau updet kemaren. Tapi ketiduran gara-gara cape PTM.
.
.
DIRIKU KOBAM "ATTACCA" APALAGI LAGU HIP-HOP TEAM. "TO YOU" ENAK BANGET GA SIIIII YA AMPUNN.

YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang