Fazya melihat Wisnu bersama dengan syanas. Dirinya tak salah lihat kan? Tentu tidak, fazya sangat paham bagaimana wisnu.
Kamu bilang mau nemenin mama kamu dirumah, ternyata kamu jalan sama syanas.-batin fazya.
"Zya, bengong terus sii?"-kata arvin.
"Vin, aku liat wisnu jalan berdua sama syanas."-fazya memberi tahu arvin.
"Dimana?"-tanya arvin.
Fazya menunjukkan kemana arah wisnu jalan bersama syanas.
"Gue samperin ya?"-arvin.
"Jangan vin, gausah. Aku gapapa kok, takut nanti malah jadi masalah. Aku gamau kalian berantem."-kata fazya mencegah arvin pergi.
"Yaudah vin, kita pulang aja yuk."-ajak fazya.
Arvin mengangguk, lalu menggandeng tangan fazya.
Gue pastiin lo bakal nyesel udah giniin fazya.-batin arvin.
.
.
.
Arvin sampai dirumah fazya, dirinya duduk di ruang TV, fazya mengambilkan minum untuk arvin."Vin,gimana ya?"-tanya fazya.
"Gimana apanya?"-jawab arvin.
"Aku cape sama wisnu, vin. Gatau mau lanjut apa engga, dipikir-pikir ya aku sayang sama dia vin."-kata fazya.
"Ikutin isi hati lo aja, lo bilang sejujurnya sama wisnu, bicarain baik-baik. Gue yakin pasti ada jalan keluarnya. Gue gak bisa ikut campur, gue gedek liat wisnu. Nanti kalo lo udah ga sanggup ngomong sama wisnu, baru gue maju buat ngomong ke wisnu. Gimana?"-arvin.
"Yaudah, vin. Tunggu aku siap dulu ya buat bicara sama wisnu."-kata fazya.
"Iya zya, santai aja. Ini urusan kalian berdua, gue cuma berharap yang terbaik buat adek gue yang satu ini."-arvin mengusap kepala fazya.
"Hahaha, iya deh abanggg"-kata fazya menggoda arvin.
Fazya instagram
_imyour_ffaz "Thankyou Arvin ganteng😝" @arvin_oxan
Disukai oleh Dika_w dan 300 lainnya...
Komentar..
Arvin_oxan your welcome.Dikagaluh_s main terus ya kalian, ga ngajak gue lagi kebangetan banget lo berdua!
Nay_ kapan-kapan gue aku harus ikut pokoknya!
.
.
.
."Udah siap buat ujian kelulusan belom?"-tanya arvin.
"Udah dong, kan aku rajin vin. Ga kaya kamu"-jawab fazya.
"Sembarangan banget lo kalo ngomong yaa, gue rajin lah. Kalo sama lo tapi, hahahaha"-kata arvin membuat fazya mendengus kesal.
Fazya menjitak kepala arvin.
"Ahh, sakit tolol"-arvin mengusap-usap bekas jitakan fazya.
"Oooh, sakit? Maaf padahal ga kenceng kok jitak nya"-kata fazya.
"Iyadah, terserah lo."-akhirnya arvin mengalah.
Saat arvin dan fazya sedang bersenda gurau, suara ketukan pintu pun terdengar, membuat mereka berhenti untuk tertawa.
"Aku buka pintu dulu ya"-fazya beranjak dari sofa untuk melihat siapa yang datang.
Saat pintu terbuka fazya terkejut dengan kedatangan wisnu, tapi lebih terkejut nya lagi wisnu bersama syanas.
"Wisnu, syanas? Ada apa kesini tumben banget?"-kata fazya.
Arvin yang mendengar nama wisnu dengan syanas langsung ngacir menuju ke pintu utama.
"Ngapain lo berdua kesini?"-tanya arvin.
"Gue sengaja kesini mau nemenin fazya vin."-jawab wisnu.
"Gila lo? Ngapain bawa syanas segala?"-tanya arvin lagi.
"Ya suka-suka gue dong vin, siapa lo nglarang gue sama Dikta? Lo jalan berdua sama fazya aja ga ada yang larang kan?"-jawab syanas sinis menatap fazya.
Yang di tatap hanya mengalihkan pandangannya.
"Emm, yaudah kalian masuk aja ayo aku siapin minum dulu buat kalian."-ajak fazya.
Semuanya sudah duduk di ruang tamu.
Fazya datang membawa teh untuk ketiganya, saat syanas meminum teh itu, tiba-tiba syanas memuntahkan teh nya.
"Lo mau ngeracunin gue ya zya?!"-bentak syanas.
"Lo nambahin apa ke minuman gue?"-maki syanas."E-engga kok, aku ga nambahin apapun"-fazya.
"Alah alesan udah jelas rasa teh nya pait gini, lo ga suka kan kalo gue jalan sama dikta? Lo dendam sama gue? Ga nyangka ya gue, anak sepolos lo ternyata punya niat terselubung."-maki syanas.
Fazya sudah terisak karena makian syanas.
"Heh, lo kalo ngomong di jaga ya! Lidah lo kali yang bermasalah!"-kata arvin.
"Udah cukup! Fazya, ko lo tega si ngelakuin ini ke syanas, syanas temen lo kan? Lo cemburu gue jalan sma syanas? Ga nyangka ya gue."-kata wisnu menatap fazya dengan tatapan kecewa.
"W-wisnu, tapi aku ngga gitu. Aku ga nambahin apapun ke minuman syanas."-fazya tetap meyakinkan wisnu.
"Wahhh gila, otak lo udah di racun dik, lo lebih percaya sama wanita ular ini ketimbang cewe lo sendiri? Gila lo, udah mending kalian pergi deh dari sini, dari pada bikin rusuh!"-usir arvin.
.
.
.
.
Fazya masih menangis, di pelukan arvin. Saat itu arvin memberi tahu nayla untuk segera kerumah fazya."Vin"-panggil nayla.
"Sini, kamu tenangin dulu fazya ya. Aku ada urusan sama dikta."-kata arvin. Nayla mengangguk dan mengambil alih fazya dari pelukan arvin.
"Zyaa, udah yaa jangan nangis terus, nanti air mata kamu kering loh"-nayla mengusap kepala fazya.
"Nayy, kok wisnu jahat banget yaa."-gumam fazya.
"Engga, wisnu ngga jahat. Mungkin dia lagi kalut zya, kamu tau kan sifat wisnu gimana?-nayla.
"Aku tau, tapi sebelum ini wisnu ngga pernah kaya gini ke aku, aku cape nay capee."-keluh fazya di pelukan nayla.
.
.
.
Di markas tempat berkumpulnya arvin dengan teman-temannya Gilang dan Fahri."Gue heran sama si Dikta"-kata arvin.
"Kenapa lagi tu anak?"-tanya gilang.
"Biasa perkara si syanas, bisa-bisanya dia lebih percaya sama syanas ketimbang fazya ceweknya. Gila kan?"-jelas arvin.
"Sarap tu bocah."-sambung fahri.
Wisnu datang dengan santai jalan menghampiri teman-temannya itu.
"Kenapa lo?"-tanya fahri.
"Gue bakal putusin fazya."-kata wisnu.
Setelah berkata wisnu mendapatkan satu bogem dari arvin.
"Brengsek!"-arvin.
"Mikir pake otak, punya otak di pake! Punya otak gak lo? Setan!"-satu tinjuan datang lagi mengenai pipi wisnu.
"Vin, udah vin udah. Diomongin baik-baik aja"-kata gilang melerai.
.
.
.A/N:
Cast bertambah.
1.Gilang: s.coups seventeen.
2.Fahri : hoshi seventeen.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS
RandomRasa Cinta yang di berikan sahabatnya menjadi penghalang Cinta bagi dirinya.